Thursday, May 2, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaHokky Caraka Gabung Timnas Indonesia U-23: Pelatih PSS Sleman Merasa Dirugikan

Hokky Caraka Gabung Timnas Indonesia U-23: Pelatih PSS Sleman Merasa Dirugikan

Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic, menyampaikan keluhannya terkait pemanggilan Hokky Caraka ke Timnas Indonesia U-23 yang akan berkompetisi di ajang Piala Asia U-23 2024. Keputusan ini menjadi pukulan besar bagi PSS Sleman, karena Hokky akan absen membela tim hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024. Pemain muda berusia 19 tahun itu kini tengah menjalani pemusatan latihan bersama skuad Garuda Muda di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dalam rangkaian persiapan menuju turnamen yang akan berlangsung mulai 15 April hingga 3 Mei 2024 di Qatar.

Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia U-23, telah memanggil total 28 pemain untuk bergabung dalam skuadnya. Hokky Caraka menjadi satu-satunya perwakilan dari PSS Sleman yang terpilih untuk menjadi bagian dari Garuda Muda.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Kehilangan Hokky Caraka tentu saja menjadi kerugian yang besar bagi PSS Sleman, yang dikenal dengan julukan “Super Elang Jawa”. Kontribusi dari striker muda asal Gunungkidul, Yogyakarta, sangatlah vital bagi tim dalam mengarungi sisa kompetisi musim ini.

“Bagi saya, hal terpenting dan paling sulit adalah kehilangan pemain kunci. Hokky adalah salah satu pemain kunci bagi kami. Dia selalu berada di starting eleven, dan kontribusinya sangat besar bagi tim,” ungkap Risto Vidakovic, pelatih PSS Sleman, dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, Vidakovic menekankan bahwa kehilangan pemain penting seperti Hokky Caraka bukanlah hal yang mudah dihadapi. Ia juga mencatat bahwa beberapa tim memiliki pemain internasional yang dipanggil untuk tim nasional, namun hal tersebut tidak selalu mengakibatkan penurunan performa tim mereka di pertandingan-pertandingan terakhir kompetisi.

Dengan kepergian Hokky Caraka untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23, PSS Sleman dihadapkan pada tantangan besar untuk mengisi kekosongan tersebut.

Perjuangan untuk Tidak Terdegradasi

PSS Sleman sedang dalam fase perjuangan yang sangat intens untuk menjauhkan diri dari ancaman degradasi. Saat ini, mereka menempati peringkat 14 dalam klasemen sementara dengan koleksi 32 poin. Catatan ini terdiri dari tujuh kemenangan, 11 hasil imbang, dan 12 kekalahan.

Tim Elang Jawa mengalami periode yang sulit dalam lima pertandingan terakhirnya. Bahkan, mereka belum berhasil meraih satu pun kemenangan dalam rentang waktu tersebut. Dari lima laga terakhir, PSS Sleman hanya mampu mengumpulkan dua poin saja. Bahkan, mereka hanya berhasil mencetak lima gol dan harus menerima delapan kali kebobolan.

Tantangan terdekat bagi PSS Sleman adalah pertandingan kandang melawan Arema FC. Menurut jadwal yang telah ditetapkan, pertandingan antara kedua tim akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (15/4/2024) sore WIB. Pertandingan ini sangat penting bagi PSS Sleman karena mereka akan berusaha untuk meraih kemenangan demi menjauhkan diri dari zona degradasi.

Kehilangan Hokky Caraka dalam empat pertandingan krusial merupakan pukulan berat bagi PSS Sleman. Pelatih Risto Vidakovic sangat menyayangkan situasi ini. “Kami masih berjuang untuk menghindari degradasi. Bagi kami, Hokky adalah pemain yang sangat penting, dan tanpa kehadirannya, saya pikir kami akan kehilangan banyak hal,” ungkapnya dengan nada kekecewaan.

Keputusan PSSI Dipertanyakan

Pelatih yang lahir di Montenegro ini mengungkapkan kebingungannya terhadap keputusan PSSI untuk memanggil Hokky Caraka bergabung dengan Timnas Indonesia dalam ajang Piala Asia U-23. Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa turnamen tersebut tidak termasuk dalam agenda FIFA.

“Saya tidak dapat memahami keputusan semacam itu karena turnamen tersebut tidak diakui oleh FIFA,” tegasnya.

Lebih lanjut, pelatih berlisensi UEFA Pro ini menyatakan bahwa dalam kasus ini, perlunya mempertimbangkan dengan proporsionalitas. Baginya, masa depan klub jauh lebih penting daripada kepentingan Timnas U-23.

Pendapatnya menyoroti konflik kepentingan antara klub dan timnas yang seringkali muncul dalam sepak bola. Sementara turnamen internasional seperti Piala Asia U-23 mungkin memberikan kesempatan berharga bagi pemain untuk mendapatkan pengalaman dan eksposur, namun bagi klub, kehilangan pemain kunci dalam pertandingan-pertandingan penting dapat memiliki dampak negatif yang signifikan.

Pendapat pelatih ini memunculkan pertanyaan yang perlu dipertimbangkan oleh pihak terkait, termasuk PSSI dan klub-klub yang terkena dampak. Bagaimana seharusnya keputusan mengenai pemanggilan pemain untuk timnas dibuat dengan mempertimbangkan baik kepentingan klub maupun timnas? Apakah ada cara untuk menyeimbangkan antara kedua kepentingan ini?

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments