Friday, April 19, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Indonesia5 Klub dari Eropa Mengantre untuk Marselino Ferdinan

5 Klub dari Eropa Mengantre untuk Marselino Ferdinan

Performa apik Marselino Ferdinan bersama Persebaya Surabaya maupun Timnas Indonesia mendapat atensi dari banyak pihak. Saat ini, ada 5 klub dari Eropa yang mengantre untuk bisa meminang jasa Marselino. Ibu Marselino, Ani, mengaku sudah diberi mengenai ketertarikan sejumlah klub Eropa yang ingin merekrut putranya itu.

Tapi, dia tidak bersedia berbicara lebih jauh soal klub mengincar sang anak. Ibunya mengatakan sudah ada banyak klub yang minta Marsel tapi kita masih cari-cari yang cocok untuk Marsel sesuai dengan skill dan karakter Marsel. Sudah dibicarakan dari agen segala macam, tapi itu masih rahasia.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Marselino Ferdinan saat ini bergabung dalam naungan agensi Dusan Bogdanovic. Dia adalah agen yang telah menjembatani tiga pemain muda Indonesia berkarier di luar negeri. Yaitu, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Pratama Arhan. Kendala usia juga menjadi perhatian karena Marselino Ferdinan saat ini baru berusia 17 tahun.

5 Klub dari Eropa Mengantre untuk Marselino Ferdinan

Ani menyebutkan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk memberi kesempatan saat putranya sudah berusia 18 atau pada 9 September 2022 nanti. Ani mengatakan rencana ke Eropa seharusnya bulan Juni atau Juli karena kendala usia, harus 18 tahun. Itu dipertimbangkan dari agen dan kita sendiri juga.

Menunggu usia lebih matang tetap di Persebaya Surabaya, biar lebih matang lagi sehingga setelah keluar sudah siap. Saat ini Marsel akan tetap di Persebaya.  Selain tumbuh besar di Surabaya, dia juga produk didikan kompetisi internal Persebaya. Pemain bernomor punggung 7 Persebaya Surabaya itu baru-baru ini jadi perbincangan publik pecinta sepak bola nasional.

Itu terjadi setelah dia berhasil mencetak gol untuk Timnas Indonesia ke gawang Nepal dalam kualifikasi ketiga Piala Asia 2023, Rabu (15/6/2022) dinihari WIB. Marselino Ferdinan menjadi pencetak gol ketujuh Timnas Indonesia di laga ini. Pemain kelahiran Jakarta itu memanfaatkan dengan baik assist dari Muhammad Rafli di menit ke-90. Menariknya, gol ketujuh ini dicetak oleh pemain bernomor punggung tujuh.

Duka Persebaya dan Arema FC Atas Meninggalnya 2 Suporter Persib Bandung

Manajemen Persebaya Surabaya turut berduka atas meninggalnya dua suporter Persib, Bobotoh. Keduanya adalah Sopiana Yusup asal Bogor dan Ahmad Solihin dari Cibaduyut, Kota Bandung. 2 Bobotoh tersebut meninggal saat hendak masuk ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api untuk menyaksikan laga Persebaya vs Persib pada matchday kedua Grup C Piala Presiden 2022.

Mereka diduga terinjak suporter yang lain. Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri mengatakan Persebaya ikut berbelasungkawa, semoga tidak ada lagi lah kejadian di sepak bola hal-hal kayak gini. Mantan manajer Persik Kediri tersebut menegaskan karena nyawa lebih berharga daripada olahraga ini sendiri.  Karena itu, Persebaya Surabaya meminta agar kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi PSSI.

Terutama agar mereka lebih selektif dalam menentukan venue. Yahya mengungkapkan bahwa harusnya dalam hal penunjukan LIB atau PSSI harus tahu masalah kesiapan dan sebagainya. Kalau panpel, dirinya tidak bersentuhan langsung dengan Panpel.

Artinya, untuk gelaran turnamen pramusim berikutnya, penentuan venue harus melalui proses yang ketat. Bahkan, bila perlu dilakukan bidding. PSSI dan LIB harus memilih venue yang benar-benar siap. Tidak hanya dari segi fasilitas, tapi juga kesiapan dari penyelenggara.

Menurut Yahya, pada akhirnya PSSI yang menunjuk, tapi ada prosesnya. Persebaya Surabaya sendiri sempat mengajukan untuk menjadi tuan rumah grup C Piala Presiden 2022. Namun, usulan mereka tak membuat PSSI berubah pikiran. Pertimbangan Persebaya kala itu karena ingin mencegah penumpukan suporter. Bahkan, tim Kota Pahlawan juga siap untuk pindah ke grup lain.

 Arema Juga Berduka

Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh manajemen Arema FC. Mereka turut berduka cita atas insiden yang menimpa suporter Persib Bandung. Media Officer Arema, Sudarmaji mengatakan sebagai sesama insan sepak bola tentunya ini juga menjadi duka juga bagi Arema FC.

Semoga amal ibadah korban yang meninggal diterima di sisi-Nya. Arema juga berharap kejadian tersebut tidak lagi terulang di kemudian hari. Sehingga, insiden yang terjadi di Bandung harus menjadi bahan evaluasi. Sudarmadji berharap semoga kedepannya tentu saja ini menjadi yang terakhir. Ini menjadi cambuk bagi kita semua untuk introspeksi agar kejadian serupa tidak terulang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments