Friday, April 26, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaAremania Sayangkan Aksi Sweeping Suporter

Aremania Sayangkan Aksi Sweeping Suporter

Achmad Ghozali, Humas dan Fans Aremania, menyayangkan insiden masif yang di lakukan sejumlah oknum suporter Aremania di Malang terhadap suporter PSS Sleman. Koordinator Aremania di wilayah Klayatan ini, menilai aksi kelompok suporter ini akan merusak persaudaraan. Yang saat ini tengah di jalin Aremania dengan kelompok suporter lain di seluruh  Indonesia.

Kita semua sangat menyayangkan kejadian ini. Sungguh merusak persaudaraan dan persatuan yang saat ini sedang coba di jalin kembali oleh Aremania. Apalagi ini terjadi sebelum ulang tahun Arema ke – 35. Tentu sangat memprihatinkan.

- Advertisement -
asia9QQ  width=
Aremania Sayangkan Aksi Sweeping Suporter
Aremania Sayangkan Aksi Sweeping Suporter

Sebelumnya, sejumlah oknum suporter arema di  Malang melakukan penyisiran terhadap penumpang kereta api yang di duga pendukung PSS Sleman. Mereka melakukan aksi sweeping, dengan memeriksa identitas penumpang Kereta Api Kertanegara yang tiba di Stasiun Kota Malang pada Jumat (05 / 08 / 2022) dini hari.

Meski sempat di usir oleh petugas keamanan stasiun, rombongan yang berjumlah sekitar 200 orang itu berhasil menerobos masuk. Namun, mereka tidak menemukan pendukung yang mereka cari.

Rombongan pendukung tersebut akhirnya di bubarkan oleh aparat keamanan stasiun serta oleh pihak Polres Malang Kota dan TNI Detasemen Resimen Artileri Medan yang bermarkas di seberang Stasiun Kota Malang. Beberapa dari kelompok pendukung ini di kenakan sanksi push – up oleh aparat terkait yang coba mengusir mereka.

Aremania Undang Suporter Sleman

Bahkan, Aremania sudah sepakat untuk mengajak dan memberikan kesempatan kepada suporter lawan, termasuk suporter PSS Sleman, untuk langsung mendukung timnya di Malang. Bahkan, menurut Ghozali, yang akrab di sapa AK – Aremania, melalui Panitia Penyelenggara (Panpel) pertandingan Arema FC, telah mendekati dan mengundang suporter PSS Sleman Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania untuk hadir di stadion malang.

Undangan tersebut di tanggapi oleh mereka. Responnya sangat positif. Kedua kelompok pendukung PSS Sleman mengucapkan terima kasih atas undangan tersebut. Namun, semua itu tercoreng, karena masih trauma dengan kejadian yang menimpa suporter PSS Sleman beberapa waktu lalu, mereka memutuskan untuk tidak berangkat ke Malang.

Kematian Suporter PSS Sleman

Kepergian suporter PSS Sleman Tri Fajar Firmansyah pada 3 Agustus 2022 menimbulkan trauma yang cukup besar bagi sepak bola Indonesia kemarin. Tak terhitung berapa kali pendukung klub menjadi korban bentrokan antara warga dan pendukung.

Suporter di Indonesia butuh sosialisasi dan pendampingan. Kewenangan ini dapat menjadi humas bagi para pemangku kepentingan dan bersinergi dengan berbagai faktor. Agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Semoga konflik fatal ini menjadi kasus terakhir dalam olahraga Indonesia sehingga ke depan sepak bola Indonesia bisa menjadi tontonan hiburan, bukan sesuatu yang mencekam dan menakutkan karena merenggut nyawa banyak orang.

Dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 pasal 21 tentang sistem olahraga nasional. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkewajiban menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.

Hal ini juga ditegaskan oleh Peraturan Turunan PP Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, Pasal 10(1) menjelaskan bahwa Pemerintah berwenang untuk mengatur, membina, membina, melaksanakan dan mengawasi penyelenggaraan pembinaan, pelaksanaan dan memantau pelaksanaan olahraga. Sinergi ini diperlukan agar sepakbola Indonesia ke depan lebih baik.

Aremania ingin Persaingan Sehat

Ghozali percaya sekarang bukan saatnya untuk buta terhadap persaingan. Kompetisi hanya berlangsung sepanjang pertandingan. Setelah 90 menit bermain, kita semua bersaudara. Kita semua anak Persatuan Merah Putih. Tentu kita semua ingat semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’. Itulah dasar persaudaraan sebangsa dan setanah air kita. Kita mungkin berbeda – beda, tapi tetap satu negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Memastikan diri sendiri (para suporter) untuk menghilangkan rivalitas yang terlalu membabi buta yang telah lama mengakar, memang bukanlah tugas yang mudah. Namun, kita bisa memastikan Aremania dan suporter lainnya di seluruh Indonesia, wajib dan akan terus berbenah dan akan selalu berusaha menyebarkan virus persaudaraan dan perdamaian.

Kita akan terus mensosialisasikan kepada sesama Aremania dan kelompok suporter lainnya untuk menyebarkan virus tersebut. Kita berharap semua pihak, termasuk media, dapat membantu agar tidak terjadi  lagi insiden yang tidak perlu.***

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments