Pemain yang namanya sering muncul di bursa transer dan bahkan menjadi rebutan beberapa klub besar biasanya adalah pemain yang memang berprestasi dan memiliki performa yang apik. Sosok Jamal Musiala memang belum sepopuler pemain bintang lainnya, namun pemain ini belakangan cukup menarik perhatian.
Pemain yang masih bingung untuk memilih di antara dua pilihan sulit timnas Inggris atau Jerman ini usianya memang masih sangat muda, namun potensinya luar biasa. Bagaimana bisa Musiala diperebutkan Jerman dan Inggris? Menarik memang karena Musiala sendiri lahir di Jerman, namun sempat besar di Inggris dalam waktu yang lama. Sehingga pemain muda ini bisa memilih dua kewarganegaraan.
Profil Jamal Musiala
Sebagai pemain muda yang diperebutkan timnas besar di dunia, tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi Jamal Musiala. Kemampuan bermainnya yang tajam dan serba bisa membuatnya bisa diandalkan baik untuk posisi gelandang penyerang maupun sayap. Bayern Munchen, klub yang selama ini menaunginya pun sudah mengoleksi dua gol dari Musiala dalam lima pertandingan Bundesliga.
Pemain yang baru berusia 17 tahun ini lahir di salah satu kota di Jerman, Fulda. Saat usianya menginjak tujuh tahun, Musiala pindah ke Inggris bersmaa keluarganya dan mulai menekuni bakat sepak bola.
Musiala memulai karirnya di bidang sepak bola dengna masuk ke akademi Southampton hingga akhirnya dilirik Chelsea dan direkrut untuk masuk ke klubnya. Karirnya semakin naik sejak bergabung bersama timnas Inggris U-15 dan Chelasea U-18 saat usianya masih 15 tahun.
Pemain muda serba bisa ini kemudian pindah ke Bayern Munchen saat usianya 16 tahun dan berhasil menunjukkan performa apiknya di tim junior Die Rotten. Musiala juga merasakan debut di laga melawan Freiburg dan dimasukkan ke dalam skuad cadangan Bayern Munich sebelum pandemi covid-19.
Selain menjadi tim yang membela Inggris, Musiala juga dipanggil untuk menjadi bagian dari timnas Jerman U-16 pada tahun 2018 lalu. Setelahnya, pemain gelandang ini memilih kembali ke timnas Inggris U-17 dan masih bertahan di negara tersebut untuk membela skaud Inggris U-21.
Pemain Muda yang Handal
Jamal Musiala disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Dele Alli. Kemampuannya yang apik sebagai gelandang serang semakin dibuktikan dengan kemampuan handalnya untuk menyelinap di pertahanan musuh dengan posturnya yang tinggi dan ramping.
Kemampuan kaki kanan dan kaki kiri yang dimiliki sama baiknya dan pemain Bayern ini juga memiliki bakat berupa tembakan kuat yang mematikan. Skill yang dimilikinya ini bisa digunakan untuk membantu tim ketika mengalami kesulitan untuk mencetak gol.
Sejak masuk menjadi tim junior klub asal Inggris Chelasea, bakat Musiala semakin terendus. Hingga akhirnya pada tahun 2019 Bayern meliriknya dan ditransfer ke klub besar asal Jerman ini. Keahlian Musiala semakin terasah di Bayern dengan berhasil mencetak enam gol dan dua assist dalam 12 kali pertandingan di Bayern Munchen U-17.
Di usianya yang masih 17 tahun, Musiala berhasil dinobatkan sebagai pencetak gol termuda Bayern Munchen di Bundesliga kala melawan Schalke. Bayern pun memilihnya untuk menjadi tim utama klub.
Musiala sendiri mengaku sangat senang menjalani tahun demi tahun di Inggris. Namun, saat salah satu klub raksasa asal Jerman, Bayern Munchen tertarik akan potensinya, ia mengaku tak bisa menolak. Bahkan dirinya juga mengaku sudah mencintai The Bavarians sejak kecil.
Menurut Sebastian Hoeness, pelatih tim cadangan Bayern Munchen, Musiala terkenal sebagai pemain yang begitu dingin. Ia tampak begitu fokus, pendiam, dan tenang saat sebelum pertandingan dimulai.
Ada cerita menarik di balik profil Musiala yang pernah bermain untuk Chelsea ini. sebelumnya, Musiala pernah bersekolah di Whitgift School di Croydon saat masih berada di akademi Chelsea. Sekolah ini terkenal sebagai sekolah yang berhasil mencetuskan pemain-pemain sepak bola berbakat dunia.
Setelah mendapatkan Jamal Musiala, Bayern juga tengah mengincar Callum Hudson-Odoi yang juga berasal dari sekolah yang sama dengan Musiala. Nama-nama lain yang berhasil lulus dari sekolah tersebut dan menjadi pemain hebat seperti Victor Moses dan Bertrand Traore.
