Monday, May 6, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsMedia Korea Selatan Usai Kalah dari Timnas Indonesia U-23: Keajaiban Shin Tae-yong...

Media Korea Selatan Usai Kalah dari Timnas Indonesia U-23: Keajaiban Shin Tae-yong Berlanjut!

Respon media Korea Selatan terhadap kekalahan Timnas Korea Selatan U-23 dari Timnas Indonesia U-23 pada babak 8 Besar Piala Asia U-23 2024 mencerminkan perasaan kekecewaan dan kekecewaan yang mendalam. Meskipun mereka memberikan pujian kepada Shin Tae-yong atas kinerjanya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23, namun kekalahan tersebut dianggap sebagai bencana oleh media Korea Selatan.

Pertandingan yang dihelat di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Jumat, 26 April 2024, menjadi panggung dramatis di mana Timnas Korea Selatan U-23 harus menghadapi kedua kekalahan dan kendala bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-70. Meskipun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 sebelum pertandingan usai, namun kegagalan mereka dalam babak adu penalti menyebabkan mereka menelan kekalahan dengan skor 11-10.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Korea Selatan, terutama mengingat status mereka sebagai unggulan dalam turnamen ini. Media Korea Selatan menyoroti betapa pentingnya kemenangan dalam turnamen ini bagi prestise negara mereka, dan kekalahan ini dianggap sebagai kejutan yang mengejutkan.

Bencana Bagi Korea Selatan

Bencana menimpa Korea Selatan, demikian judul yang digunakan oleh media ternama Korea Selatan, Naver. Mereka dalam melaporkan hasil minor yang diterima oleh Timnas Korea Selatan U-23. Bagi mereka, kekalahan ini tidak hanya berarti kegagalan dalam turnamen Piala Asia U-23. Tetapi juga menutup peluang untuk ambil bagian dalam Olimpiade Paris 2024.

Jurnalis Naver, Jang Han-seo, menekankan dampak yang dirasakan oleh sepak bola Korea Selatan setelah kekalahan tersebut. “Terjadi bencana yang membuat sepak bola Korea Selatan tidak bisa berlaga di Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 40 tahun,” tulisnya.

Lebih lanjut, Jang Han-seo menyoroti sejarah yang luar biasa dalam pencapaian Korea Selatan di Olimpiade sebelumnya. Sejak Olimpiade Seoul 1988, Korea Selatan selalu berhasil mencapai final. Namun kali ini, mereka tersingkir di babak 8 Besar dan gagal melaju ke Olimpiade untuk kesepuluh kalinya secara beruntun. “Ini adalah kali pertama dalam 40 tahun sejak Olimpiade Los Angeles 1984, sepak bola Korea gagal lolos ke Olimpiade,” lanjut Jang Han-seo.

Keberhasilan Terus Bergulir di Bawah Bimbingan Shin Tae-yong

Dalam analisisnya, Jang Han-seo tidak hanya menyoroti kegagalan Korea Selatan. Tetapi juga mengangkat keberhasilan yang diraih oleh Timnas Indonesia U-23 di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong. Menurutnya, apa yang telah dicapai oleh pelatih berusia 52 tahun ini bersama Indonesia merupakan sebuah keajaiban yang patut diacungi jempol.

“Memimpin Timnas Indonesia (senior) dan Timnas U-23 sejak 2020, Shin Tae-yong melanjutkan keajaibannya dengan menenggelamkan Korea Selatan,” tulis Jang Han-seo.

Prestasi Shin Tae-yong dengan Timnas Indonesia U-23 tidak luput dari perhatian. Sebelum pertandingan, PSSI memberikan dorongan moral kepada pelatih tersebut dengan memperbarui kontraknya hingga tahun 2027. Hal ini menunjukkan keyakinan yang kuat dari pihak federasi terhadap kemampuan dan kontribusi Shin Tae-yong dalam mengembangkan sepak bola Indonesia.

“Indonesia berupaya melaju ke final untuk pertama kalinya (ambil bagian di Olimpiade) dalam 68 tahun sejak Melbourne 1956,” ulas Jang Han-seo.

Fokus pada Kontroversi Penalti Justin Hubner yang Diulang

Dalam sorotan yang tajam dari Yonhap, momen-momen penting pada babak adu penalti menjadi pusat perhatian, terutama penalti yang diambil oleh Justin Hubner yang berdampak sangat penting bagi Korea Selatan.

“Pada adu penalti, Korea Selatan mengira mereka bakal menang setelah Baek Jong-beom memblok penendang kelima Indonesia, Justin Hubner,” tulis Yoo Jee-ho.

Namun, apa yang terjadi kemudian menciptakan kejutan besar. Tinjauan VAR menetapkan bahwa Baek telah melangkah ke depan dari garis gawang sebelum Hubner melakukan tembakan, yang mengakibatkan penalti tersebut harus diulang. “Hubner tidak membuat kesalahan kali ini dan menjaga Indonesia tetap hidup,” sambungnya.

Shin Tae-yong: Antara Senang dan Sedih

Sejak awal, Shin Tae-yong menyadari bahwa pertandingan melawan Korea Selatan akan menjadi momen emosional baginya. Sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23, ini adalah pertama kalinya baginya harus melawan negara asalnya dalam sebuah ajang internasional.

“Jelas, saya merasa sangat senang. Namun, sebagian dari saya merasa sedikit sedih di dalam hati,” ujar Shin Tae-yong, mengungkapkan perasaannya yang bercampur aduk.

Meskipun terbersit rasa sedih di hatinya, Shin Tae-yong tetap fokus pada tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23. “Namun, pemenang harus ditentukan. Dan saat ini saya pelatih Timnas Indonesia U-23. Jadi saya melakukan yang terbaik untuk Timnas Indonesia U-23,” tambahnya, menegaskan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi timnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments