Monday, April 29, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisArsenal Sia-sia Rekrut Kai Havertz Rp 1,2 Triliun?

Arsenal Sia-sia Rekrut Kai Havertz Rp 1,2 Triliun?

Kai Havertz, nama yang kini menggema di dunia sepak bola, telah meresmikan kepindahannya ke klub raksasa London, Arsenal. Transfer ini menandai akhir perjalanannya di Chelsea, di mana dia bermain di bawah asuhan Mauricio Pochettino selama beberapa musim.

Harapan Besar Arsenal

Dengan kepindahannya ke Arsenal, harapan tim ini terangkat tinggi untuk merebut tahta Liga Inggris dari dominasi Manchester City yang telah lama berlangsung. Havertz, seorang pemain muda yang berbakat dan serbaguna, dianggap sebagai tambahan penting bagi The Gunners, dan para penggemar optimis bahwa perannya akan membawa kebangkitan bagi klub.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Namun, tak semua pihak sepenuhnya yakin dengan pilihan transfer Arsenal ini. Mantan pemain Tottenham Hotspur, Jamie O’Hara, dengan tegas memprediksi bahwa Havertz akan mengalami kegagalan total di klub barunya. Tentu saja, prediksi ini menjadi topik hangat dan menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola.

Pada musim panas 2023, Kai Havertz mengambil keputusan besar untuk meninggalkan Chelsea dan beralih ke klub London lainnya, yaitu Arsenal. Proses transfer ini bukanlah hal yang mudah, karena The Gunners harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk merekrut pemain berbakat ini dari klub rival. Sejumlah 67,5 juta pounds (setara dengan sekitar Rp1,2 triliun) merupakan mahar yang disepakati oleh kedua belah pihak sebagai biaya transfer Kai Havertz.

Namun, Arsenal yakin bahwa investasi ini akan sebanding dengan potensi yang dimiliki oleh Havertz. Pemain timnas Jerman ini menandatangani kontrak jangka panjang dengan durasi lima tahun bersama The Gunners. Dengan demikian, dia diikat dengan kontrak hingga Juni 2028, memberikan kestabilan bagi klub dan kesempatan bagi Havertz untuk beradaptasi dan berkontribusi dengan maksimal.

Selain dari prestasi di lapangan, keterikatannya dengan Arsenal juga memberi dampak finansial yang signifikan bagi Havertz. Dia akan menerima gaji sebesar 200 ribu pounds per pekan, atau setara dengan sekitar Rp3,7 miliar. Angka ini menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di dunia sepak bola. Hal ini mencerminkan keyakinan besar yang dimiliki oleh klub terhadap bakat dan potensinya.

Performa di Chelsea

Sebelum akhirnya menjadi bagian dari Arsenal, perjalanan Kai Havertz di Chelsea berlangsung selama tiga tahun yang cukup berarti. Selama periode tersebut, dia tampil dalam 139 pertandingan di berbagai kompetisi dan berhasil mencetak 39 gol. Angka ini menunjukkan kontribusi yang tak bisa diabaikan, terutama jika mempertimbangkan peran serbaguna yang seringkali dia mainkan di lapangan.

Meskipun statistik ini terlihat mengesankan, Jamie O’Hara, seorang mantan pemain Tottenham Hotspur, justru berpendapat sebaliknya. Menurut pandangannya, performa Havertz di Chelsea sama sekali tidak memuaskan. Parahnya, ia menyebut tidak sebanding dengan nilai transfernya yang mencapai 71 juta pounds saat dia diboyong dari Bayer Leverkusen pada musim panas 2020.

Pendapat O’Hara ini cukup kontroversial, karena sebagian besar penggemar sepak bola mengakui bakat dan potensi besar yang dimiliki Havertz. Namun, dia percaya bahwa penampilan sang pemain di lapangan tidak mencerminkan ekspektasi tinggi. Hal ini dengan spekulasi yang seharusnya dipunyai pemain dengan harga sebesar itu. Menurutnya, alasan di balik kepindahan Havertz dari Chelsea pada musim panas ini mungkin karena klub merasa dia tidak cukup baik atau tidak sesuai dengan harapan mereka.

Keyakinan O’Hara tentang kegagalan Havertz juga meluas hingga ke klub barunya, Arsenal. Dia meragukan bahwa Havertz akan cocok dengan gaya permainan atau sistem tim Arsenal. Apapun harapan dan ekspektasi yang dihadapi Havertz, O’Hara tetap berpegang pada pandangannya bahwa pemain ini akan mengalami kesulitan dan gagal di klub barunya.

Pramusim, Kai Havertz Cetak Gol

Pramusim di Amerika Serikat menjadi ajang yang menarik bagi Arsenal. Terutama, bagi pemain baru mereka, seperti Declan Rice dan Jurrien Timber. Pertandingan melawan MLS All-Stars di Stadion Audi Field, Washington DC, pada Kamis (20/7/2023) waktu setempat. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan dan adaptasi mereka dalam tim.

Dalam pertandingan tersebut, Arsenal berhasil mencatat kemenangan mengesankan dengan skor 5-0. Namun, sorotan utama jatuh pada debut Declan Rice yang tampil dengan performa mengesankan sejak diturunkan oleh pelatih Mikel Arteta. Meskipun Jurrien Timber juga menjadi pemain anyar yang dibawa dalam tur pramusim ini, dia tidak turun sebagai starter sejak menit pertama.

Namun, tak kalah pentingnya, gol pertama bagi Arsenal dalam pramusim ini datang dari pemain berbakat, Kai Havertz. Setelah kritik dan perdebatan yang mengiringi kepindahannya ke Arsenal, gol yang dicetak Havertz menjadi pembuktian awal atas potensinya di klub baru ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments