Thursday, May 2, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaSkandal Pengaturan Skor yang Hebohkan Indonesia

Skandal Pengaturan Skor yang Hebohkan Indonesia

Ada Skandal Pengaturan Skor yang menghebohkan sepak bola Indonesia dan akan dibahas dalam artikel ini. Pengaturan pertandingan adalah tindakan paling memalukan dalam sepak bola. Jika tidak, pengaturan pertandingan itu sendiri akan mempermalukan pelaku bahkan merugikan unsur keadilan dalam dunia olahraga.

Karena itu, sebenarnya match – fixing tidak lagi dibutuhkan dalam sepak bola. Namun ternyata, Indonesia memiliki sejarah kelam pengaturan skor yang mencoreng nama baik negara. Lantas, apa saja insiden pengaturan skor yang terjadi di Tanah Air? Berikut ini adalah 4 skandal pengaturan skor yang membuat heboh sepakbola Indonesia:

- Advertisement -
asia9QQ  width=
Skandal Pengaturan Skor yang Hebohkan Indonesia
Skandal Pengaturan Skor yang Hebohkan Indonesia

Skandal Liga 2 2018

Di tempat kedua adalah skandal terkait kompetisi domestik negara itu, Liga 2. Skandal itu terjadi sebelum Liga 2 musim 2018. PS Mojokerto Utara adalah salah satu tim Liga 2 saat itu dan dia ketahuan curang karena mengatur permainan. Kasus tersebut terkuak setelah pembicaraan tersebut menjadi isu nasional.

Publik juga mulai lebih memperhatikan pembahasan PS Mojokerto yang terlibat pengaturan pertandingan. Salah satu pemain PS Mojokerto Utara, Krisna Adi, bahkan dilarang bermain seumur hidup karena keterlibatannya dalam pengaturan skor.

Skandal Mafia Wasit Liga Indonesia 1998

Selain itu, ada skandal mafia wasit liga Indonesia 1998. Bukan hanya klub atau pemain yang kerap terlibat kasus pengaturan skor. Wasit juga merupakan salah satu perangkat yang mudah digoda. Benar saja, praktik kotor tersebut menyeret wasit negara tersebut, yang tersangkut kasus pengaturan skor. Hal ini diungkapkan Endah Sobarna dari Persikab Kab. Bandung saat itu.

Melihat hal tersebut, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bertindak cepat menangkap mafia wasit. Tersangka utama, Jafar Omar, Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, ditangkap. Kasus tersebut melibatkan 40 wasit liga Indonesia. Namun Sayang, hingga meninggalnya Jafar Umar pada Mei 2012, ia tak pernah membicarakan siapa saja yang terlibat.

Skandal Pengaturan Skor Sepak Bola Gajah 1988

Jauh sebelum skandal mafia wasit, Skandal Sepak Bola Gajah 1988 terjadi 10 tahun lalu. Saat itu, liga Indonesia masih menggunakan format lama, yakni lintas divisi. Skandal itu terjadi di divisi utama Divisi Timur dan melibatkan Persebaya Surabaya vs Persipura Jayapura. Saat itu, pertandingan pada 21 Februari 1988 di Stadion Gelora adalah Persebaya Surabaya vs Persipura Jayapura.

Persebaya Surabaya yang memiliki tim bertabur bintang, dihebohkan usai kalah 0 – 12 dari Persipura Jayapura. Hal ini semakin mendapat perhatian. Pasalnya, gol yang tercipta mudah dicapai dan seolah tidak ada perlawanan dari Persebaya Surabaya. Namun, ada dua versi berbeda dari interpretasi perbaikan pencocokan ini.

Versi pertama menyebutkan bahwa gol tersebut sengaja dibuat agar PSIS Semarang tidak bisa melaju ke babak selanjutnya. Di sisi lain, dikatakan juga bahwa tujuan Persipura Jayapura adalah untuk menjaga keutuhan NKRI. Sebab, dengan begitu Persipura Jayapura bisa melaju ke babak selanjutnya sebagai wakil Papua.

Skandal Pengaturan Skor Senayan 1962

Pertama, pada tahun 1962, ada skandal besar yang melibatkan suap pemain tim nasional Indonesia. Saat itu, pemain Timnas Indonesia diketahui terjerat judi untuk mengunci skor. KONI, yang kemudian dikenal sebagai KOGOR, melakukan penyelidikan untuk menyelidiki dugaan pelanggaran. Dari hasil survei, 10 pemain Timnas Indonesia ketahuan menyontek.

Ternyata, mereka telah memasang taruhan pada tim nasional Indonesia melawan Malmoe (Swedia), Thailand, Yugo (Yugoslavia) dan Republik Ceko. Kesepuluh pemain tersebut adalah Pietje Timisela, Iljas Hadade, Omo Suratmo, Rukma Sudjana (kapten), Wowo Sunaryo, Sunarto, John Simon, Rasjid Dahlan, Manan dan Andjiek Ali Nurdin.

Pada akhirnya, 10 pemain ini dilarang seumur hidup oleh tim nasional sepakbola Indonesia. Mereka juga dikeluarkan dari tim nasional Indonesia yang dibentuk pada Asian Games 1962.

Gol bunuh diri PSS Sleiman ke gawang PSIS Semarang 2014

PSS Sleman terlibat skandal pengaturan skor dalam duelnya dengan PSIS Semarang dalam delapan pertandingan terakhir divisi utama di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta pada 26 Oktober 2014. Permainan ini disebut “Sepak Bola Gajah”. Dalam pertandingan itu, PSS Sleman mengalahkan PSIS Semarang 3-2. Namun, bukan skor yang membuat permainan ini dikenal sebagai “sepak bola gajah”.

Namun, permainan itu dijuluki “sepak bola gajah” karena kelima gol itu adalah bunuh diri. Dalam pertandingan ini, kedua tim mencetak gol bunuh diri untuk memberi lawan keunggulan. Diduga baik PSS maupun PSIS menghindari kemenangan di Grup N demi menghindari runner-up Grup P yakni Borneo FC. Borneo FC dinilai sebagai lawan terberat di semifinal Liga Inggris 2014 dari segi teknis, dan lawan yang tangguh dari segi non-teknis di laga tuan rumah. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments