Friday, April 19, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaR.I.P Alfred Riedl dan Segala Kenangan Dari Pemain Indonesia

R.I.P Alfred Riedl dan Segala Kenangan Dari Pemain Indonesia

Mantan pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl baru saja menutup usia menjadi kehilangan besar untuk para pemain Indonesia. Pelatih asal Austria ini pernah membawa Indonesia bangkit dalam dunia sepak bola AsiaTenggara pada Piala AFF 2010.

Bersama Riedl Timnas melaju hingga final Piala AFF 2010. Firman Utina sebagai pemain yang paling diandalkan oleh Riedl sangat merasa kehilangan seorang sosok.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Riedl yang baru saja menutup usia pada 70 tahun dihari Selasa (8/9)meninggalkan banyak kenangan untuk Firman. Bahkan Firman memanggil Riedl dengan sebutan Opa.

“Beliau menjadi sosok pelatih yang memiliki kharisma, sosok pelatih yang selalu memperhatikan setiap pemainnya. Sosok pelatih yang ingin selalu tahu kesehatan dari setiap pemain,” ujar Firman.

Firman juga menegaskan bahwa Riedl adalah sosok yang perhatian dengan para pemain. Bahkan sering menjaga pemain dari hal yang bisa merugikan. Dia menjadi sosok pelatih yang seperti orang tua bagi para pemain.

Selain itu menjadi sosok pelatih yang disiplin dan tidak ingin para pemainnya lengah atau lemah. Inilah yang membuat sosok Riedl sangat berpengaruh terhadap para pemain.

Pengaruh Besar Untuk Karier Pemain

Jika dilihat dari sejarah, maka Alfred Riedl sudah secara resmi menangani Timnas Indonesia sebanyak 3 kali. Selain itu juga sempat berada di Timnas Indonesia milik KPSI di era dualisme kepengurusan PSSI.

Pengalaman terbesar dari Firman Utina saat menjadi asuhan Riedl adalah saat pergelaran Piala AFF ditahun 2010 dan 2014. Dalam laga tersebut dia didapuk menjadi kapten tim. Bagi Firman, adanya Riedl menjadi pengaruh besar untuk karier pemain yang diasuhnya.

Pada saat menjadi pelatih Riedl sangat berpengaruh sekali mengangkat derajat Timnas Indonesia. Level dari Timnas menjadi meningkat, dan terus menciptakan para pemain yang berkualitas. Sehingga banyak pemain yang ingin selalu masuk pada skuad yang ditangani Riedl.

“Semua pemain bersaing ingin menjadi skuat yang dilatihnya. Dia adalah sosok yang bukan hanya mementingkan diri sendiri, namun juga memperhatikan para pemain. Bahkan pelatih asal Austria ini selalu ada saat par pemain berada dalam tekanan, dari dalam maupun luar lapangan,” tambah Firman.

Alfred Riedl Hampir Menangani Persebaya

Pada gelaran Liga 1 Indonesia di tim Persebaya Surabaya setelah Djajang Nurdjaman dipecat pada tahun 2019. Klub asal Suabaya ini sudah sempat bahwa Riedl sebagai pelatih anyarnya. Pengumuman ini diunggah melalui video instagram pada Agustus 2019.

Pelatih yang berusia 69 tahun saat itu, mengungkapkan bakal segera tiba di Indonesia dan mengasuh Persebaya pada Liga 1 2019. Pada saat itu Bonek menyambut baik kabar positif dari kepindahan Riedl. Pengalaman dan kualitas ini mengerek performa dari tim Persebaya.

Setelah Djajang Nurdjaman dipecat manajemen, saat itu tim tersebut berada di urutan ketujuh klasemen Liga 1 2019. Namun beberapa pekan kemudian, Riedl belum menunjukan dirinya di Persebaya. Sementara itu manajemen dari Persebaya mengatakan bahwa sang pelatih seger tiba.

Sementara itu, skuat Bajul Ijo masih diambil alih oleh Wolfgang Pikal atau lebih dikenal sebagai asisten Riedl. Pikal mengatakan bahwa semua program yang dijalankan sudah didiskusikan bersama Riedl.

Namun, setelah sebulan dari diumumkannya dia sebagai pelatih Persebaya, Riedl resmi batal untuk bergabung. Keputusan ini dibuat karena saat itu Riedl membutuhkan penanganan kesehatan. Hal ini sekaligus menggugurkan pengumuman Riedl sebagai pelatih.

Dilain sisi, pada tahun 2019 Persebaya masih menjadi klub yang tidakmemiliki pelatih. Hal ini ditegaskan karena Alfred Riedl sedang menjalani pengobatan.

Lewat situs resminya, manajemen dari Persebaya mengumumkan alasan pembatalan Riedl sebagai pelatihnya. Hal ini dikarenakan beliau harus menjalani operasi bypass.

Pernyataan dari website Persebaya ini pun disanggah oleh Riedl. Melalui media Vietnam, Zing.vn dalam sebuah artikel pada 1 Oktober 2019, disana disebutkan bahwa masalah kesehatannya adalah kaki dan ginjal, bukan jantung.

“Saya perlu mengoreksi beberapa informasi, mungkin ada beberapa masalah komunikasi dengan Persebaya, saya tidak pernah menjalani operasi jantung. Jantung saya baik-baik saja dan tidak ada masalah,” ungkap Riedl pada (6/10/2019)

Dengan banyak pernyataan ini, tentu saja banyak kenangan yang telah ditinggalkan Riedl untuk Indonesia. Semoga pengalaman dari Alfred Riedl menjadi manfaat yang tak pernah terlupakan walau jasad sudah tiada.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments