Sunday, December 15, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsBenarkah PSG Proyek Gagal? Cuma Gacor di Ligue 1, tapi Gugur di...

Benarkah PSG Proyek Gagal? Cuma Gacor di Ligue 1, tapi Gugur di UCL

Sejumlah media di Prancis dan Spanyol menyebut PSG proyek gagal. Tim asuhan Christophe Galtier telah gugur di Liga Champions dan kalah dalam pertandingan penutup jelang jeda internasional kontra Rennes di Ligue 1.

Meski demikian, Les Parisiens masih kuat di kompetisi liga domestik tersebut. Lalu bagaimana sebenarnya catatan statistik PSG sehingga dinilai proyek gagal?

- Advertisement -
asia9QQ

Statistik PSG di Ligue 1

Secara umum, Paris Saint-Germain memiliki catatan positif di Liga Prancis. Mereka saat ini mengumpulkan 66 poin dari 28 laga dan duduk di puncak klasemen. Keseluruhan, mereka sudah menang 21 kali, imbang 3 kali, dan kalah 4 kali setelah melakoni 28 pekan.

Dalam lima duel terakhir PSG, mereka juga mencatatkan empat kemenangan dan sekali kalah – satu-satunya terjadi saat lawan Stade Rennais. Dimulai dari kemenangan dramatis atas LOSC Lille pada 19 Februari 2023 lalu, catatan tim Paris terus berlanjut hingga laga kandang terakhir.

Baca Juga: Persik Kediri Sekarang Makin Ngeri, Lupa Cara Kalah?

Baca Juga: Jelang Indonesia vs Burundi, Bagaimana Persiapan Timnas?

PSG vs LOSC Lille

Pertandingan dengan hujan gol ini dinilai sebagai salah satu ‘keberuntungan’ yang dikantongi Paris Saint-Germain. Mereka kalah dari segi penguasaan bola maupun di sisi serangan. Yang membuat mereka akhirnya memenangkan laga adalah efektivitas mereka di pertandingan tersebut.

Kylian Mbappe membuka keunggulan bagi PSG di menit 11′, sebelum Neymar menggandakan keunggulan bagi Les Parisiens di menit 17′. Namun, keunggulan dua gol itu berhasil dibalikkan LOSC Lille, masing-masing dari aksi Bafode Diakite di menit 24′, Jonathan David di menit 58′ dari titik putih, dan Jonathan Bamba di menit 69′.

Tertinggal satu gol membuat tim Paris meningkatkan intensitas serangan. Alhasil, dua gol di menit akhir membuat PSG sukses menang. Dua gol itu tercipta dari Kylian Mbappe di menit 87′ dan Lionel Messi di menit 90+5′.

Lihat skuad PSG!

Marseille vs PSG

Dalam laga ini, Olympique de Marseille juga mendominasi pertandingan atas Paris Saint-Germain. Namun, tim tamu berhasil menang besar di Stadion Velodrome dengan skor 0-3.

Tiga gol PSG dicetak oleh Kylian Mbappe (25′ dan 55′) dan Lionel Messi. Torehan itu membuat Les Parisiens sukses menambah jarak di puncak klasemen Ligue 1.

PSG vs Nantes

Di laga selanjutnya, Paris Saint-Germain sukses kembali menang besar atas lawannya, yakni Nantes dengan skor 4-2. Dibuka dengan gol Lionel Messi di menit 12′ dan diikuti bunuh diri Joaouen Hadjam di menit 17′, Nantes sukses menyamakan kedudukan di babak pertama lewat Ludovic Bias (31′) dan Ignatius Ganago (38′) untuk membuat babak pertama ditutup dengan skor 2-2.

Akan tetapi, di babak kedua PSG semakn ganas, dengan dua gol dari Danio Pereira di menit 60′ dan Kylian Mbappe di menit 90+2′ membuat Stadion Parc des Princes kembali bersorak.

