Saturday, April 20, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaLuis Manuel Blanco: Pelatih Timnas Dengan Durasi Pendek yang Penuh Kontroversi

Luis Manuel Blanco: Pelatih Timnas Dengan Durasi Pendek yang Penuh Kontroversi

Pada tahun 2013, Luis Manuel Blanco memiliki kesempatan singkat untuk melatih skuad Garuda. Ini menjadi sejarah timnas Indonesia ketika mencatat kehadiran hanya satu kali oleh pelatih asal Argentina sepanjang jabatannya.

Namun, perjalanannya sebagai pelatih timnas Indonesia tidak berjalan mulus. Blanco tidak pernah mengarahkan tim dalam pertandingan resmi sekalipun, dan keberadaannya di timnas dipenuhi kontroversi.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Kejadian tersebut masih jelas teringat dalam ingatan penulis. Pada tanggal 7 Februari 2013, PSSI secara tiba-tiba menggelar sesi jumpa pers di kantor mereka yang saat itu berlokasi di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Hari sebelumnya, timnas Indonesia yang dilatih oleh Nilmaizar mengalami kekalahan 0-1 dari Irak dalam babak Kualifikasi Piala Asia 2015 di Stadion Rashid, Dubai, Uni Emirat Arab.

Sesi jumpa pers tersebut menjadi momen mengejutkan ketika Ketua Umum PSSI saat itu. Djohar Arifin Husin, mengumumkan bahwa mereka telah mengontrak pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco, beserta dua asisten, yaitu Jorge Gregorio dan Marcos Conenna.

Mengejutkan Publik

Djohar menjelaskan bahwa keputusan merekrut Blanco merupakan hasil pertemuan antara Presiden Cristina Fernandez de Kirchner dari Argentina dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebulan sebelumnya. Pada kunjungan kenegaraan Argentina ke Indonesia, mereka membahas kerja sama dalam mengembangkan sepak bola di Indonesia, termasuk pengiriman pelatih dan pemain.

Blanco, yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut, menyatakan tekadnya dengan tegas, “Saya hadir di sini untuk menjadi pelatih kepala timnas Indonesia. Saya berharap dapat membantu Indonesia menjadi kekuatan yang dihormati dalam kompetisi Asia.”

Kehadiran Blanco tersebut mengejutkan wartawan yang hadir, termasuk penulis, yang segera mencari informasi tentang latar belakang dan pengalaman Blanco. Awalnya diketahui bahwa sebelumnya dia pernah melatih timnas U-20 Cina, namun setelah penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa dia hanya melatih tim U-20 Beijing.

Sesi jumpa pers mendadak ini menuai kecurigaan dari wartawan, merasa ada yang janggal. Terlebih lagi, saat itu PSSI sedang mengalami ketidakstabilan internal dan terpecah menjadi dua kubu. Di mana kubu tersebut yaitu KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) sebagai organisasi tandingan PSSI, serta terbelahnya kompetisi menjadi ISL dan IPL.

Banyak pertanyaan muncul dalam benak wartawan. Mengapa pengumuman ini tiba-tiba dilakukan? Mengapa diumumkan saat tim dan pelatih Nilmaizar masih berada di Dubai? Apakah Nilmaizar sudah diberi tahu, dan bagaimana nasibnya?

Mendadak

Pada tahun 2013, timnas Indonesia mengalami kontroversi dengan hadirnya pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco. Pengumuman tiba-tiba ini mengejutkan publik dan menciptakan ketidakpastian mengenai nasib pelatih sebelumnya, Nilmaizar.

Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI saat itu, mengumumkan kehadiran Blanco sebagai pelatih timnas Indonesia dalam sesi jumpa pers yang dilakukan secara mendadak. Namun, keputusan ini tidak disertai dengan persetujuan dari semua pihak di PSSI, dan kontroversi segera timbul.

Bob Hippy, anggota Exco PSSI dan Koordinator Timnas pada saat itu, membantah pernyataan Djohar. Ia menyatakan bahwa Nilmaizar tetap menjadi pelatih timnas senior. Bob Hippy juga mempertanyakan latar belakang dan rekam jejak Blanco yang belum pernah dibahas dalam rapat PSSI.

Ketidakjelasan mengenai pembayaran Blanco juga menjadi perhatian, dengan Bob Hippy menegaskan bahwa jika Blanco ingin menjadi pelatih timnas Indonesia, dia harus melalui proses resmi melalui federasi sepak bola.

Nilmaizar sendiri merasa kaget dengan pengumuman ini, karena dia belum diajak bicara secara resmi oleh PSSI. Dia juga menekankan bahwa kontraknya masih berlaku dan dia ditugaskan untuk melatih timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Asia 2015.

Semakin Memanas

Ketegangan terus berlanjut ketika Blanco memulai pemusatan latihan timnas Indonesia. Hanya sedikit pemain yang mengikuti latihan tersebut, dan Blanco harus mengerucutkan pemain dengan cepat untuk mempersiapkan pertandingan melawan Arab Saudi.

Selama waktu berjalan, hubungan antara Blanco dan pemain semakin memanas. Pada satu sesi latihan, Blanco mencoret 14 pemain yang diklaim melakukan tindakan indisipliner. Ini menyebabkan kebingungan dan ketidakpuasan di kalangan pengurus PSSI.

Akhirnya, PSSI melakukan pergantian pelatih dari Blanco ke Rahmad Darmawan. Blanco ditawarkan menjadi pelatih timnas U-19, tetapi dia menolak dan akhirnya tidak lagi terlibat dengan timnas Indonesia.

Setelah peristiwa tersebut, Blanco tidak pernah kembali ke timnas Indonesia. Pada tahun 2023, dia dikabarkan melatih klub College 1975 FC di Gibraltar, namun terkena Covid-19 pada April 2020.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments