Raksasa Inggris, Manchester United rupanya tidak beruntung di bursa transfer musim panas ini. Hal ini telah dipahami oleh sang legenda, Parice Evra. Bahkan ia juga telah mengetahui penyebabnya secara pasti. Manajemen The Red Devils sering kali mendapatkan kritik pedas di setiap bursa transfer.
Netizen menilai jika pemain rekrutan Manchester selama beberapa tahun terakhir tidak memberikan perubahan signifikan untuk klub. Bisa dihitung dengan jari beberapa nama pemain yang menyumbangkan perubahan untuk MU selama empat musim terakhir. Pemain itu adalah Harry Maguire, Bruno Fernandes serta Aorpn Wan-Bissaka.
Selain nama tersebut mereka hanya dianggap sebagai pelengkap tim yang belum bisa memberikan kontribusi cukup baik untuk Manchester. Musim 2028/2019 lalu, MU sempat menerima kritikan pedas tepatnya setelah mendatangkan Fred dari Shakhtar Donetsk dengan biaya penebusan 59 juta euro.
Penyebab Manchester United Gagal Datangkan Pemain
Bursa transfer biasa dimanfaatkan klub sepak bola Eropa membeli dan menjual pemain mereka. Tujuannya tidak terlepas dari mengubah susunan pemain agar skuat mampu tampil lebih kuat dan memenangkan kompetisi berikutnya. Tidak heran jika banyak klub Eropa yang rela mengeluarkan biaya hingga jutaan euro.
Mantan pemain Manchester United, Patrice Evra yang telah berjuang selama delapan musim telah mengetahui penyebab MU selalu gagal dengan pemain barunya. Hal ini ada hubungannya dengan Matt Judge yaitu orang yang dipercaya sebagai tangan kanan Ed Woodward untuk menghandle urusan pembelian pemain.
Video yang diunggah Evra pada akun Facebooknya, membuka secara terang-terangan jika saat itu teleponya berdering, telepon dari beberapa direktur klub besar Eropa yang selalu berkata kepadanya agar memberi tahu Matt Judge untuk segera mengangkat teleponnya.
Tambahnya kembali bahwa memang membenarkan jika pihak MU telah mengirimkan perwakilan untuk negosiasi bersama pemain, lantas saat mereka mengirim perwakilannya tersebut justru mereka membicarakan mengenai angka, sebenarnya mereka bukan orang dari dunia sepakbola.
Sehingga ketika Manchester menginginkan pemian baru, normalnya dihargai 20 juta pounds. Kemudian ia mencoba membelinya seharga 100 juta pounds walapun si pemain sebenarnya tidak menginginkan uang lebih banyak lagi.
Tegas Evra secara blak-blakan dari videonya itu mengundang perhatian banyak pihak. Sehingga publik mengetahui boboroknya manajemen Manchester yang sudah melibatkan orang lain yang bukan dari bidang sepakbola sebagai perwakilannya.
Langkah Manchester Dinilai Kurang Bijak
Bergabung selama delapan musim bersama Manchester membuat Evra paham betul mengenai situasi dan kondisi yang terjadi di MU. Bukan hanya dari pemain saja yang ia mengerti namun juga detail keadaan manajeman Manchester serta berbagai masalah pelik yang tengah mereka hadapi.
Evra mengangkat kasus perekrutan Alexis Sanchez dari Arsenal tahun 2018 lalu sebagai salah satu contoh permasalahan yang dihadapi Manchester. Saat itu The Red Devils mendatangkan pemain asal Chile itu dari hasil penjualan Henrikh Mkthitaryan. Mkthitaryan dijadikan tumbal untuk pembelian Sachez dan membiarkan pemain berbakat itu pergi ke Emitares Stadium.
Manchester memang tidak mengeluarkan dana sedikitpun untuk transfer tersebut. Akan tetapi, mereka harus menggelontorkan uang dengan nominal tidak sedikit guna menggaji pemain itu. Menurut pendapat Evra, hal tersebut tidak bijak sebab bayarannya terlalu tinggi hingga menguras kantong Manchester.
Penegasannya pada sesi wawancara jika sebelumnya Manchester City pernah menolak pemain baru itu saat meminta bayaran sangat banyak. Bahkan pelatih Pep Guardiola menegaskan jika pihaknya tidak bisa memberinya gaji tinggi. Setelah itu justru Man United yang memanggilnya dan menjamin akan memberinya banyak uang.
Evra menambahkan jika memang tidak mudah menyebut nama seseorang. Tetapi ia tidak mempedulikan hal tersebut. Setidaknya ia telah berjuang untuk kesuksesan klub raksasa Inggris itu. Hingga menjadikannya alasan mengapa ia ingin seluruh pemain, staf hingga manajeman mampu menuntaskan tugasnya sebaik mungkin.
Kegagalan Manchester mendatangkan pemain berkelas rupanya kembali terulang musim ini. Skuat MU dianggap hanya jalan ditempat sebab tidak menunjukan perubahan berarti dari musim sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan dari pihak internal klub. Bisa dikatakan jika MU terlalu pelit untuk urusan pembelian pemain anyar.
Bahkan klub ini juga dibandingkan dengan rivanya Chelsea, Man City, Liverpool, Arsenal juga Tottenham yang terus berusaha memperkuat lini pertahanannya dengan belanja pemain di bursa transfer. Kondisi berbeda justru ditujukan Manchester United yang stuck di posisi yang sama.