Angel di Maria berhasil membantu Paris Saint Germain mencetak sejarah baru. Kali ini Paris Saint Germain berhasil lolos ke babak final Liga Champions musim 2019-2020. Tiket ini didapatkan setelah berhasil menang telak atas RB Leipzig dengan skor 3-0 di Stadion Da Luz, Lisbon, Portugal pada Kamis 19 Agustus 2020 dini hari waktu Indonesia.
Angel di Maria terlibat di semua gol yang diciptakan oleh Paris Saint Germain. Ia berhasil mencetak satu gol dan memberikan dua assist di pertandingan tersebut. Di menit ke 14, ia berhasil memberikan umpan lambung yang dapat diselesaikan oleh Marquinhos melalui sundulan ke gawang Peter Gulacsi.
Sebelum turun minum, Angel di Maria berhasil mencetak gol kedua Paris Saint Germain. Dan membawa Paris Saint Germain memimpin dengan skor 2-0. Setelah kembali dari jeda istirahat, ia kembali memberikan kontribusi dengan memberikan assist kepada Juan Bernat yang juga berhasil mencetak gol untuk Paris Saint Germain atas RB Leipzig, 3-0 untuk Paris Saint Germain.
Berkat penampilan dan kontribusi besarnya untuk tim, selain membawa Paris Saint Germain mencetak sejarah baru, ia juga dihadiahi sebagai Man of the Match malam itu. Kini Angel di Maria dan kawan-kawan tinggal menunggu siapa pemenang dari pertemuan antara Bayern Munchen dan Olympique Lyon. Karena pemenang dari pertandingan tersebut akan menjadi penantang di babak final Liga Champions musim 2019-2020.
Partai final Liga Champions yang akan dihadapi Paris Saint Germain memang sudah dijadwalkan akan digelar pada Senin 24 Agustus 2020 dini hari waktu Indonesia. Angel di Maria mengaku akan sulit tidur meski sudah berhasil membawa timnya, Paris Saint Germain mencetak sejarah dan banyak gol.
Ia mengaku selalu teringat dan tengiang akan pertandingan final yang akan digelar tersebut. Angel di Maria berharap bahwa timnya bisa konsisten agar bisa memenangkan kompetisi ini.
“Kami sangat senang. Kami dan seluruh anggota tim telah menjalani pertandingan yang hebat. Kami ingin menuliskan sejarah baru untuk klub. Dan kami telah berhasil melakukannya.” Ujar Angel di Maria.
“Paris Saint Germain berhasil lolos ke babak final Liga Champions. Jika kami bisa konsisten seperti ini, kami yakin akan bisa memenangkan kompetisi ini.” lanjut pemain asal Argentina ini.
“Kami telah berhasil menyingkirkan RB Leipzig. Kami memang kesulitan di awal pertandingan. Tapi kami memiliki kemampuan dan energi yang besar, sehingga kami yakin bisa menang.”
“Saya sudah pasti akan susah tidur malam ini, karena pertandingan final selalu terpikirkan oleh saya. Tapi yang jadi prioritas adalah kami harus melakukan persiapan sebelum pertandingan tersebut dihelat.”
“Liga Perancis dan Liga Jerman memiliki level yang sangat bagus, hampir seimbang. Tapi kami berhasil membuktikan bahwa kami berada di level yang sama dengan liga lain. Entah akan bertemu dengan Lyon atau Bayern Munchen, kami akan berikan yang terbaik.”
“Saya dan rekan-rekan memang sudah membawa Paris Saint Germain mencetak sejarah baru dengan lolos ke babak final Liga Champions. Namun kami masih bisa mencatatkan satu lagi prestasi dengan menjuarai kompetisi Liga Champions ini.” tutup mantan pemain Real Madrid ini.
Angel di Maria juga berhasil mencatatkan rekor pribadi. Tercatat musim 2003-2004, Angel di Maria sudah memberikan total 27 assist di Liga Champions. Jumlah assist ini sama banyaknya dengan jumlah assist legenda Setan Merah, Ryan Giggs, yang juga menorehkan 27 assist.
Yang berbeda dari keduanya adalah, Angel di Maria memberikan 27 assist dalam 83 pertandingan di Liga Champions. Sedangkan Ryan Giggs, pemilik 13 trofi Liga Premier, berhasil mencetak 27 assist hanya dengan 71 penampilan.
Di posisi teratas sebagai pelayan gol di Liga Champions, masih dipimpin oleh Cristiano Ronaldo dengan 38 assist. Di posisi kedua, ditempati oleh Leo Messi dengan 33 assist. Angel di Maria dan Ryan Giggs berada di posisi yang sama dengan 27 assist.
Masih ada satu laga tersisa yang bisa dilakoni Angel di Maria, yaitu babak final Liga Champions. Dengan ini, masih ada kemungkinan Angel di Maria akan mencatatkan rekor pribadi yang baru dan bisa membawa Paris Saint Germain mencetak sejarah baru untuk klub dengan menjuarai Liga Champions.
