Friday, April 26, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPelajaran dari Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam

Pelajaran dari Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam

Pelajaran dari Timnas Indonesia, yang menang atas Vietnam di laga hari ketiga Grup A Piala AFF U – 16 2022. Indonesia menang 2 – 1 dalam laga di Stadion Maguharjo WIB, Sabtu (06 / 08 / 2022). Garuda Muda sempat tertinggal oleh tim Nguyen Cong Phuong. Namun, tim Bima Sakti mampu membalikkan keadaan dengan Arkhan Putra dan Muhammad Nabil Asyura.

Hasil ini mengantarkan Timnas Indonesia menjadi juara Grup A dengan raihan 9 poin dari tiga pertandingan. Mereka juga lolos ke semifinal, menunggu lawan mereka, juara Grup C. Sementara Vietnam berada di urutan kedua. Tim asuhan Nguyen Quoc Tuan mengoleksi enam poin dari tiga pertandingan. Vietnam berpeluang melaju ke semifinal sebagai runner – up terbaik. Lantas, pelajaran apa yang bisa dipetik dari laga timnas U – 16 Indonesia melawan Vietnam? Yuk simak konten lengkapnya di bawah ini :

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Roh dan Mentalitas Pemain

Pelajaran dari Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam
Pelajaran dari Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam

Timnas Indonesia tampil buruk di babak pertama. Arkhan Kaka dan rekan – rekannya tak hanya tertinggal, namun kebobolan gol kontroversial. Indonesia dihukum setelah pemain Vietnam melakukan diving. Namun, mentalitas pasukan Bima Sakti sangat kuat. Bahkan tak lama setelah mengaku kebobolan, mereka tetap fokus dan tetap semangat.

Lihat tayangan ulang momen setelah pemain Vietnam itu mencetak gol lewat tendangan penalti. Seorang pemain Indonesia langsung menangkap bola dan membawanya ke titik awal. Ia pun memberi isyarat kepada rekan – rekannya untuk tetap menjaga semangat itu. Ini adalah keadaan pikiran yang luar biasa.

Pelajaran dari Timnas : Rahasia Comeback!

Kesuksesan kembalinya Indonesia tidak terjadi secara kebetulan saat bertemu Vietnam. Ada momen besar yang memastikan pemain memiliki kekuatan tempur ekstra. Salah satunya adalah “team talk” saat istirahat babak pertama. Pelatih Bima Sakti ini mengaku secara khusus menyemangati Nabil Asyura dan rekan – rekannya.

Bima mengatakan para pemain tidak akan memiliki kesempatan kedua dan satu – satunya pilihannya adalah berdiri. Tadi setelah turun minum di ruang ganti, mereka katakan bahwa kesempatan itu tidak akan datang dua kali. Ini adalah kesempatan yang baik bagi mereka untuk berjuang untuk negara mereka. Tampil lebih banyak, ambil peluang dan kemudian buat lebih sedikit kesalahan dan syukurlah mereka bisa mencetak gol di beberapa menit pertama babak kedua.

Ketajaman Nabil Asura

Nabil Asyura kembali menunjukkan keunggulannya di lini depan timnas Indonesia. Nabil Asyura mencetak gol ke gawang Vietnam. Itu adalah gol kedua tim nasional Indonesia untuk mengamankan kemenangan 2 – 1. Satu gol ke gawang Vietnam membuat Nabil Asyura kini mencetak empat gol di Piala AFF U – 16.

Nabil Asyura kini berpeluang menjadi top skorer, seperti halnya Bagus Kahfi pada 2018. Nabil Asyura bersaing dengan Alexandro Lemos (Timor Leste) dan Phan Than Duc Thien (Vietnam). Ketiga pemain tersebut mencetak empat gol. Nabil da Phan Than akan bermain di semifinal.

Pelajaran dari Timnas yang Paling Produktif

Nabil Asyura adalah pemain yang sangat impresif di lini depan timnas Indonesia. Penampilan Nabil Asyura membantu Garuda Muda menjadi tim paling efisien di babak penyisihan grup. Indonesia telah mencetak 13 gol sejauh ini. Indonesia memimpin Vietnam dan Timor – Leste dengan dua gol sebagai negara dengan gol terbanyak.

Timor Leste dikejutkan setelah menang 10 – 0 atas Brunei Darussalam. Tak hanya produktif, Timnas Indonesia juga tangguh dalam bertahan. Indonesia baru saja mengakuied, dan bahkan melewati hukuman penegakan hukum ketika mereka bertemu Vietnam.

Ingat, Mereka Hanya anak 16 Tahun!

Timnas Indonesia menjadi juara Piala AFF U – 16 2018. Saat itu, pelatih Fahri Hosseini berkali – kali meninggalkan pesan kepada media. Dia tidak ingin anak angkatnya terbebani. Fahri mengatakan tidak pantas anak di bawah 16 tahun membawa “nama baik negara dan negara” Terlalu berat!. Fahri ingin melihat anak asuhnya bermain dengan gembira, tanpa beban, seperti anak seusianya.

Alhasil, Timnas U – 16 generasi Bagus Kahefi bermain sangat baik dan menjadi juara. Hal yang sama perlu diterapkan pada generasi Akhan Kaka. Jangan membebani mereka. Biarkan mereka bermain dan berkembang sesuai dengan usianya.***

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments