Thursday, May 2, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaIrsyad Maulana dan Hanis Saghara Menuju Persita

Irsyad Maulana dan Hanis Saghara Menuju Persita

Irsyad Maulana dan Hanis Saghara Menuju Persita. Berikut rilis berita Arema FC Selasa 17 Januari 2023 yang menampilkan review pemain – pelatih Singo Edan. Salah satu yang mendapat banyak perhatian dalam pemberitaan Arema adalah resminya transfer dua pemain Arema FC, Irsyad Maulana dan Hanis Saghara, ke Persita Tangerang. Selain itu, kabar hangat di Arema juga menyebutkan persiapan tim asuhan Singo Edan untuk pertandingan lanjutan melawan PSIS Semarang.

Dua pemain Arema FC yang kabarnya sudah pamit, Irsyad Maulana dan Hanis Saghara resmi diperkenalkan sebagai pemain Persita Tangerang untuk putaran kedua Liga 1 2022/2023. Irsyad Maulana dan Hanis Saghara resmi diperkenalkan sebagai pemain Persita Tangerang pada Minggu (15/1/2023).

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Nomor punggung Irsyad Maulana dan Hanis Saghara di Persita Tangerang juga diketahui. Pengumuman resmi klub Persita Tangerang pun memenuhi rumor bursa transfer yang sudah berhembus sebelumnya. Tak hanya resmi diperkenalkan, termasuk melalui akun media sosial Persita Tangerang, Irsyad Maulana dan Hanis Saghara juga resmi membela Persita di laga Liga 1 tersebut.

PT LIB telah mengukuhkan Irsyad Maulana dan Hanis Saghara sebagai pemain Persita Tangerang. Hal itu terlihat dari masuknya nama Irsyad Maulana dan Hanis Saghara dalam roster Persita Tangerang di situs resmi liga baru Indonesia tersebut. Menurut data pemain Persita Tangerang putaran kedua Liga 1 2022/2023 di situs resmi Liga Indonesia Baru.

Nama Hanis Shagara dan Irsyad Maulana sudah masuk dengan nomor punggung yang sama. Hanes Sagara dikabarkan akan mengenakan jersey bernomor punggung 22, yakni nomor punggung yang ia kenakan saat berada di Arema. Seperti Irsyad Maulana, ia akan memakai nomor 88, nomor yang ia kenakan saat bermain untuk Arema FC.

Irsyad Maulana dan Hanis Saghara Menuju Persita

Seperti yang kita ketahui bersama, kedua pemain ini masih bermain untuk Arema FC di Ligue 1. Irsyad dan Hanis menjadi pelengkap kekuatan tim Pangeran Cisadane setelah resmi memperkenalkan Fandy Imbiri dari Persik Kediri. Dalam performanya saat ini, Ilshad Maulana kembali ke klub yang dibelanya musim lalu.

Di Liga 1 2021/2022, Irsyad menjadi andalan tim Pangeran Cisadane. Sebagai pemain sayap kanan, ia berhasil mencetak 5 gol dan 2 assist. Sementara itu, pemain berusia 29 tahun itu baru membukukan satu gol dan dua assist dalam 13 penampilan bersama Arema. Kembali ke Pesita, ia optimis bisa berkontribusi untuk tim di putaran kedua Liga 2022/2023.

Dia akan berusaha mendapatkan kepercayaan dari pelatih dan tentu saja membantu Persita untuk menang di paruh kedua musim ini. Sepertinya ada pekerjaan yang belum selesai di Persita, jadi dia senang bisa kembali bersama tim ini. Sementara itu, Hanis Sagara akan mendapatkan pengalaman baru bersama Persita Tangerang.

Hanis dari Ligue 1 musim lalu mengenakan jersey Arema FC. Sebagai striker, ia memainkan 13 pertandingan tanpa mencetak gol. Namun, kedatangan Hanis bisa menjadi penutup lini depan Persita yang saat ini diisi oleh Ramiro Fergonzi, Wildan Ramdhani, dan Sirvi Arvani. Ketika kesempatan datang, dia akan memberikan yang terbaik di lapangan.

Dia sudah berlatih selama beberapa hari sejak dia datang ke Tangerang dan rekan tim dia sangat terbuka dan menerima dia.

