Wednesday, March 19, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Eropa Lainnya4 Manajer Hebat yang Bangkit Setelah Kalah di Final Carabao Cup Pertamanya

4 Manajer Hebat yang Bangkit Setelah Kalah di Final Carabao Cup Pertamanya

Arne Slot harus menerima kenyataan pahit setelah gagal membawa Liverpool juara di final Carabao Cup 2024/2025. Timnya harus mengakui keunggulan Newcastle United dengan skor tipis 1-2 dalam laga yang berlangsung di Wembley. Kekalahan ini tentu menjadi pukulan berat bagi Slot, yang baru menjalani musim debutnya bersama The Reds.

Meski begitu, perjalanan Liverpool musim ini masih jauh dari kata selesai. Mereka masih berada di puncak klasemen Premier League dan memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara liga. Kekalahan di final Carabao Cup bukanlah akhir segalanya, melainkan tantangan yang bisa menjadi bahan pembelajaran bagi seorang manajer.

- Advertisement -
asia9QQ

Beberapa pelatih top dunia pernah mengalami nasib serupa—gagal di final Carabao Cup pertamanya. Namun, mereka mampu bangkit dan meraih kesuksesan besar di tahun-tahun berikutnya. Kekalahan tersebut justru menjadi motivasi untuk membangun tim yang lebih tangguh dan kompetitif.

Berikut adalah empat manajer hebat yang berhasil bangkit setelah mengalami kekalahan di final Carabao Cup pertama mereka.

1. Rafael Benitez

Pada tahun 2005, Rafael Benitez menjalani musim pertamanya sebagai pelatih Liverpool. Ia berhasil membawa timnya ke final Carabao Cup, tetapi harus menyerah 2-3 dari Chelsea yang saat itu ditangani Jose Mourinho. Kekalahan ini menjadi awal dari perjalanan penuh tantangan bagi Benitez di Inggris.

Musim debutnya di Premier League pun tidak terlalu mengesankan. Liverpool hanya mampu finis di urutan kelima, tertinggal 37 poin dari Chelsea yang keluar sebagai juara. Namun, kegagalan di Carabao Cup justru memacu Benitez untuk menebusnya dengan pencapaian luar biasa di Eropa.

Beberapa bulan setelah kekalahan tersebut, Benitez membawa Liverpool ke final Liga Champions 2004/2005. Dalam laga yang dikenal sebagai “Miracle of Istanbul,” Liverpool bangkit dari ketertinggalan 0-3 melawan AC Milan dan akhirnya menang melalui adu penalti. Trofi Liga Champions itu menjadi awal kejayaan Benitez bersama The Reds dan membuktikan bahwa kegagalan di Carabao Cup bukan akhir dari segalanya.

2. Mauricio Pochettino

Mauricio Pochettino dikenal sebagai pelatih yang berhasil mengubah wajah Tottenham Hotspur menjadi tim papan atas Premier League. Namun, di musim pertamanya, ia harus menelan kekecewaan saat Spurs kalah 0-2 dari Chelsea di final Carabao Cup 2015. Kegagalan itu terasa menyakitkan karena Tottenham sebelumnya tampil cukup solid di kompetisi tersebut.

Meski gagal meraih trofi dalam kesempatan pertamanya, Pochettino tidak menyerah. Ia terus membangun tim dengan filosofi permainan berbasis penguasaan bola dan pressing ketat. Hasilnya, Spurs mengalami perkembangan pesat dalam beberapa musim berikutnya.

Pada musim 2016/2017, Tottenham finis sebagai runner-up Premier League dengan raihan 86 poin—capaian terbaik mereka di era modern. Kemudian, pada 2019, Pochettino membawa Spurs ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Meski mereka kalah dari Liverpool, pencapaian ini menunjukkan bagaimana Pochettino mampu mengangkat timnya ke level yang lebih tinggi setelah kegagalan di Carabao Cup.

3. Jurgen Klopp

Jurgen Klopp juga mengalami nasib serupa ketika pertama kali membawa Liverpool ke final Carabao Cup pada 2016. The Reds menghadapi Manchester City dalam laga puncak, tetapi harus menyerah lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Kekalahan itu menjadi awal dari serangkaian kegagalan Liverpool di berbagai final di bawah asuhan Klopp.

Musim yang sama, Liverpool juga kalah di final Liga Europa melawan Sevilla. Namun, Klopp tidak menyerah dan terus membangun timnya dengan filosofi gegenpressing yang agresif. Perlahan tapi pasti, Liverpool semakin kuat dan mulai menjadi penantang serius di berbagai kompetisi.

Puncaknya terjadi pada musim 2018/2019 ketika Klopp membawa Liverpool juara Liga Champions setelah mengalahkan Tottenham di final. Kesuksesan ini berlanjut dengan gelar Premier League 2019/2020—trofi liga pertama Liverpool dalam 30 tahun. Klopp juga berhasil meraih gelar FA Cup dan dua kali memenangkan Carabao Cup, menjadikannya salah satu manajer tersukses dalam sejarah klub.

4. Eddie Howe

Eddie Howe menjadi salah satu manajer Inggris yang mengalami pahitnya kekalahan di final Carabao Cup. Pada 2023, Newcastle United yang diasuhnya mencapai final kompetisi ini, tetapi harus kalah dari Manchester United. Kegagalan tersebut sempat menjadi pukulan besar bagi Newcastle yang tengah berusaha bangkit sebagai klub elite Premier League.

Namun, dua tahun kemudian, Howe dan Newcastle membalikkan keadaan. Mereka kembali ke final Carabao Cup dan kali ini berhasil meraih kemenangan atas Liverpool. Keberhasilan tersebut tidak hanya menjadi trofi pertama Newcastle sejak 1955, tetapi juga mengukuhkan nama Eddie Howe sebagai manajer yang mampu membawa timnya ke level yang lebih tinggi.

Salah satu strategi unik yang diterapkan Howe dalam final tersebut adalah membiarkan timnya menginap di luar London sebelum pertandingan. Ia percaya bahwa dengan menghindari tekanan Wembley lebih awal, para pemainnya bisa tampil lebih tenang dan fokus di laga final. Keputusan ini terbukti jitu, dan Howe kini telah menuliskan namanya dalam sejarah Newcastle sebagai manajer yang membawa mereka kembali ke jalur juara.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments