Thursday, April 25, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaLiga 1 dan Timnas Indonesia Sulit Kompak, Apa Masalahnya?

Liga 1 dan Timnas Indonesia Sulit Kompak, Apa Masalahnya?

Kembali terjadi lagi Timnas Indonesia kembali terbatas pergerakannya dalam persiapan menuju Piala AFF 2020. Hubungan Liga 1 dan Timnas Indonesia rupanya tak sebaik yang dikira.

Pelatih Timnas Indonesia yaitu Shin Tae-yong harus jeli ketika melakukan pemanggilan kepada pelatih yang dibutuhkan. Alasannya karena ia terhalang dengan klub-klub Liga 1 dalam managers meeting yang dilakukan pertengahan Oktober.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Setiap klub hanya mempersiapkan pemainnya dipanggil dengan batasan maksimal dua orang saja.

Syarat itu diambil karena ketika Piala AFF berlangsung nanti kompetisi Liga 1 yang tengah berlangsung akan tetap dijalankan. Bahkan akan dimainkan pertandingan ke-15 hingga 19 pada waktu tersebut.

“Klub sepakat, Liga 1 tetap berjalan dengan catatan jumlah pemain dari setiap tim yang bisa ditarik ke Timnas Indonesia maksimal dua orang,” ucap Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Ini bukan pertama kalinya kompetisi kasta tertinggi Indonesia menetapkan syarat kepada pelatih Timnas Indonesia untuk Piala AFF.

Hal serupa juga pernah dialami pada tahun 2016 dimana Alfred Riedl yang menjadi pelatih.

Meskipun terbatas pilihannya namun saat itu Riedl berhasil membawa skuad Garuda bisa sampai ke babak final.

Namun disayangkan, mereka kemudian dikalahkan oleh Thailand dengan agregrat 2-3. Hasil tersebut sangat mengecewakan.

Klub Liga 1 selalu memberikan alasan jika AFF bukanlah agenda resmi FIFA. Maka dari itu mereka memiliki hak untuk tidak melepaskan pemain ke Timnas Indonesia.

Di sisi lainnya, penggemar sepakbola selalu antusias untuk menanti penampilan Timnas Indonesia di ajang antarnegara Asia Tenggara tersebut.

Mereka bahkan rela untuk antre membeli tiket pertandingan ketika nantinya digelar di Indonesia.

Inilah awal dari Liga 1 dan Timnas Indonesia sering tidak sejalan. Ketika antusiasme supporter begitu besar dalam memberikan dukungan, justru klub profesional memberikan hasil yang sebaliknya.

Harapan fans tanah air tentunya bisa melihat Timnas Indonesia menyabet gelar juara Piala AFF.

Saat bersamaan klub Liga 1 tak perduli dengan Pial AFF. Kabar tersebut datang dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Mereka menawarkan kepada AFF untuk bisa meningkatkan gengsinya pada turnamen pada dua tahunan tersebut dengan menambahkan poin ranking FIFA.

“Baru-baru ini kami dapat pernyataan dari AFC yang menawarkan poin peringkat Internasional. Kami telah meminta 11 anggota asosiasi kami untuk mengajukan banding ke AFC kini telah meningkat gengsinya,”ucap Sekretaris Jenderal AFF.

Itulah gambaran yang terjadi antara Liga 1 dan Timnas Indonesia. Keduanya masih mementingkan kepentingan masing-masing.

Sementara itu perlu disadari jika keduanya sama-sama masuk dalam kategori sepak bola Indonesia yang harusnya saling mendukung satu sama lainnya.

Inilah mengapa akhirnya baik Liga 1 maupun Timnas Indonesia terkadang kurang kekompakannya.

Wajar saja karena klub yang ada di BRI Liga 1 ingin meraih kemenangan. Apalagi fans fanatik di BRI Liga 1 juga tidak sedikit.

Begitu juga Timnas Indonesia yang pastinya memiliki fans luar biasa. Siapa yang tidak ingin melihat Indonesia berhasil mengangkat trofi Piala AFF tahun ini?.

Solusi Liga 1 dan Timnas Indonesia

Sejauh ini masih dicari solusi untuk jalan tengah permasalahan antara Liga 1 dan Timnas Indonesia.

Namun nampaknya akan sulit karena Liga 1 juga berjalan dengan semakin seru dibandingkan putaran pertama. Itu artinya sajian di laga selanjutnya akan lebih menarik lagi.

Di samping itu juga, adanya perizinan untuk para fans bisa menonton langsung ke stadion membuat harapan besar tiap klub memberikan yang terbaik.

Inilah mengapa akhirnya para pemain terbaik yang ada di satu klub sulit diizinkan untuk membela Timnas Indonesia yang sebenarnya sedang menjalani laga penting.

Terbatasnya jumlah pemain mungkin bisa jadi solusi dengan dihilangkan aturan tersebut namun juga bisa menjadi masalah.

Keuntungan dan kerugian antara Liga 1 dan Timnas Indonesia akan didapatkan dengan menerapkan aturan tersebut.

Liga 1 akan jadi klub yang tidak diuntungkan apalagi jika memiliki pemain yang dominan selalu membela Timnas Indonesia. Mayoritas tentunya klub besar seperti Persija, Persib, Arema FC dan sebagainya.

Sedangkan jika ada aturan jumlah pemain klub yang bisa ditarik, maka Timnas Indonesia harus menyeleksi lebih ketat dan tidak bisa leluasa memilih. Itulah yang jadi akar ketidak kompakan antara Liga 1 dan Timnas Indonesia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments