Saturday, November 23, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaTiga Pemain Bola Jebolan Luar Negeri Nganggur

Tiga Pemain Bola Jebolan Luar Negeri Nganggur

Tiga Pemain Bola Jebolan Luar Negeri Nganggur. Menjadi pemain bola di Indonesia bukanlah hal yang dapat dicapai oleh seluruh pemuda, apalagi jika pemain bola Indonesia tersebut sudah tembus sampai mengikuti kompetisi di luar negeri.

Akan tetapi, beberapa pemain bola jebolan kompetisi luar negeri ini banyak yang tidak beruntung, berujung tidak memiliki klub. Lantas apa artinya jika pemain bola tersebut tidak lagi memiliki klub?

- Advertisement -
asia9QQ

Tentunya ini berarti bahwa pemain bola ini menganggur atau tidak lagi bermain bola. Terdapat tiga pemain bola muda atau lebih yang bermain di kompetisi Eropa yang saat ini berstatus bebas dari klub.

Para pemain bola Indonesia ini  tentunya bermain dengan kemampuan yang sangat baik. Mereka memiliki bakat yang luar biasa sehingga dapat mengikuti kompetisi di luar negeri.

Akan tetapi, beberapa pemain abroad Indonesia tersebut banyak yang tidak kebagian menit saat bermain di lapangan sehingga harus dilepas atau diputus kontraknya.

Tiga Pemain Bola Jebolan Luar Negeri

Egy Maulana Vikri dari FK Senica

Egy Maulana Vikri merupakan pemuda kelahiran kota Medan pada tanggal 7 Juli tahun 2000. Awal karirnya dimulai sebagai pemain sepak bola di SSB Tabi yang berasal dari kota medan.

Bakat Egy dalam bermain sepak bola dilirik oleh para pencari bakat, saat Egy bermain dalam kejuaraan Grassroots Indonesia U-12 pada tahun 2012. Dalam kejuaraan tersebut, ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dan membawa timnya menang dalam kejuaraan.

Saat ini nama Egy semakin terkenal di kalangan masyarakat Indonesia bahkan hingga ke negara Eropa. Hal ini sungguh membanggakan negara Indonesia karena memiliki pemain muda yang sangat berbakat dan mengharumkan nama Indonesia ke kancah dunia.

Akan tetapi sayangnya usai Piala AFF 2020, masa depan Egy dalam bermain bola ini memang masih menjadi tanda tanya besar untu masyarakat karena  dikabarkan bahwa kontrak Egy dengan FK Senica akan berakhir pada bulan Desember tahun 2021.

Pada awal tahun 2022 ini masih belum diketahui pasti terkait klub asal Slovakia itu akan memperpanjang kontraknya dengan Egy atau justru merelakan pemain kelahiran kota Medan tersebut pergi dari klub.

Akan tetapi, tepat pada bulan Mei tahun2022, Egy secara resmi meninggalkan FK Seninca yang sudah dikonfirmasi oleh agen, yakni Dusan Bogdanovic. Menurut kabar berita yang beredar di masyarakat, klub yang FK Seninca itu mengalami kebangkrutan atau akibat krisis keuangan yang belakangan ini telah terjadi di negara asalnya.

Kabar mengenai kepergian Egy dari klub tersebut benar adanya dan sudah diperkirakan oleh media Slowakia, semenjak satu bulan yang lalu.

Witan Sulaeman dari Lechia Gdansk

Hal buruk yang sama diderita oleh pemain Timnas asal Indonesia, yakni Witan Sulaeman. Pemain muda berbakat milik Indonesia ini lahir di Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 8 Oktober tahun 2001. Berasal dari keluarga sederhana di Palu, dengan memiliki orang tua yang berdagang sayur di kampungnya.

Awalnya Witan belajar bermain bola secara otodidak. Lalu saat ia menduduki bangku sekolah menengah pertama di Palu, ia masuk ke sekolah sepak bola atau SSB Gelara Utama Palu.

Setelah lulus dari sekolah tersebut, Witan melebarkan sayapnya ke Ibukota Jakarta untuk mengikuti seleksi klub yang berujung diterima masuk ke dalam Sekolah Atlet Ragunan.

Pada saat bersekolah di Ragunan, Witan dilirik oleh Indra Sjafri yang membuat Witan debut pada laga dalam melawan timnas U-20 Brazil pada tanggal 31 Mei tahun 2013. Setelah itu karir Witan semakin berkembang hingga pada akhirnya bergabung dengan klub asal Eropa, FK Seninca.

Akan tetapi, keberuntungan Witan tidak sebaik apa yang diperkirakan karena Witan sudah resmi dilepas oleh FK Seninca setelah sudah dipinjam dari klub asalnya Lechia Gdansk. Akibat kesulitan mendapatkan menit bermain dengan Lechia, Witan terpaksa harus dilepas dari klub.

Bagus Khafi dari FC Utrecht

Bagus Khafi dinyatakan resmi telah habis kontrak dan tidak perpanjang kontrak dengan FC Utrecht. Akan tetapi, di hadapan media, Bagus Kahfi telah mengonfirmasi akan melanjutkan karier bolanya di Liga Yunani. Pemain timnas berbakat ini mengatakan ia hanya tinggal menunggu visa untuk segera bergabung dengan tim Liga Yunani tersebut.

Pada saat Bagus Kahfi bersama dengan FC Utrecht, ia gagal menunjukkan penampilan apiknya. Sehingga membuatnya dilepas dengan status bebas klub atau menganggur. Setelah kontraknya habis di FC Utrecht, Bagus sempat dikabarkan tidak jelas ingin melanjutkan kemana.

Karena pernah dikabarkan akan melanjutkan karier di Indonesia. Selain itu, pernah juga dikabarkan mengikuti trial dengan salah satu klub Liga Yunani, Asteras Tripolis.

Namun pemain berbakat Indonesia ini belum bisa melakukan perjalanan ke Yunani, karena visanya masih bermasalah. Tentunya, untuk bergabung dengan Asteras Tripolis bukan hal yang mudah, karena harus Bagus menjalani serangkaian trial selama dua minggu.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments