Piala Presiden 2025 resmi kembali digelar tanpa menggunakan dana negara, menegaskan komitmen turnamen ini dalam membangun industri sepak bola Indonesia yang mandiri. Turnamen pramusim bergengsi tersebut akan dibuka secara resmi pada 6 Juli 2025, menandai dimulainya salah satu ajang paling dinanti di kalender sepak bola nasional.
Meski kompetisi di atas lapangan akan menyajikan pertarungan seru antara klub-klub top Indonesia dan tim undangan internasional, sorotan publik juga tertuju pada kebijakan finansial yang diambil oleh panitia penyelenggara. Piala Presiden 2025 kembali melanjutkan tradisi unik yang sudah dijaga sejak edisi pertama digelar, yaitu sepenuhnya bebas dari penggunaan anggaran pemerintah.
Keputusan ini kembali ditegaskan langsung oleh Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Ara. Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (13/6) siang WIB, ia menjelaskan bahwa turnamen ini tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tidak pula melibatkan dana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun institusi pemerintah lainnya.
“Selama Piala Presiden berlangsung, kita tidak pernah memakai uang negara. Tidak ada APBN, BUMN, ataupun bantuan pemerintah lainnya,” tegas Maruarar.
Dengan tetap berpegang pada prinsip kemandirian finansial, Piala Presiden 2025 menunjukkan bahwa industri olahraga nasional bisa berkembang tanpa harus membebani keuangan negara.
Filosofi Mandiri Tanpa Dukungan Dana Pemerintah
Keputusan untuk tidak menggunakan dana negara bukanlah sebuah kebetulan. Maruarar Sirait menjelaskan, sejak awal Piala Presiden memang dirancang sebagai wadah untuk mengembangkan industri olahraga yang sehat, profesional, dan berdikari. Menurutnya, jika industri olahraga Indonesia ingin tumbuh pesat. Maka harus belajar untuk berdiri di atas kaki sendiri, bukan bergantung pada anggaran pemerintah.
“Kenapa kita tidak gunakan uang negara? Karena kita ingin industri olahraga Indonesia maju dan mandiri, bukan mengandalkan dana pemerintah,” jelas Ara.
Dengan pendekatan ini, Piala Presiden tidak hanya berperan sebagai turnamen sepak bola biasa, tetapi juga menjadi contoh bagaimana industri olahraga bisa dikelola secara profesional oleh sektor swasta. Kebijakan ini pun diharapkan menjadi inspirasi bagi berbagai cabang olahraga lainnya di Tanah Air.
Dana Sponsor Swasta Capai Rp50 Miliar
Meskipun tidak melibatkan APBN ataupun BUMN, Piala Presiden 2025 tetap berhasil mendapatkan dukungan dana yang besar dari sektor swasta. Hingga saat ini, sudah ada lima sponsor yang resmi menyatakan komitmen mereka untuk ikut berkontribusi mendukung penyelenggaraan turnamen ini.
Maruarar mengungkapkan, total dana sponsor yang berhasil dikumpulkan telah mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp50 miliar. Jumlah ini dianggap sangat memadai untuk mendukung seluruh operasional turnamen, mulai dari produksi siaran, penyewaan stadion, operasional klub, hingga hadiah bagi para pemenang.
“Sponsornya sudah ada lima pihak yang resmi, dan total dana yang sudah kami kumpulkan sebesar Rp50 miliar,” tambahnya.
Dukungan dari sponsor swasta ini sekaligus menegaskan besarnya daya tarik Piala Presiden di mata para pelaku industri. Turnamen ini dianggap memiliki nilai komersial yang tinggi dan berdampak besar dalam membangun brand exposure bagi sponsor.
Hadiah Fantastis untuk Para Pemenang
Sebagai turnamen pramusim dengan gengsi tertinggi, Piala Presiden 2025 kembali menghadirkan hadiah uang tunai yang sangat menggiurkan bagi para pesertanya. Seperti edisi-edisi sebelumnya, empat tim terbaik akan mendapatkan apresiasi berupa hadiah tunai dengan jumlah yang fantastis:
-
Juara pertama berhak menerima Rp5,5 miliar.
-
Runner-up akan memperoleh Rp3 miliar.
-
Posisi ketiga mendapatkan Rp2 miliar.
-
Peringkat keempat memperoleh Rp1 miliar.
Jumlah hadiah yang disediakan menjadi bukti komitmen panitia dalam menjaga kualitas kompetisi. Tidak hanya menguntungkan bagi klub peserta, besarnya hadiah juga menunjukkan profesionalisme pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara.
Tetap Menarik Minat Sponsor dan Media
Piala Presiden 2025 kembali menunjukkan daya tariknya di mata media dan sponsor. Selain dari sisi pendanaan, Emtek Group melalui Indosiar, Vidio, dan Nex Parabola kembali menjadi official broadcaster yang menyiarkan seluruh pertandingan secara eksklusif.
Dengan kehadiran media penyiaran ternama ini, turnamen diharapkan mampu menjangkau lebih banyak pemirsa di seluruh Indonesia. Penonton yang tidak bisa hadir langsung di stadion tetap dapat menyaksikan keseruan pertandingan dari layar kaca ataupun perangkat mobile mereka.
“Kualitas siaran kami tingkatkan setiap tahun, dan tahun ini kami siapkan konsep pembukaan serta penutupan yang jauh lebih menarik,” ungkap Harsiwi Achmad selaku Direktur Surya Citra Media dari Emtek Group.
Partisipasi Klub Lokal dan Internasional
Sebanyak enam tim dipastikan akan berpartisipasi dalam Piala Presiden 2025, termasuk dua klub dari luar negeri. Perwakilan Indonesia diwakili oleh Persib Bandung, Arema FC, Dewa United. Serta Tim Indonesia All Stars yang berisi para pemain pilihan dari berbagai klub Liga 1.
Sementara dua tim undangan berasal dari Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand). Kehadiran tim asing ini diharapkan menambah daya tarik turnamen serta memberikan pengalaman berbeda bagi para pemain lokal dalam menghadapi lawan internasional.