Arema FC fokus ke PSIS Semarang

Irsyad Maulana dan Hanis Saghara Menuju Persita
Irsyad Maulana dan Hanis Saghara Menuju Persita

Arema FC akan melakoni laga tandang melawan PSIS Semarang pada putaran kedua Liga 1, Sabtu (21 Januari 2023). Laga tersebut merupakan yang pertama bagi Arema setelah laga sebelumnya melawan Borneo harus ditunda karena tidak mendapatkan izin. Kejadian ini pun membuat pelatih Arema Roca semakin memutar otak.

Pasalnya, mode latihan Arema FC sebelumnya hanya untuk Borneo FC. Jadi setiap kita latihan, kita lupa semuanya. Mulai Senin ini kita siapkan tim untuk menghadapi PSIS Semarang. Roca mengungkapkan dalam sesi latihan ia selalu menawarkan program yang fokus menghadapi klub – klub yang akan menjadi lawannya.

Namun, pertandingan melawan Borneo FC harus ditunda, yang memaksanya membuat rencana latihan baru untuk menghadapi pertandingan selanjutnya melawan PSIS. Sebab, dari segi materi tim, kata Roca, Borneo FC tidak sama dengan PSIS. Untuk Roca Borneo FC beberapa pemain dapat memainkan Sparta satu lawan satu.

Sedangkan PSIS Semarang memiliki pemain dengan kecepatan di setiap lini. Dia beri contoh, pelatih menyiapkan permainan. Pato tidak seperti Fortes. Sekarang Cantillana ke Sleman. Bustos dan Cantillana berbeda. Semuanya sudah berubah sekarang. Namun, Rocca mengungkapkan bahwa Arema kini sudah mulai mempersiapkan pertandingan ulang tersebut.

Ya kita sudah siap dengan itu semua. Sebenarnya itu yang bikin para coach pusing. Bukan dia ya, bisa berubah kapan saja di sini.

Permohonan Liga 1 tanpa Arema

Nasib Arema FC di putaran kedua Ligue 1 2022/2023 kini menjadi sorotan. Akibat Tragedi Kanjuruhan Oktober lalu, Arema FC belum juga mendapatkan kandang. Seperti diketahui Arema FC di tolak empat stadion, terakhir Stadion Jatidiri Semarang. Karena itu, pertandingan Arema VS Borneo FC yang semula dijadwalkan 14 Januari terpaksa ditunda.

Kini, Arema FC kembali ditepis dalam kampanye Liga 1 yang sedang bergulir. Rivalitas Ligue 1 tanpa Arema FC menjadi ramai dan viral setelah akun Twitter @mafiawasit membuat petisi online. Per Minggu 15 Januari 2023, petisi melawan Arema FC di Liga 1 telah mendapat dukungan dari 98% total suara yang masuk.

Lebih dari 28.000 pemilih telah mengikuti petisi Liga 1 tanpa Arema FC secara online. Ya, Arema FC sayanggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas ketidakjelasan permainan sepak bola Tanah Air. Penyebab stagnasi liga Indonesia bermula dari sebuah insiden di Arema FC, yaitu Tragedi Kanjuruhan.

Permohonan Liga 1 tanpa Arema

Sepak bola Indonesia mati suri pasca tragedi Kanjuruhan (1/10/2022). PSSI menghentikan semua kompetisi nasional bersama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Begitu banyak suporter dari klub Liga 1, 2 dan 3 yang meluapkan kemarahannya kepada Arema FC. Selanjutnya, Liga 2 dan Liga 3 Bangsa telah resmi dibubarkan melalui rapat EXCO PSSI pada merekas (13 Januari 2023).

Imbasnya, sebagai kasta tertinggi sepak bola Indonesia, La Liga tidak akan terdegradasi musim ini. Atas dasar itu, rasa frustrasi suporter se – Indonesia menumpuk di klub pemicu utama, yakni Arema FC. Sanksi Arema FC dinilai ringan, tidak seperti Persebaya dan Persib Kekecewaan fans terhadap Singo Edan bukan tanpa alasan.

Padahal, Arema FC tidak terlibat langsung dalam keputusan liga 2 dan 3. Namun ada beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap rasa frustrasi para penggemar. Sanksi PSSI terhadap Alemaniya Pride dinilai terlalu ringan. Selain denda uang, Arema FC hanya dihukum tidak bermain di wilayah Malang Raya yang meliputi Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang.

Suporter (kandang dan tandang) tidak akan bisa menyaksikan pertandingan Singo Edan selama akhir musim 2022/2023. Sanksi tersebut terasa lebih ringan dibandingkan Persebaya pada 2005 dan Persib Bandung pada 2018. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments