Tuesday, May 7, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPemain Persik Kediri Banyak Berusia 30 Tahunan, Tapi Masih Gacor!!!!

Pemain Persik Kediri Banyak Berusia 30 Tahunan, Tapi Masih Gacor!!!!

Prestasi gemilang para pemain dan tim Persik Kediri dalam BRI Liga 1 2023/2024 telah menjadi sorotan hingga pekan ke-23. Meski mengalami kendala di awal musim, Macan Putih mampu bangkit dan menjadi kuda hitam yang mengancam pesaingnya. Kunci keberhasilan ini terletak pada kombinasi materi pemain senior dan muda yang membentuk skuad yang solid.

Dari total 30 pemain Persik Kediri, sembilan di antaranya telah memasuki usia 30 tahunan. Meskipun telah melewati masa keemasan, para pemain senior ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga, tetapi juga tetap unggul dalam kualitas dan kekuatan fisik.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Jika dihitung secara persentase, keberadaan pemain senior ini hampir mencapai 30 persen dari total skuad. Pepatah tua-tua keladi sepertinya sangat pas untuk menggambarkan keadaan ini, di mana pengalaman dan kualitas pemain senior tak tergantikan meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi.

Menariknya, para pemain senior ini bukan hanya menjadi kontributor utama dalam tim, tetapi juga berperan sebagai mentor bagi para pemain muda di semua lini Persik Kediri. Mereka tidak hanya membawa kualitas permainan, tetapi juga berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada generasi muda, menciptakan atmosfer tim yang harmonis dan berkelanjutan.

Dari prestasi yang cukup menarik tersebut, nyatanya Persik Kediri memiliki daftar pemain dengan usia 30 tahunan yang masih tajam. Lantas, siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

Lini Pertahanan Persik Kediri

Lini belakang Persik Kediri menjadi salah satu pilar kuat dalam kesuksesan mereka di BRI Liga 1 2023/2024. Dua sosok andalan di sektor bek tengah, Anderson do Nascimento dan Vava Mario Yagalo, masing-masing berusia 30 tahun, telah memberikan kestabilan yang signifikan.

Meski memiliki pemain asing seperti Anderson, pelatih Rospide menunjukkan kecerdikannya dengan meracik kombinasi yang sulit ditembus lawan. Ketika Anderson absen, bek muda Hamra Hehanusa dipercayakan sebagai tandem, menunjukkan kepercayaan Rospide pada potensi pemain muda.

Ketidakpanikan Rospide terbukti saat duet Anderson dan Hamra absen dalam pertandingan melawan PSM pada pekan ke-23. Vava dan Ahmad Agung tampil impresif, membuktikan kedalaman skuad Persik Kediri.

Kekokohan pertahanan Persik tidak hanya bergantung pada bek tengah, tetapi juga didukung oleh bek kanan dan kiri yang memiliki rata-rata usia 25 tahun ke bawah. Simen Lyngbo dan Ahmad Nuri Fasya di sektor kanan, serta Yusuf Meilana dan Rangga Widiansyah di pos kiri, membentuk lini belakang yang solid dan dinamis.

Lini Tengah Persik Kediri

Lini tengah Persik Kediri menjadi panggung bagi para pemain senior yang memimpin permainan dengan kebijaksanaan dan pengalaman mereka. Kuartet tangguh M. Taufiq, Renan Silva, Rohit Chand, dan Arthur Irawan menjadi tulang punggung lini vital tersebut.

Dengan rata-rata usia yang cenderung tinggi, lini tengah Persik menunjukkan dominasi pengalaman. Pemain paling senior, M. Taufiq, yang berusia 37 tahun, meskipun telah menjalani operasi lutut, masih mampu menggocek bola dengan keahlian yang luar biasa. Keunikan lainnya, Taufiq juga memberikan kontribusi sebagai pelatih di tim Elite Pro Academy Persik, menunjukkan peran ganda yang luar biasa.

Duet asing Rohit Chand dan Renan Silva, yang musim lalu nyaris tampil dalam semua pertandingan Persik, kembali memperkuat lini tengah dengan kualitas mereka yang mengerikan. Keberhasilan Persik meminjam Ze Valente dari Persebaya semakin meningkatkan kekuatan lini tengah mereka.

Tak hanya dihuni oleh pemain asing, Persik Kediri juga memiliki gelandang-gelandang lokal yang berusia emas seperti Adi Eko Jayanto, Fitra Ridwan, Krisna Bayu Otto, dan Ahmad Agung. Kombinasi antara pengalaman dan kreativitas pemain senior dengan semangat dan potensi pemain lokal menciptakan harmoni yang sempurna di lini tengah Persik Kediri.

Penyerang Persik Kediri

Barisan penyerang Persik Kediri menjadi cerminan kebijakan yang cermat dalam meracik kombinasi pemain di lini depan. Meskipun dihuni oleh pemain berumur di atas 30 tahun, seperti Faris Aditama (35 tahun) dan Irfan Bachdim (35 tahun), serta Feri Pahabol (31 tahun), kehadiran mereka memberikan pengalaman dan ketajaman dalam menciptakan peluang gol.

Faris Aditama dan Irfan Bachdim, yang bergabung pada putaran kedua, menjadi sosok paling senior dengan usia yang sama. Namun, kehadiran pemain muda seperti M. Supriadi dan Jeam Kelly Sroyer memberikan sentuhan segar di lini depan. Keterlibatan mereka juga diarahkan untuk memenuhi regulasi pemain U-23, menunjukkan perhatian pada pengembangan bakat lokal.

Dengan trio penyerang sayap yang terdiri dari pemain muda, Persik Kediri menunjukkan komitmen untuk memberikan peluang kepada generasi berikutnya. M. Supriadi dan Jeam Kelly Sroyer bukan hanya starter tetap dalam tim, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam serangan tim.

Keberagaman dalam penurunan pemain oleh Rospide, pelatih asal Brasil, menjadi salah satu kekuatan utama Persik Kediri. Kepiawaian dalam mengelola kombinasi antara pemain berpengalaman dan pemain muda. Baik sebagai starter maupun pengganti dari bangku cadangan, menciptakan serangan yang variatif dan sulit diprediksi oleh lawan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments