Saturday, April 27, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Indonesia6 Pemain Diaspora yang Dipanggil Timnas Indonesia U-17

6 Pemain Diaspora yang Dipanggil Timnas Indonesia U-17

Timnas Indonesia U-17 sedang dalam persiapan yang intensif untuk menghadapi turnamen besar, Piala Dunia U-17 2023 yang akan diadakan pada akhir tahun. Pelatih Bima Sakti telah memanggil enam pemain diaspora untuk bergabung dalam pemusatan latihan kali ini.

Keenam pemain keturunan yang berada di Timnas Indonesia U-17 adalah Welberlieskott de Halim Jardim, Madrid Augusta, Mahesa Ekayanto, Staffan Qabiel Horrito, Aaron Liam Suitela, dan Aaron Nathan Ang.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Welber Jardim merupakan salah satu pemain diaspora yang sedang populer belakangan ini. Pemain berusia 17 tahun tersebut bermain untuk tim Brasil, Sao Paulo U-16.

Welber lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 25 April 2007. Ayahnya, Elisangelo de Jesus Jardim, merupakan mantan pemain asing di Liga Indonesia yang pernah membela Persiba Balikpapan. Ibunya, Lielyana Halim, berasal dari Banjarmasin.

Welber Jardim merupakan pemain yang sangat serba bisa. Ia dapat bermain sebagai bek sayap kanan, namun juga mampu tampil impresif sebagai gelandang dengan gaya permainan box-to-box. Kemampuan adaptasinya yang baik membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi Timnas Indonesia U-17.

Sementara itu, Madrid Agusta dan Mahesa Ekayanto telah menimba ilmu sepak bola di Belanda. Madrid Agusta bermain untuk AFC’34 Alkmaar, sementara Mahesa Ekayanto belajar sepak bola di FC Dordrecht. Dikabarkan bahwa Mahesa Ekayanto memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Indonesia dan Belanda.

Madrid Agusta pernah menjadi bagian dari ASIOP Academy yang berhasil menjadi juara Piala Soeratin U-15. Meskipun usianya baru 16 tahun, ia telah mencapai tinggi 175 cm. Pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap ini memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi di lini serang Timnas Indonesia U-17.

Staffan Qabiel

Selain itu, Staffan Qabiel berasal dari Spanyol dan bermain untuk Sant Cugat FC Academy. Ia lahir di Jakarta pada 21 Juli 2006. Staffan memiliki tinggi 173 cm dan bermain sebagai bek tengah dan gelandang bertahan. Kemampuan serbaguna dan fleksibilitas posisi membuatnya menjadi aset berharga bagi tim.

Aaron Liam Suitela

Aaron Liam Suitela bermain untuk FC Bulleen Lions di Australia. Ayahnya berasal dari Sumedang, Jawa Barat, sementara ibunya memiliki darah Turki. Aaron Liam lahir di Melbourne, Australia, pada 3 Juni 2007. Dengan latar belakang budaya yang beragam, ia dapat memberikan variasi dan kualitas dalam permainan tim.

Aaron Nathan Ang

Terakhir, Aaron Nathan Ang adalah seorang kiper yang bermain untuk Youth FC Nottingen di Jerman. Ia memiliki tinggi 179 cm, yang lebih tinggi dari rata-rata penjaga gawang seusianya di Indonesia. Kemampuan dan postur fisik yang dimilikinya menjadikannya pilihan yang menarik sebagai penjaga gawang untuk Timnas Indonesia U-17.

Training center Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023 telah dimulai di Jakarta pada Senin, 10 Juli 2023, dan akan berlangsung hingga 28 Agustus 2023. Proses seleksi dan pemusatan latihan ini merupakan tahap awal dalam membangun tim yang optimal untuk turnamen mendatang.

Pelatih Bima Sakti menekankan bahwa pemilihan pemain dilakukan dengan sangat selektif, mencari pemain yang memenuhi kriteria tim dalam hal kualitas individu, kemampuan teknis, sinergi dengan rekan setim, mentalitas, disiplin, dan berbagai aspek lainnya. Dengan persiapan yang matang dan kerja keras para pemain, Timnas Indonesia U-17 berharap dapat tampil dengan kemampuan terbaik mereka dan meraih hasil yang membanggakan di ajang Piala Dunia U-17 2023.

Penutup

Pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17 yang melibatkan pemain diaspora menandai langkah penting dalam mempersiapkan tim untuk menghadapi Piala Dunia U-17 2023. Welberlieskott de Halim Jardim, Madrid Augusta, Mahesa Ekayanto, Staffan Qabiel Horrito, Aaron Liam Suitela, dan Aaron Nathan Ang adalah para pemain yang menjadi harapan dalam mewakili bangsa dan mencapai prestasi yang gemilang.

Proses seleksi dan latihan yang intensif ini memperlihatkan komitmen tim pelatih dan para pemain untuk menciptakan tim yang solid, berbakat, dan kompetitif. Keberagaman pemain dalam hal asal-usul, pengalaman sepak bola, dan kualitas individu menjadi aset yang berharga untuk membangun kekuatan kolektif Timnas Indonesia U-17.

Pemain diaspora ini membawa pengalaman bermain di klub-klub luar negeri dan berinteraksi dengan berbagai kultur sepak bola. Keahlian dan pengetahuan mereka akan memberikan dimensi baru dalam strategi permainan tim. Sementara itu, pemain-pemain lokal yang juga menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-17 akan berkontribusi dengan pengetahuan mereka tentang sepak bola dalam konteks Indonesia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments