Tuesday, July 1, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ChampionsPSG Lumat Inter Miami 4-0, Lionel Messi Jadi Sasaran Ejekan

PSG Lumat Inter Miami 4-0, Lionel Messi Jadi Sasaran Ejekan

Lionel Messi mengalami kekalahan memalukan saat Inter Miami dibantai Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-4 di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. Laga yang berlangsung pada Minggu malam (29/6/2025) di Atlanta menjadi momen penuh ironi bagi sang megabintang. Bukan hanya karena hasil telak, tetapi juga karena lawannya adalah mantan klubnya, PSG, yang kini tampil jauh lebih solid di bawah arahan Luis Enrique—pelatih yang pernah menangani Messi di Barcelona.

Dari awal pertandingan, PSG menunjukkan dominasi mutlak atas wakil Major League Soccer itu. Joao Neves mencetak dua gol spektakuler, disusul Achraf Hakimi dan gol bunuh diri dari Tomas Aviles, membuat skor 4-0 bahkan sebelum babak pertama berakhir. Di babak kedua, tempo permainan PSG melambat, namun kerusakan sudah tak bisa diperbaiki oleh Inter Miami.

- Advertisement -
asia9QQ

Laga ini bukan hanya sekadar kekalahan, melainkan juga “pengadilan terbuka” terhadap Lionel Messi yang kini berusia 38 tahun. Ejekan dari tribun hingga media sosial menggambarkan bagaimana publik tak memberi ampun kepada legenda sepak bola dunia tersebut. Seolah-olah, penampilan Messi dianggap sebagai simbol keterbatasan usia dalam olahraga modern. Namun di tengah kekalahan telak itu, sebuah umpan brilian Messi nyaris membuahkan gol, mengingatkan dunia bahwa magisnya belum benar-benar padam.


PSG Balas Dendam: Messi dan Kolega Tak Berkutik

Laga antara Inter Miami dan PSG digadang sebagai reuni emosional antara Lionel Messi dan klub lamanya. Sayangnya, alih-alih menjadi pesta nostalgia, pertandingan justru berakhir sebagai mimpi buruk bagi Messi dan kolega. PSG yang kini ditangani Luis Enrique tampil penuh percaya diri dan efektif, seolah ingin membuktikan bahwa mereka sudah naik kelas sejak era Messi berakhir.

Joao Neves tampil luar biasa dengan dua golnya yang mencerminkan ketajaman lini tengah PSG. Achraf Hakimi juga kembali menunjukkan kualitasnya sebagai bek yang berani menyerang. Sementara itu, sebuah momen buruk menimpa Tomas Aviles yang mencetak gol bunuh diri akibat tekanan hebat dari lini serang PSG.

Inter Miami nyaris tidak memberi perlawanan berarti. Luis Suarez, Jordi Alba, Sergio Busquets, dan Messi—empat nama besar eks Barcelona—tak sanggup mengimbangi tempo cepat dan koordinasi PSG yang jauh lebih matang.


Lionel Messi dan Reuni Penuh Luka

Kepindahan Messi dari PSG ke Inter Miami pada 2023 sempat dianggap sebagai keputusan untuk mencari ketenangan di penghujung karier. Namun, hasil pertandingan ini memperlihatkan bahwa dunia sepak bola tidak mengenal belas kasihan, bahkan terhadap legenda.

Luis Enrique, yang pernah menjadi pelatih Messi di masa kejayaannya di Barcelona, memanfaatkan pengetahuannya terhadap karakter para pemain Inter Miami untuk menyusun taktik yang sempurna. Inter Miami seperti dibekap tanpa oksigen di lapangan. Keunggulan PSG di setiap lini membuat Messi tampak kesepian dan frustrasi sepanjang laga.

Chemistry antara Messi, Suarez, Alba, dan Busquets memang masih terlihat, tetapi kecepatan dan fisik yang menurun membuat kombinasi itu mudah dipatahkan oleh pertahanan PSG.


Cemoohan di Tribun: Ketika Penghormatan Berubah Jadi Ejekan

Yang membuat malam itu makin menyakitkan bagi Messi adalah reaksi dari tribun penonton dan media sosial. Di usia 38 tahun, Messi tampak kesulitan mengikuti irama pertandingan yang mengandalkan intensitas tinggi. Fans di tribun bahkan membawa spanduk yang menggambarkan Messi sebagai sosok tua renta—berkepala botak, berjanggut putih, dan gigi ompong.

Di media sosial, banyak komentar yang menyamakan pertandingan tersebut dengan “ritual penghinaan” untuk sang legenda. “Messi cuma jalan-jalan di lapangan,” tulis seorang pengguna X. Bahkan ada yang menyebut kemenangan PSG sebagai balas dendam personal atas komentar Messi saat meninggalkan klub tersebut.

Tayangan ulang memperlihatkan bagaimana para pemain PSG seperti Neves dan Nuno Mendes dengan mudah melewati Messi yang tampak lelah dan lamban.

Messi Masih Punya Sentuhan Magis

Meski dibombardir sepanjang laga, Lionel Messi tetap menunjukkan bahwa dirinya belum benar-benar habis. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah umpan silangnya yang nyaris berbuah gol. Sayangnya, Suarez gagal menyelesaikan peluang tersebut dengan baik.

Momen itu menjadi satu-satunya kilau dari sang maestro di malam yang gelap. Bagi para pecinta sepak bola sejati, itu sudah cukup untuk mengenang kejayaan Messi yang tak akan pernah benar-benar redup.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments