Sunday, June 15, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaInilah Alasan Persija Jakarta Tidak Ikut Serta di Piala Presiden 2025

Inilah Alasan Persija Jakarta Tidak Ikut Serta di Piala Presiden 2025

Persija Jakarta tidak tampil dalam Piala Presiden 2025, meskipun turnamen pramusim bergengsi itu akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Absennya Macan Kemayoran, julukan Persija, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan penggemar sepak bola nasional. Sebagai klub besar dengan basis pendukung Jakmania yang masif, ketidakhadiran Persija tentu cukup mengejutkan.

Piala Presiden 2025 akan dimulai pada 6 Juli 2025 dan menjadi salah satu ajang pemanasan menuju Liga 1 musim baru. Turnamen ini diikuti oleh enam klub, yang dipilih berdasarkan sejumlah kriteria yang telah ditetapkan oleh penyelenggara, dalam hal ini PSSI bersama dengan pihak operator kompetisi.

- Advertisement -
asia9QQ

Banyak yang mengira bahwa Persija otomatis akan mendapat undangan, apalagi laga pembuka digelar di Jakarta yang merupakan markas mereka. Namun faktanya, nama Persija tidak masuk dalam daftar enam tim peserta Piala Presiden tahun ini.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan penjelasan resmi terkait absennya Persija Jakarta dari turnamen edisi 2025 ini. Ia menegaskan bahwa pemilihan klub peserta sepenuhnya dilakukan berdasarkan prestasi dan penilaian objektif, tanpa mempertimbangkan faktor popularitas atau jumlah suporter.

“Penentuan peserta Piala Presiden 2025 dilakukan secara profesional. Saya berharap tahun depan Persija bisa tampil sebagai juara Piala Presiden agar otomatis mendapat undangan, atau jika bisa menjuarai Liga 1, mereka juga akan otomatis masuk,” jelas Erick Thohir.

Dengan pernyataan tersebut, PSSI berupaya menjaga transparansi dan kredibilitas dalam proses seleksi klub peserta Piala Presiden, sekaligus mendorong setiap klub berlomba menunjukkan performa terbaik di kompetisi resmi.

Kriteria Pemilihan Klub Peserta Piala Presiden 2025

Dalam Piala Presiden 2025, sebanyak enam tim dipastikan berpartisipasi. Tiga di antaranya berasal dari kompetisi domestik, yakni Persib Bandung, Dewa United, dan Arema FC. Keputusan pemilihan ketiga klub ini pun berdasarkan kriteria yang telah disusun secara ketat oleh pihak penyelenggara.

Erick Thohir memaparkan bahwa Persib Bandung dan Dewa United berhak tampil karena berhasil finis sebagai juara dan runner-up Liga 1 musim 2024/2025. Sementara itu, Arema FC diundang berkat statusnya sebagai juara bertahan Piala Presiden edisi sebelumnya.

“Kalau Persija kemarin bisa finis di posisi dua besar Liga 1, sudah pasti diundang. PSSI tidak pernah pilih-pilih. Penilaian ini murni berdasarkan prestasi,” kata Erick.

Ia menegaskan bahwa PSSI tidak pernah membeda-bedakan klub. Semua peserta dipilih melalui sistem profesional yang mengedepankan prestasi, bukan berdasarkan popularitas atau jumlah pendukung semata.

“Kami di federasi selalu berusaha objektif. Memang keputusan tidak mudah, namun semuanya memiliki indikator masing-masing,” imbuh Erick.

Klub Asing dan Tim All-Stars Ikut Ramaikan Piala Presiden 2025

Selain diwarnai oleh klub-klub dari Liga Indonesia, Piala Presiden 2025 juga menampilkan warna baru dengan hadirnya peserta internasional. Untuk pertama kalinya, turnamen ini mengundang dua klub asing, yakni Port FC dari Thailand dan Oxford United dari Inggris. Kehadiran mereka tentu menambah daya tarik kompetisi.

Selain itu, turnamen ini juga menghadirkan tim Liga Indonesia All Stars. Tim khusus ini akan dihuni oleh para pemain terbaik dari kompetisi Liga 1, yang dipilih langsung oleh publik melalui mekanisme voting yang disiapkan oleh PSSI dan Emtek Group, selaku official broadcaster.

Kehadiran tim All-Stars ini menjadi ajang unjuk gigi bagi pemain-pemain lokal terbaik Indonesia. Bahkan, sejumlah pemain Timnas Indonesia senior maupun kelompok umur juga berpeluang memperkuat tim All-Stars ini, selama tidak terlibat dalam kompetisi internasional yang bersamaan.

Ketatnya Seleksi Jadi Tantangan Klub Besar

Absennya Persija Jakarta dari Piala Presiden 2025 menjadi gambaran betapa ketatnya proses seleksi klub untuk ajang ini. Meskipun termasuk dalam jajaran klub besar di Indonesia, Persija tetap harus memenuhi kriteria prestasi untuk bisa ambil bagian dalam turnamen pramusim paling prestisius ini.

Sistem seleksi berbasis prestasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi semua klub untuk tampil maksimal di Liga 1. Setiap musim, mereka akan berlomba-lomba memperebutkan posisi teratas agar bisa berpartisipasi di Piala Presiden berikutnya.

Erick Thohir berharap, dengan sistem yang profesional ini, turnamen seperti Piala Presiden akan memberikan ruang persaingan sehat antarklub, bukan hanya sebagai ajang pemanasan, tetapi juga sebagai bagian dari pengembangan industri sepak bola nasional yang transparan dan kompetitif.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments