Monday, June 23, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaThom Haye Tanggapi Elegan Penunjukan Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona...

Thom Haye Tanggapi Elegan Penunjukan Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Thom Haye merespons penunjukan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan elegan dan optimis. Penunjukan ini sempat menuai kontroversi karena dianggap menguntungkan kedua negara yang juga merupakan peserta kompetisi. Di tengah sorotan publik terhadap keputusan AFC, gelandang andalan Timnas Indonesia ini memilih untuk bersikap tenang.

Perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 kini memasuki babak yang paling menantang. Setelah berhasil menembus babak keempat, skuad Garuda akan bersaing dengan lima tim kuat lainnya untuk memperebutkan tiket ke turnamen akbar empat tahunan itu. Namun, keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengenai tuan rumah babak ini menimbulkan berbagai pertanyaan.

- Advertisement -
asia9QQ

Arab Saudi dan Qatar dipilih menjadi tuan rumah untuk babak keempat yang akan digelar secara terpusat pada Oktober mendatang. Situasi ini dianggap tidak netral, karena dua dari enam tim peserta akan bermain di kandang sendiri. Sementara negara lain, termasuk Indonesia, merasa dirugikan karena kehilangan potensi keuntungan dari atmosfer dan dukungan tuan rumah.

Namun, di tengah riuh kontroversi, Thom Haye memilih untuk merespons dengan cara yang berkelas. Bukannya memprotes, ia justru fokus pada kesiapan tim dan pentingnya menunggu hasil undian grup.


Keputusan AFC: Tuan Rumah yang Menuai Kritik

Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan diikuti oleh enam negara, yaitu Indonesia, Arab Saudi, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman. Enam negara tersebut akan memperebutkan dua tempat otomatis menuju Piala Dunia dan satu slot playoff.

AFC kemudian mengumumkan bahwa babak ini akan digelar di dua negara, yakni Arab Saudi dan Qatar. Format pertandingan pun berubah menjadi sentralisasi di dua lokasi tersebut. Keputusan itu disorot karena dua dari enam peserta berstatus sebagai tuan rumah.

Empat negara lainnya, termasuk Indonesia, sempat mengajukan permohonan agar babak ini digelar di tempat netral. Tujuannya adalah menjaga asas keadilan dan menghindari keuntungan yang tak setara. Namun, aspirasi itu tidak diakomodasi.

Banyak kalangan menilai AFC kurang bijak dalam mengambil keputusan ini. Turnamen sepenting Kualifikasi Piala Dunia semestinya memberikan kesetaraan penuh bagi seluruh kontestan, tanpa memberi keunggulan lokasi pada sebagian tim.


Respons Tenang dari Thom Haye

Di tengah perdebatan yang muncul, Thom Haye memberikan respons yang bijaksana. Ia tidak terpancing untuk mengkritik keputusan AFC secara langsung. Gelandang 30 tahun ini justru meminta semua pihak untuk bersabar dan menunggu hasil undian grup terlebih dahulu.

Menurut Haye, prediksi soal peluang lolos baru bisa dibahas lebih jauh setelah mengetahui siapa saja lawan Timnas Indonesia. Drawing babak keempat sendiri dijadwalkan berlangsung pada 17 Juli 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Saya pikir saat ini jawabannya adalah: kita lihat nanti,” ujar Haye melalui podcast pribadinya The Haye Way.

“Tentunya kami harus menunggu hasil undian. Dari situ baru tahu siapa lawan kami dan bermain di mana. Mungkin kami bisa berbicara lebih dalam saat waktunya sudah dekat,” tambahnya.

Sikap Thom Haye ini memperlihatkan ketenangan serta profesionalisme yang tinggi. Ia lebih memilih fokus pada persiapan tim daripada mengomentari hal-hal di luar kendali mereka.


Fokus Pada Kemenangan, Bukan Sekadar Lolos

Meskipun Thom Haye memilih merespons dengan kalem, bukan berarti ambisinya untuk membawa Indonesia ke Piala Dunia mengecil. Justru sebaliknya, sang gelandang menegaskan bahwa tim Garuda Muda harus mengincar posisi puncak klasemen grup.

Seperti diketahui, hanya tim yang menjadi juara grup yang otomatis lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara peringkat kedua harus melalui jalur playoff tambahan yang lebih rumit dan kompetitif.

“Saya tidak ingin memikirkan untuk merebut peringkat kedua. Kita harus mengincar peringkat pertama,” tegas Haye.

Pernyataan ini mencerminkan mentalitas juara yang coba ditanamkan ke seluruh skuad Timnas. Menurutnya, menargetkan posisi kedua sejak awal akan membuat mental tim tidak maksimal. Ia percaya bahwa berpikir besar adalah bagian penting dalam mencapai prestasi besar.


Jalan Terjal Menuju Sejarah Baru

Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia akan menjadi panggung krusial dalam perjalanan sepak bola Indonesia. Setelah 90 tahun menanti, peluang untuk tampil di Piala Dunia terbuka lebar bagi skuad Merah Putih.

Namun, tantangan di depan tidaklah ringan. Lawan-lawan yang akan dihadapi semuanya berpengalaman di kompetisi Asia dan beberapa bahkan langganan tampil di Piala Dunia. Bermain di negara lawan juga menjadi faktor lain yang perlu diantisipasi.

Kendati demikian, kehadiran pemain-pemain bermental baja seperti Thom Haye menjadi modal penting. Selain memiliki pengalaman di liga Eropa, Haye juga terbukti mampu menjadi pemimpin yang tenang di saat tekanan datang dari luar maupun dalam lapangan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments