Barcelona kembali menunjukkan mental juara saat mengalahkan Real Mallorca di pekan ke-33 La Liga 2024/2025. Bertanding di Estadi Olímpic Lluís Companys, tim asuhan Hansi Flick menang dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal yang dicetak oleh Dani Olmo menjadi penentu dalam laga yang berlangsung ketat tersebut.
Kemenangan ini sangat penting bagi Blaugrana. Mereka menjaga posisi di puncak klasemen dan mengirimkan sinyal bahaya kepada pesaing terdekat menjelang laga final Copa del Rey melawan Real Madrid. Laga ini juga menampilkan performa istimewa dari Ansu Fati dan Pedri, dua pemain muda yang kembali menunjukkan kelasnya.
Dani Olmo: Ketika Keheningan Pecah di Awal Babak Kedua
Dalam pertandingan yang dikuasai Barcelona sejak menit awal, Mallorca bermain sangat defensif. Mereka menumpuk pemain di belakang dengan formasi 5-4-1 yang membuat pasukan Hansi Flick kesulitan menembus kotak penalti. Di babak pertama, dominasi Barca belum cukup untuk menciptakan gol.
Namun, semua berubah hanya satu menit setelah babak kedua dimulai. Dani Olmo memanfaatkan umpan matang dari Eric Garcia dan mencetak gol lewat penyelesaian cerdas. Ini adalah gol kesembilan Olmo dalam 11 laga sebagai starter. Gol ini bukan hanya penting secara taktik, tapi juga secara emosional. Olmo mengingatkan publik Camp Nou bahwa dirinya masih bisa menjadi solusi ketika tim menemui jalan buntu.
Peran Olmo semakin spesial karena dia menjadi aktor tunggal dalam membongkar pertahanan rapat Mallorca. Ketajamannya dan kecerdasannya membaca ruang menjadi kunci utama dalam laga penuh tekanan ini.
Ansu Fati: Harapan yang Tak Pernah Padam
Penampilan Ansu Fati pada laga ini seakan menjadi pengingat akan potensinya yang luar biasa. Untuk pertama kalinya dalam kalender 2025, ia kembali dipercaya sebagai starter. Dalam 62 menit penampilannya di lapangan, Fati bermain dengan penuh semangat dan agresivitas.
Suporter yang memadati stadion beberapa kali meneriakkan namanya. Ini menjadi bukti bahwa cinta untuk Fati belum sirna. Meski tidak mencetak gol, kontribusinya nyata. Ia kerap membuka ruang, melakukan penetrasi, dan memancing bek lawan keluar dari posisi.
Ansu Fati hanya mencatat 10 penampilan musim ini, dan empat di antaranya sebagai pemain pengganti selama kurang dari lima menit. Masa depannya di klub memang masih menjadi tanda tanya. Tapi malam itu, ia menunjukkan bahwa kualitasnya belum hilang. Ia masih punya kapasitas untuk bersinar jika diberi kepercayaan dan menit bermain yang konsisten.
Pedri: Maestro Tanpa Sorotan Statistik
Di tengah permainan yang mengandalkan kesabaran dan penguasaan bola, peran Pedri sangat krusial. Ia kembali menjadi motor penggerak permainan dari lini tengah. Meski kontribusinya jarang terlihat di statistik seperti gol atau assist, peran Pedri justru paling terasa dalam keseimbangan tim.
Ia menjadi penghubung yang tak tergantikan antara lini belakang dan lini depan. Mobilitasnya sangat tinggi. Ia aktif naik dan turun menjaga ritme permainan dan menutup ruang bagi Mallorca untuk membangun serangan balik.
Kehadiran Pedri memaksa Mallorca hanya mengandalkan serangan acak dan tak terstruktur. Kemampuannya dalam mengatur tempo permainan membuat Barcelona bisa mengendalikan jalannya laga dari awal hingga akhir. Inilah yang membedakan Pedri dari banyak gelandang muda lain di La Liga saat ini.
Kemenangan Tipis yang Penuh Makna Jelang El Clasico
Menjelang duel klasik melawan Real Madrid di final Copa del Rey, kemenangan ini menjadi pemanasan yang ideal. Barcelona menunjukkan bahwa mereka bisa menghadapi tim yang bermain bertahan dan tetap menang. Ini adalah modal penting saat melawan Real Madrid yang dikenal bisa bermain fleksibel dengan blok rendah maupun tekanan tinggi.
Pelatih Hansi Flick berhasil menjaga ketenangan tim meski menghadapi pertahanan rapat dan tempo permainan yang lambat. Strategi untuk terus menggempur dengan kesabaran akhirnya membuahkan hasil. Hal ini menunjukkan kedewasaan taktik dari sang pelatih dan kedewasaan mental dari para pemain.
Lawan mereka selanjutnya tentu telah mencermati laga ini. Nama-nama seperti Dani Olmo, Ansu Fati, dan Pedri jelas menjadi ancaman yang tak bisa diabaikan. Jika Real Madrid lengah, Barcelona bisa saja menciptakan mimpi buruk bagi mereka di La Cartuja.