Saturday, April 20, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ChampionsUEFA Tiadakan Aturan Gol Tandang di Liga Champions Musim Mendatang

UEFA Tiadakan Aturan Gol Tandang di Liga Champions Musim Mendatang

UEFA tiadakan aturan gol tandang menjadi bahasan terhangat pekan ini. Keputusan tersebut masuk dalam rencana besar UEFA terkait pelaksanaan Liga Champions yang telah berjalan lebih dari setengah abad. Sehingga sistem itu dinilai telah ketinggalan perkembangan zaman.

Laporan yang dimuat The Times, Sabtu 29/5/2021 menyebutkan bahwa keputusan itu diputuskan setelah rapat yang diadakan di Porto sebelum gelaran final Liga Champions dihelat. Saat ini UEFA tengah menunggu rekomendasi dari komite eksekutif guna memberikan izin terkait penerapan keputusan yang sudah ditentukan mulai musim mendatang.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Faktor pendorong utama yang membuat UEFA berniat menghapus aturan gol tandang yakni akibat berbagai perubahan positif dunia sepak bola akhir-akhir ini. Di masa pandemi COVID-19 yang hingga kini belum usai, membuat sejumlah pertandingan penting di pindahkan ke lokasi netral.

Sebagai contoh laga 16 besar Borrusia Moenchengladbach kontra Manchester City. Kedua klub raksasa itu berlaga dua leg di stadion yang sama yaitu berada di Puskas Arena, Budapest. Hal serupa juga diterapkan pada laga yang mempertemukan RB Leipzig dengan Liverpool.

Selain itu juga ada laga Atletico Madrid vs Chelsea, saat itu The Blues di izinkan bermain dikandangnya sendiri, Stamford Bridge. Akan tetapi Atletico justru memainkan laga kandangnya di Arena National, Bukares.

Walaupun tempat yang dianggap netral dijadikan kandang sebuah klub akan tetapi penonton atau supporter tidak sepenuhnya memberi dukungan sehingga tekanan bermain sebagai tim tamu tidak begitu terasa. Begitu pula pada keputusan UEFA tiadakan aturan gol tandang.

Saat ini mencetak gol tandang dinilai tidak terlalu sulit seperti musim-musim sebelumnya. Salah seorang sumber UEFA mengatakan kepada media bahwa pemikiran sekarang ini tim-tim akan lebih mudah membuat gol tandang jika dibanding masa tahun 1970an hingga 1980an.

Saat itu skor-skor pertandingan jarang sekali mencapai angka tinggi. Di satu sisi lain atmosfer stadion tidak bersahabat seperti saat ini. Kondisinya lebih mencekam bahkan membuat sejumlah pemain merasa tegang.

Orang EUFA tersebut kembali menambahkan jika visibiltas pertandingan yang memiliki hubungan dengan wasit serta kondisi lapangan juga organisasi masih sangat kurang. Sementara era sekarang, bermain di kandang tidak lagi memberikan keuntungan yang signifikan.

Dibalik pemberitaan UEFA tiadakan aturan gol tandang, nantinya kepusan itu akan segera diterapkan. Perlu dipahami jika pertama kali aturan gol tandang digunakan oleh UEFA pada tahun 1965 dan hingga kini masih berlaku. Salah satu klub yang menjadi korban gol tandang ialah Juventus di 16 besar.

Selain itu ada juga Bayern Munich di babak perempatfinal. Ide untuk menghapuskan aturan gol tandang sebenarnya sempat dicetuskan beberapa tahun lalu. Akan tetapi pada penerapannya tidak mendapat sambutan juga dukungan cukup baik.

Sehingga apabila akan diterapkan di musim yang akan datang, maka besar kemungkinan tidak akan ada lagi laga dua leg di fase gugur yang mempunyai pencapaian agregat sama. Ternyata aturan baru itu tidak hanya berlaku di Liga Champions saja melainkan juga bakal diterapkan di Liga Euro.

UEFA Tiadakan Aturan Gol Tandang Sekaligus Sampaikan Informasi Penting Terkait Liga Champions

UEFA baru saja menyampaikan informasi penting terkait pelaksanaan final Liga Champions lewat situs resmi mereka. Final yang nantinya akan mempertemukan Chelsea dengan Manchester City tersebut bakal berlaga pada edisi ke 66.

Chelsea dan Manchester City baru saja bertemu untuk kali pertama di Liga Champions. Informasi penting yang disampaikan oleh UEFA yakni terkait waktu pelaksanaan pertandingan final Liga Champions. Rencananya gelaran bergengsi itu bakal dihelat pada Minggu 30/5/2021 dini hari WIB.

Lantas mengenai tempat pelaksanannya yaitu di Stadion Do Dragao, Porto, Portugal. UEFA sengaja memindahkan tempat final ke Porto sebab Stadion Ataturk, Istanbul yang tadinya ditunjuk tidak bisa menerima kehadiran supporter disebabkan karena pandemi COVID-19 yang belum juga usai.

Keputusan pemindahan tempat final Liga Champions dirasa tepat, sebab pemerintah Portugal mengizinkan penonton hadir menyaksikan laga. Sementara kapasitas Stadion Dragao akan di isi 33 persen seja atau sekitar 16.500 saja.

Setiap klub akan mendapat jatah 6.000 tiket untuk supporter, 1.700 dijual untuk publik dan sisanya di khususkan untuk tamu pejabat UEFA. Euforia final Liga Champions begitu terasa, sementara keputusan UEFA tiadakan aturan gol tandang entah mendapat sambutan baik atau tidak dari para penggemar bola.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments