Thursday, May 2, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaMadura Gaspol, PSM dan Borneo Sebar Keajaiban

Madura Gaspol, PSM dan Borneo Sebar Keajaiban

Liga 1 Musim 2022/2023 sudah memainkan lima pertandingan. Di awal musim, liga sepak bola tingkat tertinggi tanah air itu telah menghasilkan beberapa kejutan, seperti perjalanan Madura Gaspol. Tim yang semula difavoritkan menjadi juara langsung tancap gas, dan di awal musim agak lamban. Sebagai juara Piala Presiden 2022, Arema FC hanya mengoleksi tujuh poin dari lima laga. Mereka kini berada di peringkat sembilan klasemen. Persija Jakarta dan Persib Bandung juga sama.

Dua rival abadi ini baru menang dua kali dari lima laga di BRI Liga 1 2022/2023. Begitu pula dengan PSIS Semarang. Sesak napas di bursa transfer dan dimulainya Piala Presiden 2022, Mahesa Jenner sebenarnya sudah dua kali kalah dalam lima laga. Posisi tiga besar klasemen BRI Liga 1 2022/2023 juga menarik. Madura United memuncaki klasemen dengan 13 poin. PSM Makassar finis di urutan kedua dengan skor yang sama, namun kalah agresivitas gol.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Sementara Borneo FC menempati posisi ketiga. Tim asuhan Milomir Seslija itu mengoleksi 12 poin dari lima pertandingan. Performa Madura United di awal musim cukup mengejutkan. Tim Fabio Lefundes mengawali musim dengan baik. Mereka mengumpulkan 13 poin dalam lima pertandingan. Hebatnya lagi, Lulingha dan kawan – kawan sudah mencetak 15 gol dalam lima pertandingan tersebut. Madura, bagaimanapun, tidak asing dengan situasi tersebut.

Situasi di mana mereka terlihat kesal di awal musim liga. Pada musim Liga 1 2017, Laskar Sape Kerrab bahkan mampu mempertahankan gelar setengah musimnya. Namun, di akhir musim, Peter Odwinghi dan rekan – rekannya kalah dari Bhayangkara FC.

Selain Madura Gaspol, PSM mengejutkan!

Madura Gaspol, PSM dan Borneo Sebar Keajaiban
Madura Gaspol, PSM dan Borneo Sebar Keajaiban

Penampilan PSM Makassar di awal musim sebenarnya cukup mengejutkan. Juku Spell memiliki beberapa masalah sebelum liga dimulai. Mantan pemain menuntut upah kembali. Mereka pun berjuang mencari rumah baru hingga Stadion Andy Matarata di Makassar hancur. Perlahan tapi pasti, Kenzo Nambu dan rekan – rekan mengatasi berbagai masalah tersebut. Masalah upah diselesaikan dan mereka juga memasang kandang baru di Stadion Gelora B.J Habibie di Pare – Pare. Selain itu, PSM telah mencapai hasil yang mengesankan di Asia. PSM melaju ke Final Regional ASEAN Piala AFC 2022.

Tiga Kelemahan Arema

Arema FC gagal mencetak poin dalam laga tandang melawan PSM Makassar HQ dalam lanjutan BRI Liga 1 Musim 2022/2023, Sabtu (2022/8/2022). Tim asuhan Eduardo Almeida menang 0 – 1 di Stadion Gelora B.J. Habibi, Parepare, Sulawesi Selatan. Gol PSM datang dari penalti bek Yuran Fernandes pada menit ke – 40. Arema FC kesulitan membalas di babak kedua. Pelatih Arema Eduardo Almeida menurunkan semua saham yang dimiliki sang striker.

Seperti Hanis Saghara, Dedik Setiawan hingga Ilham Udin Armaiyn. Tapi itu tidak bisa mengubah posisinya. Meski mendapat banyak tekanan pada PSM, serangan yang dibangun masih belum tajam. Striker Abel Kamara sepertinya tidak pernah menerima umpan matang dari rekan satu timnya. Kehilangan ini cukup menyakitkan. Karena PSM sebenarnya tidak menghasilkan komposisi terbaik. Wiljan Pluim tidak masuk dalam daftar pemain. Dan beberapa pemain inti tetap di bangku cadangan.

Pasalnya, karena padatnya jadwal Liga 1 Musim 2022/2023 dan Piala AFC, PSM kelelahan. Tapi Arema tidak bisa memanfaatkan situasi tersebut. Merekalah yang terjebak oleh agresivitas PSM. Inilah 3 titik lemah kejatuhan Arema di markas PSM :

Akurasi umpan lemah

Di laga ini, Arema terlihat membosankan. Meski di babak kedua mereka mengambil alih permainan. Tetapi tidak ada serangan yang dapat membahayakan target PSM. Dilihat dari data jalanbola.com, Arema tidak melakukan tembakan tepat sasaran dalam pertandingan ini. Dan PSM melempar 4 gol, yang berujung gol. Lalu apa yang membuat Arema tidak bereksperimen dengan target? Salah satu faktornya adalah last pass atau umpan terakhir jarang mengenai sasaran.

Crossing dua Diap tetap tidak akan merusak striker, Abel Kamara atau pemain lain di dalam kotak. Saat operan terakhir menemui jalan buntu, begitu pula akurasi tembakan bola mati. Arema mendapat beberapa peluang lewat tendangan bebas. Tapi tidak ada yang mengarah ke tujuan. Arema tampaknya dalam kondisi yang buruk. Pasalnya, saat mendapat tendangan bebas di depan gawang, penegak utama Rizky Dwi sudah ditarik keluar lapangan. Jadi Bagas Adi mengambil tendangan bebas. Dan hasilnya masih belum maksimal.

Strategi Yang Mudah Dibaca

Cukuplah untuk mengatakan, rencana permainan Arema kali ini mudah dibaca. Pemain PSM sepertinya sudah bisa menebak arah serangan Arema. Mereka hanya menutup ruang untuk pemain Diap. Maka suplai bola ke Abel Kamara otomatis terhenti. Selain itu, susunan pemain yang diungkap pelatih Arema Eduardo Almeida tidak berubah dari pertandingan sebelumnya. Hanya pergantian kiper yang terjadi. Dari Adilson Maringa hingga Teguh Amiruddin. 10 non – kiper tetap tidak berubah.

Oleh karena itu, pelatih PSM mampu memprediksi pergerakan para pemain tersebut. Sementara di babak kedua, Arema mulai memasukkan pemain ke dalam peran menyerang. Dedik Setiawan, Ilham Udin, Evan Dimas dan Hanis Saghara. Variasi ini dapat Sayanggap sebagai template. Sama seperti game Arema sebelumnya. Buat itu bisa diprediksi. Dan PSM berhasil menahan Arema untuk tidak mencetak gol di laga ini. Singo Madan bahkan tidak mencetak gol.

Keteteran menghadapi tim yang giat seperti Madura Gaspol

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Arema berhadapan dengan PSM. Kedua tim bertemu di laga pembuka Piala Presiden 2022. Saat itu, PSM juga menang 1 – 0 di Stadion Kanjuluhan Kabupaten Malang. Dilihat dari permainan Arema, mereka terjebak melayani lawan yang sangat agresif. PSM menurunkan banyak pemain muda selama pertandingan di Stadion Gelora B.J Habibie. Rizky Eka, M. Dzaky, Ananda Alief, Ramadhan Sananta dan lainnya sedang berjuang di lapangan.

Jadi kebanyakan Arema plaKamu tidak muda lagi, kewalahandan menyeimbangkannya. Lain cerita saat Arema menghadapi tim dengan banyak pemain senior. Misalnya, melawan Bali United. Arema bisa menebusnya karena Bali United tidak memiliki banyak pemain muda yang agresif. Alhasil, Singo Edan berhasil meraih kemenangan di Bali United HQ pekan lalu. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments