Monday, May 20, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ChampionsBlunder Fatal Thomas Tuchel: Pergantian Pemain yang Buruk

Blunder Fatal Thomas Tuchel: Pergantian Pemain yang Buruk

Keputusan pergantian pemain yang diambil oleh Thomas Tuchel pada pertandingan antara Bayern Munchen dan Real Madrid dalam leg kedua semifinal Liga Champions 2023/2024 mungkin akan menjadi bahan penyesalan. Meskipun Bayern Munchen berhasil unggul pada menit ke-68 melalui gol yang dicetak oleh Alphonso Davies, tiga pergantian yang dilakukan setelah keunggulan tersebut justru berdampak buruk bagi Die Roten.

Pertandingan tersebut berlangsung pada Kamis, 9 Mei 2024, di Santiago Bernabeu. Gol dari Davies tidak hanya memberikan keunggulan bagi Bayern dalam pertandingan tersebut, tetapi juga membuat agregat menjadi 3-2, mengingat leg pertama di Allianz Arena berakhir dengan skor imbang 2-2.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Namun, pada menit ke-76, Thomas Tuchel membuat keputusan yang menarik dengan melakukan pergantian pemain. Leroy Sane, yang sebelumnya berperan sebagai winger, digantikan oleh Kim Min-jae, yang berposisi sebagai bek tengah. Bayern tampaknya memilih untuk lebih fokus pada pertahanan dan mengamankan keunggulan yang mereka miliki.

Meskipun keputusan tersebut mungkin tampak masuk akal pada saat itu, namun sayangnya, pergantian pemain yang dilakukan tidak menghasilkan hasil yang diharapkan. Meskipun Bayern bertahan dengan baik, mereka akhirnya harus menerima dua gol dari Real Madrid pada menit-menit akhir pertandingan, yang membalikkan keadaan dan membuat Los Blancos meraih kemenangan dengan skor 2-1.

Blunder Tuchel

Keputusan Thomas Tuchel untuk melakukan pergantian pemain pada pertandingan antara Bayern Munchen dan Real Madrid terbukti menjadi momen krusial yang berdampak buruk bagi Die Roten. Pada saat waktu normal masih tersisa 15 menit, Tuchel memutuskan untuk menarik keluar Leroy Sane dan memasukkan Kim Min-jae ke dalam pertandingan. Keputusan ini terasa cukup berani mengingat waktu yang masih tersisa bagi klub dengan mentalitas tinggi seperti Real Madrid untuk mencari gol penyama kedudukan.

Bayern tampaknya memilih untuk lebih bermain defensif setelah pergantian pemain tersebut, membiarkan Real Madrid untuk menggempur pertahanan mereka. Keputusan untuk menarik keluar Harry Kane, yang menjadi tumpuan di lini depan, pada menit ke-84, serta pergantian lainnya seperti Jamal Musiala, semakin mempersempit opsi serangan bagi Bayern.

Namun, petaka datang bagi Bayern pada menit ke-88 ketika Joselu berhasil mencetak gol untuk Real Madrid, memanfaatkan blunder dari Manuel Neuer. Gol tersebut membuat skor menjadi imbang 1-1, dengan agregat skor mencapai 3-3. Dengan momentum yang berada di pihak Real Madrid, Die Roten sudah tidak memiliki banyak opsi untuk kembali menyerang. Akibatnya, Real Madrid berhasil mencetak gol kedua pada menit 90+1, mengakhiri harapan Bayern untuk melaju ke final Liga Champions.

Bayern Munchen Harusnya Menyesal

Bayern Munchen sekarang mungkin merasa menyesal atas keputusan pergantian pemain yang dibuat oleh Thomas Tuchel. Menurut pandit BBC Sports, Steve McManaman, keputusan Tuchel untuk melakukan pergantian pemain menjadi malapetaka bagi Die Roten. McManaman menilai bahwa Tuchel terlalu cepat menarik Leroy Sane dari lapangan. Ia juga terlalu gegabah dalam mengganti Harry Kane, yang sebelumnya tidak mengalami cedera.

“Kim Min-jae, yang masuk menggantikan Sane, terlihat malang setelah pergantian tersebut. Mereka mengubah formasi dan sekarang mereka telah kebobolan dua gol!,” ujar McManaman dengan nada kekecewaan.

“Ini merupakan kesalahan yang terjadi setelah kiper Bayern Munchen menjalani malam yang luar biasa, namun ini berkaitan dengan tingkat konsentrasi. Bayern Munchen, dengan melakukan pergantian pemain, justru terlihat lebih bertahan. Mereka melepas Musiala, sementara Kane juga ditarik keluar,” lanjut McManaman dalam analisisnya.

Kritik tajam McManaman terhadap keputusan pergantian pemain Bayern Munchen menyoroti betapa pentingnya pengambilan keputusan yang tepat dalam situasi-situasi krusial. Kehadiran pemain seperti Kane dan Sane dalam lapangan mungkin memiliki dampak yang signifikan pada strategi permainan tim. Dengan pergantian tersebut, Bayern Munchen tampaknya kehilangan keunggulan mereka dan terpaksa menerima hasil yang tidak diinginkan di akhir pertandingan.

Marah-marah dan Dapat Kartu Kuning

Setelah gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Joselu, Thomas Tuchel terlihat panik di pinggir lapangan. Dengan pergantian pemain yang telah dilakukannya, opsi yang tersedia bagi timnya menjadi sangat terbatas. Namun, Tuchel tetap berusaha untuk memberikan arahan kepada para pemainnya, meminta mereka untuk tetap fokus dan bermain dengan lebih intens.

Namun, ketika gol keduanya tercipta, Tuchel tampaknya kehilangan kendali atas emosinya. Kesulitan menahan kekecewaan, Tuchel mulai lebih sering melakukan protes kepada wasit. Kehilangan kendali atas emosi tersebut membuatnya terlalu bersemangat dalam memberikan penilaian atas keputusan wasit. Akhirnya, hal tersebut berujung pada pemberian kartu kuning untuk Tuchel karena protes yang berlebihan.

Sikap Tuchel yang marah-marah dan mendapatkan kartu kuning tersebut menjadi gambaran dari betapa tegangnya situasi di lapangan pada saat itu. Kegagalan untuk mempertahankan keunggulan membuatnya merasa frustrasi. Namun hal tersebut juga menggarisbawahi pentingnya untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi. Terutama dalam situasi-situasi yang menegangkan seperti ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments