Friday, April 26, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga SpanyolAtletico Tulis Sejarah Gelap di Liga Champions

Atletico Tulis Sejarah Gelap di Liga Champions

Atletico de Madrid tersingkir dari Liga Champions untuk pertama kalinya sebagai juru kunci penyisihan grup. Kepastian ini tak lepas dari kekalahan saat Atlético de Madrid bertandang ke Estadio do Dragao, markas FC Porto, pada dini hari Rabu (11 Februari 2022). Atletico Tulis Sejarah Gelap dengan Atletico Madrid yang tak mampu melaju ke babak sistem gugur sejak laga kelima Grup B Liga Champions, sebenarnya hanya butuh hasil imbang untuk mempertahankan posisi ketiga.

Jika tetap berada di peringkat ketiga Grup B, setidaknya Atletico Madrid akan tetap berlaga di Eropa, meski harus turun ke Liga Europa. Namun, peluang ini disia – siakan oleh Atletico. Los Rojiblancos, julukan Atlético de Madrid, sebenarnya kalah 2 – 1 dari FC Porto. Kekalahan Porto memastikan Atletico Madrid berada di urutan keempat atau terbawah di klasemen akhir Grup B.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Dalam 6 laga Grup D, Atletico Madrid hanya meraih 1 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 3 kekalahan, serta performa yang kurang bagus. Mengutip Squawka, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Atletico mereka tersingkir dari kompetisi dan menjadi juru kunci grup. Atlético de Madrid juga merupakan satu – satunya tim Spanyol yang finis terbawah di fase grup Liga Champions musim ini.

Atletico de Madrid Tulis Sejarah Gelap di Liga Champions

Satu – satunya tim Spanyol yang mencapai babak sistem gugur Liga Champions musim ini adalah rival Atletico de Madrid, Real Madrid. Adapun Barcelona dan Sevilla sebagaimana wakil Spanyol lainnya, sebenarnya sudah tersingkir dari Liga Champions seperti Atletico. Namun, nasib Barcelona dan Sevilla lebih baik karena mereka akan tetap bermain di Eropa, meski harus ke Liga Europa.

Barcelona dan Sevilla masuk ke Liga Europa setelah dipastikan ketiga di klasemen akhir grup Liga Champions masing – masing. Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid, belum terlalu banyak berkomentar soal hasil buruk di Liga Champions musim ini. Diego Simeone percaya Atletico Madrid harus berada di dasar klasemen Grup B karena mereka terlihat tidak konsisten.

Mereka tidak mencetak banyak gol. mereka seharusnya menjadi yang terakhir di Grup D. Itulah kenyataannya,” kata Marca mengutip pernyataan Simeone. Mereka akan bereaksi dengan menganalisis situasi di Liga Champions musim ini. Saat ini, mereka akan fokus pada La Liga dan Copa del Rey. Di dekatnya, Atlético de Madrid berencana untuk terus menghadapi Espanyol di Liga Spanyol, Minggu (11 Juni 2022) malam WIB.

Musim Atletico de Madrid di Bawah

Atletico Tulis Sejarah Gelap di Liga Champions
Atletico Tulis Sejarah Gelap di Liga Champions

Atletico de Madrid ditendang keluar dari semua kompetisi Eropa setelah kalah 2 – 1 di markas Porto mereka. Kini mereka berada di titik terendah. Los Colchoneros melakoni laga terakhir fase grup Liga Champions di Dragao, Rabu (11/2/2022) dengan WIB untuk lolos ke Liga Europa. Namun, Porto memberikan pukulan telak kepada Atletico segera setelah Mehdi Taremi dan Stephen Estaquiao mencetak dua gol dalam 24 menit pertama.

Setelah kehilangan start, Atletico semakin sulit untuk mencetak gol. Pasalnya, kembalinya Los Roy Blancos lahir dari gol bunuh diri di masa tambahan waktu oleh bek Porto Ivan Marcano. Atlético de Madrid menyelesaikan musim Liga Champions 2022/2023 di dasar Grup B setelah mencetak lima poin. Atletico mengalahkan Porto 2 – 1 di Metropolitano hanya sekali sebelum kalah dalam tiga pertandingan berturut – turut untuk hasil imbang di musim terburuk mereka di kompetisi tersebut.

Mereka memiliki kecepatan yang lebih baik, intensitas yang lebih baik, dropback yang lebih baik,  mengambil bola kedua lebih baik dalam permainan langsung. Menyingkirkan tekanan lebih baik daripada yang di lakukan ketika ditekan, Dan efisien setelah mencetak dua gol dalam dua peluang pertama.

Ketika ini terjadi, mereka harus mulai berusaha memperbaiki diri dan melihat realita yang terjadi pada musim ini, terutama di Eropa, dan musim lalu saat mencapai babak 16 besar dan lebih berani. Mereka harus menerimanya dan melihat bagaimana bisa berkembang di Eropa karena statistiknya buruk. Mereka kebobolan hampir di semua pertandingan dan mencetak sangat sedikit gol dan hampir semua tim lebih baik dari mereka. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments