Thursday, April 25, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala DuniaPR Timnas Indonesia Usai Kalah Kontra Thailand : Start Apik Tapi Belum...

PR Timnas Indonesia Usai Kalah Kontra Thailand : Start Apik Tapi Belum Mampu Cetak Gol Cepat

Timnas Indonesia harus mengubur mimpinya untuk meraih medali emas usai kalah oleh Thailand di babak

semifinal SEA Games 2021. Pertandingan yang berlangsung sengit hingga diwarnai drama kartu merah ini terjadi

- Advertisement -
asia9QQ  width=

pada Kamis (19/5).

Kegagalan Timnas Indonesia membawa pulang medali emas kali ini memperpanjang kutukan tidak pernah juara

SEA Games selama 31 tahun. Untuk itu, Garuda Muda harus menunggu dua tahun lagi untuk mendapatkan

kesempatan meraih medali emas.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi PR bagi Timnas Indonesia usai mengalami kekalahan melawan Thailand

di semifinal lalu. Simak ulasannya berikut ini.

Start Apik Tapi Belum Mampu Cetak Gol Cepat

Sejak babak pertama dimulai, Timnas Indonesia terbilang tampil apik dalam 10-15 menit pertama.

Mereka terlihat bisa menekan dan mendominasi permainan. Mereka bahkan mampu menerobos ke area-area

berbahaya di pertahanan lawan. Sayangnya, peluang yang tercipta sangatlah sedikit.

Itu pun belum mampu membuahkan gol keunggulan bagi Timnas Indonesia.

Sementara itu, tim Gajah Perang baru mampu menekan ketika mereka mulai memainkan tempo dan mencoba

menekan balik. Garuda Muda juga sanggup menahan serangan balik Thailand.

Dilihat dari statistik, tingkat dominasi penguasaan bola Timnas Indonesia pun cukup apik, yakni 52 persen

berbanding 48 persen. Sayangnya, Garuda Muda tak mampu mencetak gol cepat layaknya saat bertandang dengan

Myanmar.

Kondisi Fisik Menurun

Meski fisik pemain Timnas Indonesia sudah semakin membaik, namun mereka masih kalah dibandingkan dengan Thailand.

Di babak pertama, Egy dan kawan-kawan memang mampu mengimbangi Thailand bahkan sampai membuat

War Elephant kewalahan. Sayangnya, semua berubah di babak kedua.

Setelah kickoff, permainan Garuda Muda terlihat menurun. Hal ini tampaknya disebabkan karena kondisi fisik

mereka yang menurun. Bagaimana tidak, para pemain dituntut untuk berlaga seminggu dua kali.

Intensitas pertandingan yang tinggi tentu membuat para pemain kelelahan.

Ini juga yang membuat para pemain tidak terlalu fokus dan mudah melakukan pelanggaran.

Sementara Thailand mulai menekan pertahanan Indonesia di babak kedua. Shin Tae-yong sempat memberikan

solusi apik dengan melakukan pergantian terhadap beberapa pemain.

Solusi ini cukup efektif dan membuat pemain bisa menciptakan sejumlah peluang ke pertahanan Gajah Perang.

Akan tetapi, masalah fisik ini tak hanya menjadi kendala di pertandingan kali ini. Toh jika pun masuk ke final,

para pemain sudah dalam kondisi yang tidak terlalu baik. Belum lagi Egy yang menjadi andalan juga mengalami

cedera di paruh babak kedua.

Egy Alami Cedera usai babak kedua hampir berakhir

Egy Maulana Vikri merupakan salah satu pemain yang paling diandalkan Shin Tae-yong dalam SEA Games kali ini.

Pengalamannya berkarir di FK Senica membuat performanya semakin apik. Ia bahkan masuk ke dalam daftar top

scorer fase grup dengan torehan tiga poin.

Sayangnya, jelang laga babak kedua berakhir, Egy harus ditarik keluar dari lapangan lantaran mengalami cedera

saat berusaha menuntaskan peluang dari umpan panjang Saddil Ramdani.

Ia menerima umpan dengan melepas tendangan kaki kiri di kotak penalti sembari terbang,

namun setelah itu Egy mengalami cedera. Setelah itu, terlihat lutut kiri Egy dibalut dengan es.

Cedera Egy tentu menjadi kerugian yang besar bagi Timnas Indonesia jelang perebutan medali perunggu nanti.

Lini Serang Belum Mampu Beri Ancaman

PR selanjutnya ada pada bagian lini serang. Shin Tae-yong mengandalkan Irfan Jauhari sebagai starter.

Sayangnya, Irfan kurang bisa menghadirkan ancaman berarti bagi pertahanan Thailand.

Begitu pula dengan Muhammad Ridwan, ia bahkan hanya bermain sebentar dan digantikan oleh Rio Fahmi.

Ronaldo Kwateh pun sama belum mampu menghadirkan ancaman yang berarti bagi lawan.

Melihat pertandingan kontra Thailand ini, Timnas Indonesia U-23 masih punya PR untuk mencari pemain yang benar-benar bisa diandalkan di posisi nomor 9.

Mudah Terpancing Emosi

Laga kali ini tak hanya menguras fisik saja, namun menguras emosi pemain.

Bahkan penonton pun sepertinya ikut geram melihat kelakuan beberapa pemain Thailand yang kerap melakukan drama saat berbenturan.

Tak hanya itu, Thailand juga kerap melakukan provokasi serta protes berjamaah pada wasit.

Sayangnya, wasit yang seolah memihak tim lawan ini justru memberikan tiga kartu merah di extra time.

 

Itulah beberapa PR usai pertandingan yang perlu dibenahi oleh Timnas Indonesia.

Semoga di event berikutnya, Garuda Muda mampu membawa pulang medali emas untuk Indonesia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments