Saturday, May 4, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPara Pemain Usia Emas yang Belum Pernah Bela Timnas Indonesia di Era...

Para Pemain Usia Emas yang Belum Pernah Bela Timnas Indonesia di Era Shin Tae-yong

Timnas Indonesia belakangan banyak diperkuat oleh para pemain naturalisasi. Di Piala Asia 2023 pada bulan Januari 2024, ada 7 pemain dari keturunan dan 1 pemain naturalisasi.

Beberapa di antaranya adalah Jordi Amat, Justin Hubner, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, dan Marc Klok. Kedepannya masih ada beberapa pemain keturunan lainnya yang sepertinya akan disumpah untuk mendapatkan paspor Indonesia.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Kebijakan tersebut bisa dibilang cukup ironis. Padahal ada beberapa pemain berbakat yang kini berada di usia emas. Namun mereka tidak punya kesempatan untuk dapat membela Timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong.

Kami telah rangkum ada 4 pemain yang dimana kini ada di usia emas, tetapi tidak dilirik oleh palatih asal Korea Selatan tersebut. Dari 4 pemain tersebut, 2 di antaranya sempat menjadi andalan Tim Garuda di kelompok usia. Selain itu, 2 nama lainnya tampil dengan sangat monecer di Liga 1.

Berikut adalah 4 pemain yang dilupakan oleh Shin Tae-young untuk membela Timnas Indonesia meski masih berada di usia emas.

Septian David Maulana (PSIS Semarang/27 Tahun)

Septian sempat digadang-gadang akan menjadi calon playmaker masa depan Timnas Indonesia. Dia merupakan seorang pemain produk dari SAD, yang dimana sebuah program untuk memberangkatkan para pemain muda di Tanah Air untuk bisa berguru ke Uruguay.

Sejak tahun 2014 sampai 2022, dia telah menjadi langganan Timnas Indonesia. Sejak dari U-19 hingga level senior. Permainannya sebagai gelandang serang semakin matang, apalagi di menjadi pilihan utama ketika bermain untuk Mitra Kukar di usia muda.

Sejak pindah ke PSIS semarang musim 2019, sebenarnya permainannya semakin matang. Bahkan pada musim ini, dia telah menjabat sebagai kapten tim. Septian tak pernah absen dalam 24 pertandingan Liga 1.

Namun, sejak Timnas Indonesia punya pemain naturalisasi dan pelatih Shin Tae-yong mengorbitkan para pemain muda, dia mulai terlupakan. Septian sempat dipanggil oleh STY untuk mengikuti pemusatan latihan pada tahun 2011.

Waktu itu pemusatan latihan ditunjuk untuk persiapan Kualufikasi Piala Asia 2023. Namun sayang, Septian harus gagal untuk masuk kedalam daftar pemain Tim Garuda.

STY lebih memilih gelandang muda, Marselino Ferdinan dan Ricky Kambuaya untuk mengatur serangan tim. Sejak itu, Septian tidak pernah lagi berseragam Merah Putih.

Laga terakhirnya bersama dengan Timnas Indonesia sejak di kualifikasi Piala Dunia 2022, yakni saat menghadapi Malaysia pada 2019 silam. Ketika itu Indonesia masih ditangani oleh Simon McMenem.

Ilham Udin Armaiyn (Malut United/27 Tahun)

Winger yang satu ini merupakan alumni generasi emas Timnas Indonesia U-19 yang dibentuk oleh pelatih Indra Sjafri. Terakhir, dia telah bermain untuk Timnas Indonesia saat melakukan uji coba melawan Mauritius pada 2018 silam.

Ilham hanya dapat tampil selama 12 menit dalam uji coba tersebut. Timnas Indonesa waktu itu ditangani oleh pelatih kawakan Danurwindo. Sejak itu, dia tak lagi menjadi bagian dari Tim Merah Putih. Bertepatan juga dengan kepulangannya dari perantauan di Liga Malaysia bersama dengan Selangor FA.

Sepulang dari Malaysia, performanya sedikit menurun. Dia tidak selalu menjadi pilihan utama di Bhayangkara FC. Namun, dia menemukan kembali performa terbaik saat bermain bersama dengan PSM Makasar pada musim 2022, Dia tampil dalam 28 pertandingan dan berhasil mencetak 3 gol waktu itu.

Namun, STY tidak meliriknya. Termasuk saat Ilham bergabung dengan Klub Arema FC musim 2023. Meski berhasil mencetak 3 gol dan tampil dengan apik, dia belum dapat panggilan dari Timnas Indonesai.

Kini, Ilham memasuki usia 27 tahun. Sayangnya, dia usia emas dia memiliki berkarier di kasta ke-2 bersama dengan Malut United.

Namun, bukan berarti bahwa permainannya sudah habis. Dia bermain di Liga 2 demi membela tim daerahnya. Ilham juga lebih dekat dengan keluarga. Bersama dengan Malut United, dia dapat jabatan sebagai kapten tim dan tampil apik.

Jika melihat persaingan di sektor sayap Timnas Indonesia, memang tergolong sangat ketat. Ada Witan Sulaeman, Egy Maulana dan lainnya. Namun, dia masih bisa bersaing dengan para juniornya tersebut, karena Ilham lebih berpengalaman.

Frets Butuan (Malut United/27 Tahun)

Nama yang satu ini melejit pada 2018. Pemain yang berposisi sebagai winger itu membela PSMS Medan dan dianggap memiliki potensi yang sangat besar kedepan. Tak butuh waktu lama, musim 2019. Persib Bandung merekrutnya.

Membela tim sekelas Persib sebenarnya bisa membuka pintu untuk Timnas Indonesia. Sayang, selama 5 musim, dia tidak bisa menarik perhatian pelatih Timnas Garuda, termasuk Shin Tae-young. Maklum, Frets tidak selalu jadi pilihan utama di Persib Bandung.

Itu membuat performanya naik turun. Namun saat berada pada level permainan terbaiknya, Frets dianggap sebagai salah satu winger yang paling merepotkan bagi pertahanan lawan.

Dia punya kecepatan dan akselerasi yang bagus. Musim terbaik Frest di Persib terjadi pada 2021/2022. Dia turun dalam 19 pertandingan dan mencetak 3 gol. Musim ini sebenarnya dia juga tampil dengan apik. Namun, pada paruh musim, Frest harus meninggalkan Persib.

Dia bergabung dengan Malut United di kasta ke-2. Lantaran Frest juga pindah di kesatuan TNI. pada usia 27 tahun, masih ada sebuah peluang untuk Frest untuk masuk ke Timnas Indonesia.

Hanya saja, dia harus lebih dulu kembali ke kasta tertinggi, karena peluang mengenakan seragam Merah Putih akan lebih terbuka.

Ricky Cawor (PSS Sleman/26 Tahun)

Talenta asal Papua tersebut mulai diperhitungkan sejak muncul bersama dengan tim Persipura Jayapura musim 2021/2022. Meski baru bergabung di tim PON pada putaran ke-2, dia telah menjadi supersub dan bahkan mencetak 3 gol.

Ketika Persipura terdegradasi, dia dipinang oleh klub besar Persija Jakarta. Namun, kariernya seperti mandek, lantaran kesempatan bermain baginya sangat kecil.

Pindah ke PSS Sleman saat paruh musim 2022/2023 menjadi sebuah keputusan yang tepat. Pada musim ini, dia menjadi pemain andalan di lini depan PSS, dan bahkan sudah mengemas 7 gol.

Namun, itu tidak lah cukup menarik untuk menarik perhatian dari STY. pada usia 26 tahun, dia belum pernah merasakan seragam Timnas Indonesia.

Kecepatan dan skill individunya belum bisa memikat pelatih asal Korea Selatan tersebut meski posturnya kecil, pemain yang satu ini bisa membuat bek lawan dengan postur jangkung kewalahan mengejarnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments