Thursday, April 25, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala EropaInggris Gagal Juara Euro 2020, Bukayo Saka Buka Suara

Inggris Gagal Juara Euro 2020, Bukayo Saka Buka Suara

Inggris Gagal Juara Euro 2020, Bukayo Saka Buka Suara – Bukayo Saka akhirnya memberikan keterangan secara langsung usai Timnas Inggris gagal menyabet gelar juara Euro 2020. Pasalnya, pemain berusia 19 tahun gagal mengeksekusi bola di babak adu penalti.

Inggris menelan kekalahan lewat adu penalti saat berduel dengan Italia. Saka ditunjuk sebagai eksekutor terakhir Tim Tiga Singa. Namun, eksekusinya membuat Gli Azzurri memenangkan laga final tersebut.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Meski demikian, ada beberapa pemain lainnya yang juga gagal di adu penalti. Marcus Rashford dan Jadon Sancho lebih dulu gagal menuntaskan sepakannya menjadi gol.

Saka, yang juga berseragam Arsenal, tidak langsung buka suara usai momen yang menyakitkan tersebut. Saat ini, ia akhirnya memberikan pernyataan dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang sudah diberikan.

“Selama beberapa hari ini saya tidak dulu membuka media sosial karena ingin meluangkan waktu dulu bersama keluarga. Selain itu, saya juga banyak merenung beberapa terakhir ini,” kata Saka di media sosialnya.

“Di saat Inggris gagal juara Euro 2020, pertama saya ingin mengucap syukur atas dukungan dan cinta yang diberikan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak atas dukungannya selama Inggris berlaga di Piala Eropa 2020.”

“Ini adalah kehormatan bagi saya bisa menjadi bagian dari skuad Inggris. Kami sudah seperti keluarga sendiri dan saya belajar banyak dari setiap pemain dan staf yang selalu bekerja tanpa lelah.”

“Inggris gagal juara Euro 2020, tapi ini menjadi momen pertama kami sejak 55 tahun. Saya terharu saat keluarga saya menonton langsung pertandingan final ini, dukungannya tentu saja membantu saya sampai di sana. Itu semua sangat berarti bagi saya.”

Saka sendiri mengaku kalau ia sangat kecewa saat Inggris dipastikan gagal juara. Di sisi lain, Saka tetap optimis kalau Inggris bisa mencapai kemenangan-kemenangan lain di masa mendatang.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa saat gagal mengeksekusi penalti. Saya minta maaf karena gagal menyumbangkan trofi tahun ini, tapi kami berjanji akan selalu bekerja keras untuk bisa mencicipi kemenangan.”

“Saat Inggris gagal juara Euro 2020, perasaan saya begitu sakit dan saya merasa bersalah karena ini tentu akan mengecewakan seluruh warga Inggris. Sejak momen itu, saya berjanji kepada Anda bahwa saya tidak mau momen kekalahan itu terjadi kembali di masa mendatang.”

“Saya juga mengucapkan terima kasih banyak pada kalian yang sudah mendukung saya, baik itu secara langsung maupun lewat surat. Terima kasih karena sudah mendoakan saya dan keluarga. Ya, beginilah sepakbola. Semua orang dari semua ras, jenis kelamin, agama, dan latar belakang berkumpul bersama untuk merasakan kebanggaan bersama dari dunia sepakbola.”

Bukayo saka Malah Dihujat Setelah Inggris Gagal Juara Euro 2020

Bukayo Saka malah mendapatkan hujatan di media sosial setelah gagal menuntaskan sepakan penaltinya di babak final Timnas Inggris di final Euro 2020. Pemain berusia 19 tahun tersebut mengaku merasa sangat terganggu.

Inggris menelan kekalahan lewat adu penalti saat berduel dengan Italia. The Three Lions menunjuk saka sebagai eksekutor terakhir dan usahanya gagal merobek jala Gianluigi Donnarumma. Gelar juara pada akhirnya jatuh pada Gli Azzurri.

Meski demikian, Saka bukanlah satu-satunya pemain yang gagal di adu penalti. Pemain lainnya adalah Marcus Rashford dan juga Jadon Sancho. Akibat kegagalannya di adu penalti, ketiga pemain tersebut harus menelan rundungan yang dilayangkan di media sosial.

“Kami mendapatkan cacian di platform media sosial Instagram, Twitter, Facebook usai Inggris gagal juara Euro 2020. Semoga saja tidak ada yang mengalami hal serupa seperti saya, Marcus, dan Jadon,” kata Saka dalam surat terbukanya di media sosial.

“Saya tahu kalau mereka bakal mencaci saya akibat kegagalan ini. Bagaimanapun juga platform media sosial tidak bisa mengontrol pesan-pesan semacam itu.”

“Tidak ada tempat untuk rasialisme di sepakbola. Siapa saja yang tidak setuju dengan perundungan dan pesan-pesan menyakitkan di media sosial, kita pasti menang. Hati nurani akan selalu jadi pemenangnya.”

Saat Inggris gagal juara Euro 2020, Saka tidak hanya mendapat dukungan dari warga Inggris. Dukungan juga datang dari klub sepakbola Skotlandia dan Hibernian dengan membuat jersey khusus saat bertemu Arsenal di laga uji coba.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments