Friday, October 25, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
Home7 Jebolan Bundesliga yang Paling Flop di Premier League
Array

7 Jebolan Bundesliga yang Paling Flop di Premier League

Kompetisi Bundesliga Jerman dikenal sebagai pencetak para pemain-pemain muda yang penuh dengan potensi dan menarik minat banyak klub besar, termasuk dari Premier League.

Ada banyak pemain jebolan Bundesliga yang kemudian bersinar di klub barunya setelah mereka keluar. Sebut saja Son Heung-min yang dimana dulunya merupakan jebolan Bayer Leverkusen kini menjadi andalan di Tottenham Hotspur.

- Advertisement -
asia9QQ

Atau Kevin De Bruyne, nyawa permainan dan sekaligus kapten Manchester City. Pemain asal Belgia itu dulunya pernah bersama Wolfsburg sebelum melangkah ke Premier League.

Nama yang paling terkenal adalah Erling Haaland. Striker yang paling mematikan di Manchester City direkrut tahun lalu dan langsung menciptakan sejarah dengan treble winners, dan menjadi top scorer.

Sedikit melihat kebelakang ada nama seperti  Michael Ballack, Edin Dzeko, hingga Ilkay Gundogan yang mencicipi kesuksesan baik di Jerman maupun ketika melintas ke Liga Inggris.

Namun tidak semuanya bisa menjadi sukses seperti nama-nama tadi. Sebab ada pula lulusan Bundesliga yang sangat flop ketika bermain di Premier League.

1. Marko Marin

Marko Marin memiliki julukan titisan Messi dari Jerman saat bermain untuk klub Werder Bremen. Ia memiliki beberapa kesamaan dengan salah satu pemain terbaik yang pernah ada.

Ditunjang dengan kemampuan dribbling dan kontrol jarak dekat yang dimana itu merupakan kualitas dari seorang Marin. Kemudian ia dibeli oleh The Blues. Tapi faktanya, ia gagal berkembang meski berhasil mencetak gol dalam salah satu pertandingan persahabatan pra musim Chelsea melawan Seattle Sounders.

Marko Marin kemudian malah lebih banyak dipinjamkan ke Sevilla, Fiorentina, Anderlecht, dan Trabzonspor sebelum akhirnya bergabung dengan klub Yunani Olympiacos dengan kontrak permanen.

2. Henrikh Mkhitaryan

Sosok Henrikh Mkhitaryan adalah salah satu produk terbaik yang dimiliki oleh Borussia Dortmund kemudian ia dibeli oleh klub besar Inggris The Reds Devils. Manchester United terpikat setelah ia berhasil mencetak 11 gol dan 20 assist dalam semusim.

Namun ketika ia menjejakkan kaki do Old Trafford, semua tidak berjalan sesuai dengan rencana. Kiprah Mkhitaryan tidak bisa berkembang dengan sangat baik dan akhirnya membela The Gunners.

Premier League sepertinya tidak cocok untuknya, yang kemudian ia memutuskan untuk pindah ke Italia dan malah dalam performa terbaiknya. Ia bahkan sukses bersama AS Roma dan sekarang ia bermain untuk Inter Milan.

3. Bastian Schweinsteiger

Bayern Munchen dulunya memiliki pemain gelandang bernama Bastian Schweinsteiger. Salah satu pemain Tengah terhebat dengan koleksi 8 gelar juara Bundesliga, Liga Champions, hingga Piala Dunia bersama Der Panzer.

Kemudian ia menjajal peruntungan pada musim panas 2015 dengan berlabuh ke Manchester United di bawah asuhan David Moyes. Pemain asal Jerman itu seharusnya menambah kelas dan kualitas di lini tengah United, tetapi hal tersebut tidak terjadi karena seiring dengan usia yang bertambah.

Meskipun ia menambahkan Liga Europa, Piala FA, dan Carabao Cup ke dalam koleksi trofinya. Para penggemar The Reds Devils tidak pernah benar-benar melihat yang terbaik dari Schweinsteiger di klub mereka.

4. Jadon Sancho

Bergeser ke Jadon Shanco, yang bisa dibilang sebagai salah satu pemain dengan kemampuan teknik yang paling tinggi dalam daftar ini. Ia menandatangani kontrak di Old Trafford dan memberikan kegembiraan yang sangat besar bagi para penggemar Setan Merah.

Bintang Inggris itu pindah ke Borussia Dortmund dari rival sekota United, Manchester City, saat masih remaja. Dan itu merupakan kepindahan yang membuat hasil yang sangat besar, cemerlang di Jerman membuatnya kembali bermain di sepak bola Inggris.

Namun, entah karena cedera, performa buruk, atau bahkan pelatih Erik ten Hag yang dimana memakirkannya karena dianggap dalam performa buruk di sesi latihan. Saat ini Sancho sedang terlibat dalam perselisihan dengan sang pelatih Manchester United. Dan bisa jadi kariernya tamat tidak kunjung ada solusi.

5. Loris Karius

Inilah sosok penjaga gawang yang paling sulit untuk dilupakan oleh para penggemar The Reds. Bukan karena prestasinya, melainkan sebuah blunder fatal yang telah dilakukan oleh Loris Karius pada saat final Liga Champions kontra dengan Real Madrid musim 2017/2018.

Karius yang awalnya bermain untuk Mainz 05 dan kemudian dibeli oleh Liverpoool. Tetapi karena malam kelam saat melawan Real Madrid di final, membuat Jurgen Klopp kecewa berat.

Benar saja, karier Karius akhirnya tamat di The Reds karena Klopp memutuskan untuk membeli Alisson Becker dengan harga mahal, namun memberikan dampak luar biasa.

6. Kai Havertz

Kai Havertz merupakan pemain yang dulunya pernah menjadi rebutan banyak klub besar ketika menjadi wonderkid yang paling potensial bersama dengan Bayer Leverkusen. Hingga kemudian Chelsea berhasil mendapat tanda tangannya.

Kai Havertz disebut-sebut memiliki perpaduan antara penyerang yang mencetak gol dengan visi dan keahlian seorang playmaker. Meski pun tidak terlalu mencolok, ia adalah penentu juara Liga Champions bagi Chelsea di musim 2020/2021.

Lama-lama The Blues mulai jenuh karena bakat yang istimewa Havertz tidak kunjung keluar. Akhirnya dengan senang hati mereka melepas pemain Jerman itu ke The Gunners di musim panas 20023.

Sama seperti di The Bules, bersama dengan Arsenal pun Havertz masih belum bisa menjawab ekspektasi dalam 4 laga awal Liga Inggris musim ini.

7. Timo Werner

The Blues sepertinya cukup hobi mendatangkan pemain muda berbakat dari Bundesliga. Selain Havertz ada sosok pemain Timor Werner yang dibeli sangat mahal dari  RB Leipzig.

Pelatih Chelsea saat itu, Thomas Tuchel terpikat dengan sosok Werner yang dimana menjadi mesin pencetak gol Leipzig di bawah racikan Julian Nagelsmann. Tapi sang pemain juga ikut gagal bersama dengan The Blues.

Bersama era pelatih Frank Lampard dan Thomas Tuchel, Werner benar-benar sangat kesulitan untuk bisa menghasilkan performa terbaiknya selam berseragam The Blues. Alhasil ia kembali bermain di klub lamanya Leipzig dengan biaya yang jauh lebih murah.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments