Luis Henrique, rekrutan baru Inter Milan, mendapatkan sorotan tajam usai tampil di bawah ekspektasi dalam pertandingan melawan Urawa Reds di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Laga tersebut memang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Inter Milan, namun tidak semua pemain tampil memuaskan, terutama sang winger muda asal Brasil yang memulai laga sebagai starter untuk pertama kalinya sejak bergabung dari Marseille.
Pertandingan kedua Grup E yang digelar pada Minggu (22/6/2025) dini hari WIB itu mempertemukan Nerazzurri dengan Urawa Red Diamonds. Setelah sempat tertinggal lebih dahulu, tim asuhan Simone Inzaghi berhasil bangkit berkat gol-gol dari Lautaro Martinez dan Valentin Carboni. Meskipun hasil akhir berpihak pada Inter, performa Luis Henrique menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pengamat dan media.
Ekspektasi terhadap Luis Henrique begitu tinggi sejak kepindahannya ke Inter. Namun, di laga ini, ia justru tampak belum menyatu dengan pola permainan tim. Beberapa kesalahan teknis serta minimnya kontribusi di sepertiga akhir lapangan menjadi bahan evaluasi utama terhadap penampilannya. Apakah ini hanya masalah adaptasi atau justru cerminan ketidaksiapan pemain muda ini untuk bersaing di level tertinggi?
Tampil Perdana sebagai Starter, Luis Henrique Belum Meyakinkan
Luis Henrique menjalani laga pertamanya sebagai starter di ajang kompetitif bersama Inter Milan dengan ekspektasi tinggi. Pemain berusia 23 tahun itu direkrut untuk memberikan opsi baru di sisi sayap dan meningkatkan kreativitas lini depan Nerazzurri. Sayangnya, performa yang ditunjukkan di lapangan tidak mencerminkan potensi yang selama ini dibicarakan.
Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, Henrique bermain tanpa arah yang jelas. Ia terlihat bingung dalam membaca pergerakan rekan-rekannya dan sering kehilangan bola dalam duel satu lawan satu. Dalam beberapa kesempatan, ia bahkan gagal menuntaskan umpan-umpan sederhana yang menjadi bagian penting dari skema Inter.
Performa ini kontras dengan penampilannya sebelumnya saat masuk sebagai pemain pengganti, di mana ia sempat menunjukkan kilasan kemampuan teknik dan kecepatan yang menjanjikan. Namun, ketika diberi kesempatan dari awal pertandingan, Henrique justru tenggelam dalam tekanan pertandingan.
Minim Kontribusi di Lini Serang Inter
Salah satu kritik utama terhadap Henrique adalah minimnya kontribusi dalam membangun serangan Inter Milan. Di sisi kiri, di mana ia biasa beroperasi, Henrique gagal memberikan penetrasi berarti. Ia jarang melakukan tusukan ke dalam kotak penalti, sesuatu yang seharusnya menjadi kekuatannya sebagai winger cepat.
Selain itu, data pertandingan mencatat bahwa Henrique tidak melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang. Akurasi umpan yang buruk serta pengambilan keputusan yang lambat juga memperburuk penilaian atas performanya. Ia bahkan sempat beberapa kali kehilangan bola di area berbahaya, memicu serangan balik dari Urawa.
Dengan tim yang menargetkan gelar di ajang Piala Dunia Antarklub ini, setiap pemain dituntut tampil optimal. Dalam konteks tersebut, Henrique jelas belum memenuhi ekspektasi publik maupun pelatih.
Butuh Waktu Adaptasi dan Pemahaman Taktik
Meski mendapat kritik keras, tidak sedikit pula pihak yang menilai bahwa Henrique hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan sistem permainan Inter. Datang dari Ligue 1 yang memiliki intensitas berbeda, pemain Brasil itu tentu membutuhkan adaptasi tak hanya secara taktik tetapi juga dalam hal ritme dan tekanan pertandingan di tim sebesar Inter.
Simone Inzaghi sebagai pelatih dikenal sabar dalam membina pemain muda. Namun, ia juga menuntut kontribusi nyata. Jika Henrique tidak segera menunjukkan perkembangan, posisinya bisa saja tergeser oleh pemain lain yang lebih konsisten. Di lini sayap Inter saat ini, masih ada pemain seperti Federico Dimarco, Denzel Dumfries, dan bahkan Valentin Carboni yang bisa mengambil alih peran menyerang dari sisi lapangan.
Dalam sistem permainan 3-5-2 atau 3-4-2-1 yang biasa diterapkan Inzaghi, peran winger sangat vital. Mereka harus aktif dalam menyerang sekaligus cepat dalam transisi ke pertahanan. Henrique, sejauh ini, masih terlihat belum memahami tugas ganda tersebut secara maksimal.
Masa Depan Luis Henrique di Inter Milan
Inter Milan jelas tidak akan menghakimi seorang pemain hanya dari satu pertandingan. Namun, pertandingan melawan Urawa menjadi indikator penting bahwa proses adaptasi Luis Henrique masih jauh dari kata selesai. Manajemen dan staf pelatih tentu akan memantau dengan cermat perkembangan performa sang pemain dalam latihan dan pertandingan selanjutnya.
Dengan usia yang masih muda, potensi Henrique tetap besar. Ia punya kecepatan, teknik yang cukup baik, dan pengalaman bermain di liga top Eropa. Yang perlu diperbaiki adalah pemahaman taktik dan konsistensi dalam bermain. Jika ia mampu melewati fase adaptasi ini, bukan tidak mungkin Henrique akan menjadi bagian penting dari masa depan Inter Milan.
Namun jika tidak ada perubahan signifikan dalam beberapa pekan ke depan, Henrique bisa saja masuk dalam daftar evaluasi transfer musim dingin. Dalam klub sebesar Inter, waktu dan peluang tidak datang berkali-kali.