Friday, April 26, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ItaliaKurangnya Performa Maksimal AS Roma Berikan Juventus Kesempatan

Kurangnya Performa Maksimal AS Roma Berikan Juventus Kesempatan

Laga 4-3 hari Minggu antara AS Roma dan Juventus adalah salah satu pertandingan terliar musim ini di Serie A dan begitu situasinya reda, ada beberapa hal yang bisa menjadi fokus perhatian.

Keunggulan Juventus

Pertama, kita dapat mengetahui bahwa faktanya masih ada kehidupan di tim yang akrab dijuluki sebagai “Old Lady” atau “Nyonya Tua” tersebut.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Slogan mereka yang berbunyi #FinoallaFine (Sampai akhir) bukan hanya tagar basi, karena itu adalah sesuatu yang berhasil mereka tunjukkan.

Karena saat tertinggal 3-1, dengan Federico Chiesa yang tertatih-tatih keluar dari lapangan dan Roma dalam kontrol yang kuat, mereka entah bagaimana berusaha untuk bangkit kembali.

Mereka mencetak tiga gol dalam tujuh menit, Wojciech Szczesny menyelamatkan penalti Lorenzo Pellegrini dan mereka melewati kartu merah Matthijs De Ligt.

Dan mereka melakukannya saat pertandingan, dengan Mattia De Sciglio dan Daniele Rugani di lapangan.

Ketika sebuah tim kebobolan tiga gol setelah unggul 3-1 di kandang dengan sisa waktu 20 menit, wajar untuk menyalahkan mereka daripada memuji lawan, tetapi dalam kasus ini, lebih dari satu hal bisa jadi benar.

Hal ini terjadi karena Juventus menunjukkan kegigihan dan dorongan yang jarang terlihat musim ini. Arthur mengubah pertandingan setelah dia masuk, pemain pengganti di babak pertama Alvaro Morata meningkatkan permainannya dan Manuel Locatelli memberikan assist yang bagus.

Performa Roma

Namun Roma memang memiliki keunggulan selama 70 menit pertama atau lebih. Bukan hanya gol, melainkan juga tendangan bebas dari Pellegrini. Itu adalah cara mereka menguasai lapangan dengan intensitas dan tekad untuk mendikte permainan.

Hal tersebut tampak seperti sekolah Jose Mourinho, ketika timnya melangkah dengan percaya diri dan etos kerja dan mengalahkan lawan.

Dan faktanya, selain gol Paulo Dybala melalui sebuah tendangan indah yang jarang dia lakukan, kemungkinan Juve berhasil menjadi sangat sedikit.

Setelah Locatelli memangkas keunggulan Roma menjadi 3-2, Mourinho bereaksi dengan mengirim Eldor Shomurodov untuk menggantikan Felix, karena ia dinilai sebagai penyerang yang lebih ringan dan lebih cepat.

Di atas kertas, itu adalah perubahan positif dan diharapkan akan mencetak gol keempat. Akan tetapi itu tidak berhasil mengubah inersia permainan karena Roma membuat kesalahan individu di lini belakang dan kewalahan oleh tim lawan.

Pendapat Mourinho

Setelah pertandingan, Mourinho sempat memuji wasit, menyesali keruntuhan timnya dan mengatakan dia memiliki “terlalu banyak orang baik.” Dia juga telah mempersiapkan beberapa bahan evaluasi untuk manajemen tim ke depannya.

Ia sempat mengutarakan bahwa ia tidak terbiasa dengan tim di level seperti sekarang ini. Roma berhasil menempati posisi ketujuh musim lalu, sehingga ia yakin bahwa tim asuhannya setidaknya akan berada di level yang sama musim ini.

Nah, Roma memang finis ketujuh musim lalu setelah berada di empat besar hampir sepanjang tahun dan mencapai semifinal Liga Europa.

Roma juga melewati beberapa hal penting di musim lalu seperti peran manajer yang handal Paulo Fonseca, perubahan kepemilikan, pemain paling berbakat mereka (Nicolo Zaniolo) absen sepanjang musim karena cedera dan penyerang tengah bintang mereka (Edin Dzeko) hanya membuat 20 penampilan dan hanya mencetak tujuh gol.

Tapi semua itu terjadi di musim lalu. Musim ini, Roma menghabiskan lebih banyak daripada tim lain di Serie A, dengan merekrut salah satu manajer termahal di dunia (Mourinho) dan mereka juga akan mendatangkan Sergio Oliveira dari Porto. Oleh karena itu, perkiraan bahwa mereka akan berada di sekitar posisi ketujuh lagi sedikit membingungkan.

Mourinho berpikir bahwa para pemain Roma yang sekarang bisa dibilang lebih baik dari musim lalu, sehingga kinerja tim lebih mudah untuk berkembang.

Ia menambahkan bahwa ada cara paling mudah untuk berkembang yakni dengan mendatangkan sebanyak lima atau enam pemain mahal ke Roma.

Akan tetapi, Mourinho tetap bersikap hati-hati menghormati keputusan pemilik tim sehingga mereka cenderung menghindari sikap agresif di bursa transfer musim ini.

Mourinho juga mengatakan mereka tidak memiliki kepemimpinan, mentalitas dan rapuh secara psikologis.

Reaksinya seperti ini memang agak mengejutkan. Banyak manajer tim lain yang mungkin berfokus pada hal-hal positif dari 70 menit pertama daripada keruntuhan akhir, tetapi Mourinho tidak seperti kebanyakan manajer.

Kondisi Chiesa

Di sisi lain, pemain sayap Juventus, Chiesa sempat mengalami cedera saat pertandingan melawan Roma.

Juventus sepertinya tidak akan melihatnya untuk waktu yang lama dan seperti yang bisa terjadi dengan cedera ACL, mereka tidak yakin seperti apa performa Chiesa saat dia kembali. Ini merupakan pukulan berat bagi Juventus dan juga Italia, menuju babak playoff Piala Dunia pada bulan Maret.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments