Tuesday, April 30, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala DuniaAlasan Piala Dunia Qatar Tidak Begitu Meriah

Alasan Piala Dunia Qatar Tidak Begitu Meriah

Alasan Piala Dunia Qatar 2022 tidak akan seramai sebelumnya, setidaknya karena 4 alasan. Pengamat sepak bola Tommy Welly menjelaskan mengapa Piala Dunia Qatar 2022 tidak semenarik dulu. Wawancara Bung Towel, sapaan akrab Tommy Welly, dalam sebuah acara bincang – bincang khusus. Banyak hal yang diulas tentang Piala Dunia Qatar 2022.

Dari semua hal yang diulas, salah satunya adalah kurangnya kemeriahan Piala Dunia Qatar 2022. Lantas, apa penyebab Piala Dunia Qatar 2022 tidak semeriah sebelumnya? Berikut alasan mengapa Piala Dunia Qatar 2022 tidak seramai Piala Dunia sebelumnya:

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Qatar Memiliki Pandangan Yang Buruk

Media Eropa menilai Qatar adalah tuan rumah Piala Dunia Qatar 2022 yang buruk. Berita ribuan buruh migran meninggal saat pembangunan infrastruktur Qatar, serta larangan pemerintah Qatar terhadap kaum LGBT, menjadi salah satu alasan mengapa kemeriahan Piala Dunia Qatar 2022 belum terlalu terasa.

Dia melihat sendiri bahwa persepsi Qatar sendiri tidak begitu positif menjelang Piala Dunia Qatar 2022. Ada banyak kontroversi, ada banyak pengawasan, ada banyak kritik dari kalangan off – ball dan sepak bola tentang apa yang terjadi di Qatar misalnya soal jadi korban, juga debat soal buruh migran atau isu LGBT bagi yang tinggal di sana.

Faktanya, dalam beberapa hari terakhir dia telah melihat film dokumenter FIFA Uncencored keluar, dan dia pikir itu juga banyak mempengaruhi persepsi publik tentang Piala Dunia.

Turnamen Akhir Tahun

Bung Towel yakin turnamen akan berlangsung menjelang akhir tahun, yang menjadi salah satu penyebab kemeriahan Piala Dunia Qatar 2022 belum terlalu terasa. Perlu dicatat bahwa Piala Dunia biasanya diadakan pada pertengahan tahun atau selama liburan musim panas Eropa. Kemudian ada faktor ekonomi yang juga berpengaruh.

Soal Piala Dunia di akhir tahun juga akan berpengaruh karena biasanya di akhir kuartal sudah terbatas dari sisi penjualan. Kalau Piala Dunia dulu biasanya pertengahan tahun, libur, pergantian musim, sekarang akhir tahun.

Banyak Pantangan Jadi Alasan Piala Dunia Qatar Sepi

Fans yang dikenal dengan sebutan Bung Towel ini pun tak mau repot datang ke Qatar, apalagi suporter dari Eropa. Pasalnya, Qatar memiliki banyak pantangan di Piala Dunia Qatar 2022, seperti larangan konsumsi alkohol dan pesta hiburan di dalam stadion. Juga lebih rumit bagi penggemar untuk masuk.

Misalnya untuk penggemar sepak bola Eropa, mereka memiliki masalah alkohol, akhirnya diizinkan, tetapi cukup mahal, pada £12 – 15, itu mahal. Jadi area suporter juga dibatasi. Dan kemudian mungkin ini tentang hukum lokal yang tidak mudah bagi imigran dari seluruh dunia, apakah itu Eropa atau Amerika Latin.

Karena persepsi suporter Piala Dunia yang datang langsung ke tuan rumah negara adalah pihak, Qatar Situasinya tidak akan optimal.

Pemain Pro LGBT di Piala Dunia Qatar 2022 Menghadapi Ancaman Kartu Kuning

Alasan Piala Dunia Qatar Tidak Begitu Meriah
Alasan Piala Dunia Qatar Tidak Begitu Meriah

Para kapten tim peserta Piala Dunia Qatar 2022 siap all out memakai ban pelangi selama pertandingan. Ancaman kartu kuning menghantui mereka. Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia Qatar 2022 menerapkan aturan pelarangan berbagai simbol LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) selama acara berlangsung. Sikap ini telah ditentang oleh banyak tim.

Beberapa negara Eropa yang mendukung keberagaman bertekad untuk terus berupaya mewujudkannya. Dengan ban kapten OneLove yang dirancang untuk mendukung kelompok yang terdiskriminasi, beberapa kapten siap memakainya. Salah satunya timnas Inggris, dengan kapten Harry Kane dikabarkan siap mengenakannya.

Namun, Telegraph melaporkan bahwa FIFA tetap melarang rencana tersebut. FA bertemu Komite Pertandingan FIFA pada Minggu (20/11/2022), menjelang pertandingan Inggris melawan Iran pada Senin (21/11). Alhasil, kapten ugal – ugalan yang mengenakan ban kapten pelangi itu terancam kartu kuning.

Bahkan memberi sang kapten kartu kuning sesaat setelah pertandingan. Artinya, pemain menggunakan sanksi kartu untuk melawan sejak awal, jika mereka sangat ingin menggunakannya lagi di permainan berikutnya, sanksi kartu dapat menumpuk. Selain Inggris, negara – negara yang bersiap mengenakan ban kapten pelangi.

Antara lain Jerman, Belgia, Wales, Denmark, Belanda, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Prancis. Hanya Norwegia dan Swedia yang tidak berpartisipasi di Piala Dunia Qatar 2022. Kapten Belanda Virgil van Dijk sendiri menyebut ancaman kartu kuning itu. Bek Liverpool itu mengaku tetap ngotot mengenakannya namun akan membicarakan ancaman kartu kuning itu dengan timnya

Besok dia akan memakai ban kapten. Tidak ada yang berubah dari sudut pandang mereka. Jika dia mendapat kartu kuning karena memakainya maka mereka harus membicarakannya karena dia tidak suka bermain [kartu] kuning. FIFA sendiri menawarkan alternatif bagi tim yang masih ingin mengkampanyekan One Love.

Orang tua sepakbola membuat ban kapten khusus tetapi diperkirakan dia tidak berolahraga untuk keragaman selama berada di Qatar. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments