Saturday, May 11, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsChristian Atsu, Mantan Pemain Chelsea Ditemukan Hidup di Dalam Reruntuhan Gempa Turki

Christian Atsu, Mantan Pemain Chelsea Ditemukan Hidup di Dalam Reruntuhan Gempa Turki

Baru-baru ini Turki mendapat musibah yang membuat dunia berduka, gempa yang berkekuatan 7,7 magnitudo tersebut terjadi pada Senin 6 Februari 2023 kemarin. Pada gempa tersebut ternyata salah satu mantan pemain Chelsea, Christian Atsu juga terkena dampaknya. Namun ajaibnya, ia mampu selamat bahkan setelah terkena reruntuhan.

Mantan pemain Chelsea dan Newcastle United tersebut yang kini membela Hatayspor dilaporkan ditemukan dalam keadaan hidup.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Ia menjadi perhatian publik setelah Turki mengalami gempa dahsyat tersebut. Atsu dikabarkan terkubur di dalam reruntuhan gedung apartemennya.

Sebelumnya telah dilakukan pencarian terhadap Atsu, sempat dikhawatirkan karena langkah mula tim pencari masih belum membuahkan hasil. Namun, nyatanya mereka mampu menemukan Atsu di dalam reruntuhan apartemennya, dan masih dalam keadaan hidup.

Winger berusia 31 tahun tersebut mengalami beberapa cedera dan diketahui sulit bernafas pada saat di evakuasi. Ia dikabarkan telah berada di rumah sakit dan mendapatkan perawatan untuk cedera yang ia alami pada gempa Turki tersebut.

Namun hingga saat ini, masih belum ada kabar terbaru mengenai kondisinya.

Tak Hanya Atsu, Ada Pemain Lain yang Juga Selamat dari Gempa Turki

Disebutkan, bahwa Atsu hilang terkubur reruntuhan gedung apartemennya di kota Hatay pada gempa Turki kemarin. Kemudian tim SAR segera mencarinya guna untuk segera menyelamatkan pemain 31 tahun tersebut.

Pada gempa Turki tersebut, tidak hanya Otsu yang sebagai pemain mengalami kondisi buruk tersebut. Dikabarkan rekan setimnya Onur Ergun dan Burak Oksuz juga ditemukan selamat. Sedangkan rekannya yang lain, Kerim Alici mampu memanjat keluar dari reruntuhan yang menimpa dirinya.

Dikabarkan gempa yang menimpa Turki tersebut telah menewaskan lebih dari 3000 orang. Salah satu korban yang masih belum ditemukan saat ini adalah direktur olahraga Hatayspor, Taner Savut.

Taner Savut hingga saat ini masih belum ditemukan, namun tim SAR masih berusaha mencari korban guna mengetahui kondisinya dan tentu akan menyelamatkannya.

Gempa yang dialami Turki tersebut membuat dunia berduka, tidak hanya membuat Turki luluh lantah namun juga menewaskan banyak nyawa.

Disisi lain, pelatih kepala Hatayspor, Volkan Damirel, yang juga merupakan mantan penjaga gawang Fenerbahce memberikan kesaksian mengharukan, ia memberikan kesaksian sambil berurai air mata.

“Tolong. Saya ingin meminta Anda untuk mengerahkan semua sumber daya yang Anda miliki. Bukan hanya Hatay atau Antakya. Tolong, saya memohon, demi Tuhan, ada orang yang sekarat di sini,” ucap Volkan Damirel memberikan kesaksian.

Dari peristiwa tersebut membuat dunia sangat khawatir dengan para korban, tidak hanya pemain bola dan petinggi-petingginya saja yang menjadi highlight berita namun seluruh korban yang tertimpa musibah ini sangat patut untuk kita doakan selamat.

Kondisi saat ini dari gempa Turki sangatlah memprihatinkan. Sangat banyak Negara lain yang ikut bersimpati dan memberikan kontribusinya untuk mencukupi sumber daya yang dibutuhkan.

Gempa Turki Dinilai Sangat Mematikan

Gempa bumi yang dialami Turki tersebut dinilai sangat mematikan, hal itu dinilai dari waktu mulai terjadinya gempa, lokasi gempa, serta garis patahan yang relatif tenang, dan lemahnya konstruksi bangunan yang hancur akibat gempa 7,7 Magnitudo tersebut.

Jumlah korban yang tewas diperkirakan akan sangat mungkin untuk bertambah, hal ini dikarenakan rentetan gempa susulan yang mungkin saja akan mengguncang Turki kembali setelah gempa pertama terjadi.

Gempa yang menewaaskan lebih dari tiga ribu orang itu tercatat sebagai gempa terkuat yang terjadi di Turki sejak tahun 1939 silam. Ditambah dengan lokasi gempa yang berada di daerah padat penduduk, gempa ini dinilai sangat mematikan.

Alasan lainnya yang diungkapkan oleh Peneliti Roger Musson asal Survei Geologi Inggris mengatakan bahwa gempa tersebut sangat mematikan karena terjadi pada dini hari, sekitar pukul 04.17 dimana kebanyakan orang sedang tertidur dirumah masing-masing.

Tidak hanya itu, alasan lainnya ia mengatakan bahwa konstruksi bangunan yang berada di daerah rawan gempa tidak benar-benar memadai untuk meminimalisir akibat dari gempa tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa mungkin juga disebabkan oleh garis patahan Bumi yang terjadi relatif tenang dari beberapa waktu terakhir.

Informasi saat ini masih perlu diperbaharui guna untuk mengetahui kabar lanjutan dari jumlah korban jiwa.

Christian Atsu sebagai salah satu korban gempa yang selamat, hingga saat ini masih membutuhkan perawatan medis untuk kesehatannya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments