Thiago Motta saat ini menghadapi tekanan besar di Juventus. Meskipun Direktur Olahraga Cristiano Giuntoli secara terbuka membantah rumor pemecatan, situasi sang pelatih tetap berada dalam ketidakpastian. Hasil yang kurang memuaskan membuat posisinya semakin terancam.
Salah satu faktor yang memperburuk situasi Motta adalah kekalahan memalukan dari Empoli di ajang Coppa Italia. Juventus tersingkir lebih awal dari turnamen yang seharusnya menjadi peluang besar mereka untuk meraih trofi musim ini. Selain itu, hubungan antara Motta dengan beberapa pemain juga dilaporkan tidak harmonis, sehingga semakin menambah beban yang harus ia hadapi.
Media Italia melaporkan bahwa manajemen Juventus menginginkan perubahan jika Motta gagal meningkatkan performa tim. Bahkan, posisi empat besar Serie A mungkin tidak cukup untuk menyelamatkan pekerjaannya. Oleh karena itu, klub sedang mempertimbangkan beberapa kandidat sebagai calon penggantinya sebelum Piala Dunia Antarklub dimulai pada 14 Juni 2025.
Beberapa nama mulai dikaitkan dengan kursi kepelatihan Juventus. Menurut laporan dari Tuttosport dan La Gazzetta dello Sport, ada empat kandidat utama yang dipertimbangkan manajemen klub. Dua nama yang menjadi favorit utama adalah Gian Piero Gasperini dan Antonio Conte, sementara Igor Tudor dan Roberto Mancini juga masuk dalam radar sebagai alternatif yang cukup menarik.
Berikut ini adalah profil keempat pelatih yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Thiago Motta di Juventus.
1. Gian Piero Gasperini
Gian Piero Gasperini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih terbaik di Serie A. Ia memulai karier kepelatihannya di tim muda Juventus sebelum akhirnya melatih beberapa klub kecil di Italia. Namanya mulai dikenal luas saat ia berhasil membawa Genoa tampil kompetitif di Serie A.
Namun, puncak karier Gasperini terjadi bersama Atalanta. Di bawah kepemimpinannya, Atalanta berubah menjadi kekuatan baru di sepak bola Italia dan Eropa. Ia dikenal dengan filosofi permainan menyerang yang atraktif serta formasi 3-4-3 yang dinamis. Selain sukses meraih gelar Liga Europa, Gasperini juga mendapat pujian karena kemampuannya mengembangkan pemain muda.
Jika Juventus ingin bermain lebih ofensif dan memiliki identitas permainan yang jelas, Gasperini bisa menjadi pilihan ideal. Namun, pertanyaannya adalah apakah ia siap meninggalkan proyek jangka panjangnya di Atalanta demi tantangan baru di Turin.
2. Antonio Conte
Antonio Conte adalah sosok yang sangat familiar bagi Juventus, sang pelatih bisa menjadi opsi lainnya untuk pengganti Thiago Motta. Ia merupakan mantan kapten tim dan juga pelatih yang mengembalikan kejayaan klub pada awal 2010-an dengan tiga gelar Serie A beruntun. Dengan pengalaman dan kedekatannya dengan klub, tidak mengherankan jika ia menjadi kandidat utama.
Conte dikenal dengan taktik 3-5-2 yang solid serta gaya permainan yang agresif dan disiplin. Kesuksesannya tidak hanya terjadi di Italia, tetapi juga di Inggris, di mana ia membawa Chelsea menjuarai Premier League. Namun, ada satu kendala yang mungkin menghambat kembalinya Conte ke Juventus, yaitu hubungannya yang kurang harmonis dengan manajemen klub pada periode sebelumnya.
Meski demikian, jika Juventus ingin segera kembali ke puncak kejayaan, mendatangkan Conte bisa menjadi solusi instan. Ia adalah pelatih yang selalu menuntut disiplin tinggi dan memiliki mental juara yang kuat.
3. Igor Tudor
Igor Tudor adalah mantan pemain Juventus yang kini berkarier sebagai pelatih. Ia memulai kiprah kepelatihannya di Hajduk Split sebelum akhirnya menjajal berbagai klub di Italia dan Turki. Salah satu keunggulan Tudor adalah fleksibilitas taktisnya, di mana ia sering menggunakan formasi tiga bek untuk menyesuaikan strategi dengan pemain yang dimilikinya.
Tudor juga pernah bekerja sebagai asisten pelatih di Juventus, sehingga ia sudah memahami kultur dan ekspektasi klub. Setelah sukses menangani Marseille, ia kembali ke Serie A sebagai pelatih Lazio pada Maret 2024 menggantikan Maurizio Sarri. Namun, Tudor hanya bertahan selama beberapa bulan dan memutuskan mundur dari jabatannya pada Juni 2024.
Meski belum memiliki pengalaman melatih klub sebesar Juventus, Tudor bisa menjadi pilihan menarik jika klub ingin mencari sosok yang paham betul dengan ekosistem Bianconeri. Namun, pertanyaannya adalah apakah ia siap menangani tekanan besar di Turin.
4. Roberto Mancini
Roberto Mancini adalah kandidat lain yang masuk dalam daftar Juventus. Mantan pelatih timnas Italia ini dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktik menyerang yang terorganisir. Ia mengawali karier kepelatihannya di Fiorentina dan Lazio, di mana ia langsung meraih gelar Coppa Italia.
Kesuksesan Mancini terus berlanjut ketika ia membawa Inter Milan mendominasi Serie A pada akhir 2000-an. Selain itu, ia juga mencatatkan sejarah di Premier League dengan membawa Manchester City meraih gelar liga setelah penantian panjang.
Pada level internasional, puncak kejayaan Mancini terjadi saat ia mengantarkan timnas Italia menjuarai Euro 2020. Namun, setelah meninggalkan timnas Italia pada 2023, ia sempat melatih Arab Saudi sebelum akhirnya mundur pada Oktober 2024.
Mancini bisa menjadi pilihan yang menarik bagi Juventus karena pengalamannya menangani tim besar. Namun, jika klub ingin mencari pelatih dengan pendekatan taktik yang lebih modern, nama-nama seperti Gasperini atau Conte mungkin lebih diutamakan.