Baca Juga: Panasnya Derby della Capitale: Lazio 1-0 AS Roma, 3 Kartu Merah

Baca Juga: PSS Kalahkan Borneo FC, Akhiri Paceklik Kemenangan usai Kalah 7 Kali Beruntun

Brest vs PSG

Dalam laga tandang ini, PSG benar-benar mendominasi duel kontra Brest, meski pada akhirnya hanya menang 1-2. Carlo Soler membuka keunggulan di menit 37′ sebelum Franck Honorat menyamakan kedudukan di menit 43′. Kemenangan tim tamu baru benar-benar tampak ketika Kylian Mbappe membobol gawang lawan di menit 90′ untuk membuat Les Parisiens kembali menang.

PSG vs Rennes

Karena inilah ada sebutan PSG proyek gagal. Pasalnya, tim ibu kota Prancis kalah di kandang sendiri meski mendominasi pertandingan di Parc des Princes. Bermain melawan Stade Rennais, tim asuhan Christophe Galtier diharapkan bisa mencatatkan kemenangan.

Akan tetapi, alih-alih menang di kandang sendiri, Rennes membuat harapan PSG pupus. Karl Toko Ekambi (45′) dan Arnaud Kalimuendo (48′) berhasil membobol gawang Gianluigi Donnarumma dalam waktu yang berdekatan untuk membuat skor menjadi 0-2.

Baca Juga: Ini 5 Pemain yang Bisa Tinggalkan Manchester City

Baca Juga: Statistik AC Milan Jelang Lawan Napoli, Gagal Menang 4 Laga

Statistik PSG di Liga Champions

Hasil tak memuaskan di kompetisi Eropa menambah asalan kenapa PSG disebut proyek gagal. Pasalnya, meski diisi pemain-pemain level tinggi – termasuk pemenang Piala Dunia 2022 Lionel Messi – PSG gagal membuktikan ketangguhan mereka.

Di babak penyisihan grup, tim asuhan Galtier sebenarnya cukup moncer, dengan tak meraih satu pun kekalahan di Grup H. Namun, mereka hanya finis di peringkat kedua karena kalah head to head atas Benfica yang berada di puncak klasemen.

Sebutan PSG proyek gagal benar-benar tampak di babak 16 besar, di mana mereka kalah dua kali melawan Bayern Munchen. Pada leg pertama di Prancis, mereka kalah tipis 1-0 berkat gol Kinglay Coman di menit 53′ – meski Bayern kehilangan Benjamin Pavard di menit akhir.

Sementara pada leg kedua, PSG kalau dua gol di Allianz Arena, ketika Eric Maxim Choupo-Moting (61′) dan Serge Gnabry (89′) membobol gawang Donnarumma.

Baca Juga: Jadwal Indonesia vs Burundi, Skuad Garuda Siap Tanding?

Baca Juga: Rekap Liga 1 Pekan ke-31, PSM Makassar Masih di Puncak

Benarkah PSG Proyek Gagal?

Media Prancis L’Équipe dan media Spanyol Marca menyoroti bagaimana raksasa Paris ini dinilai gagal dalam proyek mereka. Kekalahan melawan Rennes, menurut Marca, telah menghancurkan segala yang telah dibangun – bahkan setelah kekalahan atas Bayern Munchen di Liga Champions.

Media Spanyol itu menilai PSG sebagai sebuah tim yang babak belur setelah didominasi dari segi permainan dan taktis oleh tim yang dianggap lebih rendah dari mereka – Rennes kini berada di posisi kelima klasemen Ligue 1. Tim besutan Galtier kalah 2-0 dari skuad asuhan Bruno Genesio di Parc des Princes.

Oleh karena itu, seperti yang dilaporkan L’Équipe, konsorium Qatar akan mulai memikirkan masa depan Christophe Galtier di ruang istirahat PSG. Apa lagi, mereka kalah dalam tujuh pertandingan, bahkan sejak memasuki tahun 2023.

Muncul isu perbedaan persepsi antara klub dan pelatih, di mana hierarki PSG ingin memenangkan Liga Champions, sedangkan pelatih Galtier hanya terobsesi untuk memenangkan Ligue 1. Kondisi itu terus mendorong anggapan bahwa PSG proyek gagal, meski telah diisi pemain bintang dalam skuad mereka.

Simak berita bola lainnya di asia9sports.com

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments