Saturday, May 18, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga SpanyolMengenal Las Palmas: Fakta Menarik tentang Klub Promosi La Liga Musim 2023/2024

Mengenal Las Palmas: Fakta Menarik tentang Klub Promosi La Liga Musim 2023/2024

Las Palmas telah berhasil promosi ke La Liga sebagai salah satu dari tiga tim yang naik dari Divisi Segunda pada musim 2023/2024. Klub yang bermarkas di Stadion de Gran Canaria tersebut finis sebagai runner-up di kompetisi Divisi Segunda musim lalu.

Las Palmas tampil sangat baik di Divisi Segunda, mengumpulkan 72 poin dari 42 pertandingan yang dimainkan. Mereka hanya kebobolan 29 gol sepanjang musim, menjadi yang paling sedikit dibandingkan dengan klub Divisi Segunda lainnya.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Selain Las Palmas, Deportivo Alaves dan Granada juga berhasil promosi ke La Liga. Alaves mendapatkan promosi melalui jalur play-off dan berada di posisi keempat pada musim reguler. Sementara itu, Granada menjadi juara Divisi Segunda.

Bagi Las Palmas, ini adalah kesempatan mereka untuk kembali bermain di La Liga setelah absen sejak tahun 2018. Klub ini memiliki sejarah panjang dan telah didirikan sejak tahun 1949.

Memperkuat Talenta Lokal

Setelah kehilangan beberapa bakat lokal ke klub-klub di daratan Spanyol, Las Palmas berhasil mempertahankan lima pemain berbakat dari Gran Canaria. Pada tanggal 22 Agustus 1949, klub bernama Unión Deportiva Las Palmas didirikan dengan menggabungkan Real Club Victoria, Club Deportivo Gran Canaria, Atlético Club de Fútbol, Arenas Club, dan Marino Fútbol Club.

Las Amarillos telah mencapai misi mereka dan menjadi satu-satunya tim yang berhasil memenangkan promosi berturut-turut ke papan atas dalam dua tahun pertama keberadaan mereka. Prestasi terpenting mereka adalah mengembangkan bakat lokal dan membantu Tim Nasional Spanyol menjadi juara dalam UEFA European Championship 1964 dengan kehadiran empat pemain dari Las Palmas.

Selama bertahun-tahun, banyak pemain yang sukses dari akademi Las Palmas. Bahkan berhasil bersinar di La Liga, termasuk legenda klub Juan Carlos Valeron. Serta bintang Barcelona, Pedri, dan pemain masa depan Villarreal, Yeremy Pino.

Runner-up Divisi 1

Pada musim 1968/1969, Las Palmas berhasil meraih 38 poin dari 30 pertandingan dengan sistem dua poin untuk satu kemenangan. Mereka mencatatkan 15 kemenangan, 8 seri, dan 7 kekalahan. Klub ini finis di posisi kedua, di bawah juara Real Madrid dan Barcelona di posisi ketiga.

Kurang dari satu dekade setelah itu, Las Palmas hampir meraih trofi Copa del Rey. Setelah mengalahkan CD Málaga, RCD Espanyol, Cádiz CF, Atlético de Madrid, dan Real Sporting, Las Palmas mencapai final pada musim 1977/1978. Namun, mereka kalah 3-1 dari Barcelona di Estadio Santiago Bernabéu pada bulan April 1978. Ini merupakan pencapaian terbaik mereka dalam turnamen tersebut.

Berpartisipasi dalam Kompetisi Eropa

Setelah finis sebagai runner-up pada musim 1968/1969, Las Palmas meraih kesempatan pertama mereka untuk berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola Eropa. Mereka berlaga di Inter-Cities Fairs Cup, namun harus tersingkir di babak pertama oleh Hertha BSC setelah hasil imbang tanpa gol di kandang dan kekalahan tandang 1-0.

Beberapa tahun kemudian, Las Palmas berpartisipasi dalam Piala UEFA 1972/1973, tetapi mereka tersingkir oleh Torino FC dan Å K Slovan Bratislava. Upaya ketiga Las Palmas di kompetisi Eropa terjadi pada Piala UEFA 1977/1978. Mereka berhasil mengalahkan FK Sloboda Tuzla di babak pertama, tetapi kemudian tersingkir oleh Ipswich Town di babak berikutnya.

Tawaran untuk Membawa Maradona

Pada tahun 1978, Las Palmas mencoba meyakinkan Diego Armando Maradona yang saat itu berusia 18 tahun untuk bergabung dengan klub mereka. Las Palmas secara resmi mengajukan tawaran kepada klub Maradona saat itu, Argentinos Juniors, untuk mendapatkan jasanya dari legenda Argentina tersebut.

Sayangnya, kepindahan itu tidak terwujud dan Maradona memutuskan untuk tetap tinggal di Argentina. Pada tahun 1984, Maradona mengunjungi pulau Gran Canaria untuk pertama kalinya saat Las Palmas menjamu Barcelona dalam pertandingan Copa del Rey. Maradona, yang saat itu bermain untuk Barcelona, berhasil mencetak gol dalam adu penalti yang membuat Barcelona melaju ke babak berikutnya.

Julukan yang Terinspirasi oleh Suara Kenari

Selain julukan Los Amarillos yang berarti “Kuning”, Las Palmas juga memiliki julukan yang paling mencolok, yaitu Pío-pío. Julukan ini terkait dengan kicauan burung kenari yang merdu. Awalnya, julukan ini muncul sebagai respon cerdas dari seorang penggemar Las Palmas bernama Fernando El Bandera selama derby Kepulauan Canary melawan CD Tenerife.

Menghadapi nyanyian yang berasal dari tribun CD Tenerife, El Bandera dengan cermat dan tanpa lelah menjawab dengan ucapan “pío-pío” sepanjang pertandingan. Respons kocak ini kemudian tertanam dalam nyanyian yang terus dinyanyikan oleh para pendukung Las Palmas sejak saat itu. Sebagai bentuk penghormatan terhadap julukan tersebut, maskot klub Las Palmas adalah burung kenari yang diberi nama Pío-pío.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments