Tidak bisa dipungkiri bahwa hubungan antara Ruben Amorim, manajer Manchester United, dan Marcus Rashford sedang memanas. Ketegangan ini terlihat jelas dari keputusan Amorim yang kerap mencoret Rashford dari daftar pemain utama. Perseteruan ini telah menjadi sorotan media dan penggemar, memicu berbagai spekulasi tentang masa depan Rashford di Old Trafford.
Marcus Rashford telah menjadi salah satu pemain andalan Manchester United sejak memulai debutnya di tim senior pada musim 2015/2016. Pemain berusia 27 tahun ini sempat menunjukkan performa gemilang, terutama pada musim 2022/2023, di mana ia mencetak 17 gol di semua kompetisi. Namun, musim 2023/2024 menjadi periode yang mengecewakan bagi Rashford. Ia hanya mampu mencetak tujuh gol dalam 33 pertandingan Premier League. Performanya yang menurun bahkan membuatnya tersingkir dari skuad Timnas Inggris.
Ketika Ruben Amorim mengambil alih kursi manajer menggantikan Erik ten Hag, ia langsung mengambil sikap tegas. Amorim tidak segan-segan mencoret Rashford dari skuad utama dan melontarkan kritik pedas melalui media. Perseteruan ini pun berkembang menjadi enam babak yang menarik untuk disimak.
Babak 1: Dua Gol Rashford dan Tanggapan Sinis Amorim
Pada 1 Januari 2024, Manchester United meraih kemenangan telak 4-0 atas Everton. Marcus Rashford tampil gemilang dengan mencetak dua gol, sementara dua gol lainnya dicetak oleh Joshua Zirkzee. Namun, alih-alih memuji, Amorim justru memberikan tantangan kepada Rashford.
“Ya, Rashford bisa melakukan banyak hal. Dia punya kemampuan untuk berkembang lebih jauh, dan dia sudah membuktikannya,” kata Amorim usai pertandingan. “Tapi dia bisa bermain jauh lebih baik, seperti pemain lainnya. Ini adalah penampilan yang bagus, tapi besok dia harus mulai pulih dan memikirkan pertandingan melawan Arsenal.”
Pernyataan ini dianggap sebagai kritik terselubung, menunjukkan bahwa Amorim masih belum puas dengan performa Rashford.
Babak 2: Kritik Terhadap Sikap Rashford pada Fans
Empat hari setelah pertandingan melawan Everton, Rashford kembali menjadi sorotan. Kali ini, ia dikritik karena sikapnya yang dianggap tidak menghargai fans. Saat Manchester United kalah 2-0 dari Arsenal, Rashford langsung masuk ke ruang ganti tanpa memberikan tepuk tangan kepada fans, sementara pemain lain tetap berada di lapangan.
Amorim tidak tinggal diam. “Kita harus melakukannya, terutama saat kita kalah, bukan hanya saat menang. Semua orang harus melakukannya, dan memang harus seperti itu,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan ketidakpuasan Amorim terhadap sikap Rashford.
Babak 3: Rashford Dicoret dalam Laga Derbi Manchester
Pada pertengahan Desember 2023, Rashford kembali dicoret dari skuad utama Manchester United dalam laga derbi melawan Manchester City. Alejandro Garnacho juga tidak masuk dalam skuad, memicu spekulasi bahwa keduanya memiliki masalah disiplin. Namun, Amorim menepis rumor tersebut.
“Bagi saya, performa dalam latihan, cara berpakaian, cara makan, dan cara berinteraksi dengan rekan satu tim itu penting. Semuanya penting ketika kita ingin mengubah banyak hal,” tegas Amorim. Pernyataan ini seolah menyiratkan bahwa Rashford tidak memenuhi standar yang diharapkan.
Babak 4: Rashford Membalas dengan Pernyataan Keras
Setelah absen dalam empat pertandingan beruntun, Rashford akhirnya angkat bicara. Pada 18 Desember 2024, ia menyatakan kesiapannya untuk meninggalkan Manchester United. “Bagi saya pribadi, saya pikir saya siap untuk tantangan baru dan langkah berikutnya. Ketika saya pergi, tidak akan ada perasaan buruk. Anda tidak akan mendengar komentar negatif dari saya tentang Manchester United,” ujarnya kepada jurnalis Henry Winter.
Pernyataan ini dianggap sebagai respons terhadap sikap Amorim yang terus-menerus mengkritiknya.
Babak 5: Amorim Membuka Pintu Keluar untuk Rashford
Pada 31 Desember 2024, Rashford kembali masuk dalam skuad Manchester United untuk pertandingan melawan Newcastle. Namun, ia hanya duduk di bangku cadangan dan tidak dimainkan sama sekali. Ini menjadi pertanda bahwa masa depannya di Old Trafford semakin suram.
Amorim sendiri tidak berusaha meredam rumor kepindahan Rashford. “Saya tidak tahu. Ini delapan hari. Kita akan lihat di akhir bursa transfer apa yang terjadi. Dan kemudian kita akan membicarakannya saat itu juga,” katanya pada 24 Januari 2025. Pernyataan ini dianggap sebagai sinyal bahwa Amorim tidak keberatan jika Rashford hengkang.
Babak 6: Titik Klimaks Hubungan Amorim dan Rashford
Perseteruan ini mencapai puncaknya pada akhir Januari 2025. Setelah kemenangan Manchester United atas Fulham, Amorim membuat pernyataan yang dianggap sebagai pukulan terakhir bagi Rashford. “Kami kehilangan sedikit kecepatan untuk mengubah permainan dan menggerakkan beberapa pemain. Tapi saya lebih suka seperti itu,” ucap Amorim. “Saya akan menempatkan (pelatih kiper) Jorge Vital daripada memainkan pemain yang tidak memberikan yang terbaik setiap hari. Jadi saya tidak akan mengubahnya di bagian itu.”
Pernyataan ini seolah menegaskan bahwa Rashford tidak lagi menjadi bagian dari rencana Amorim di Manchester United. Perseteruan antara kedua tokoh ini pun terus menjadi sorotan, dengan masa depan Rashford di klub yang masih belum jelas.