Setelah kabar mengenai perginya Lionel Messi dari Barcelona, kini La Liga ditinggal superstar mereka satu persatu. Pemain asal Argentina ini menjadi yang paling heboh diantara semuanya.
Negosiasi kontrak antara Messi dan Barcelona yang tidak berakhir dengan baik menjadi alasan utama mengapa akhirnya Messi pindah ke luar negri. Drama kontrak ini juga akhirnya menjadi ujung Messi bersama dengan klub yang sudah membesarkan namanya ini.
Kecintaan Messi terhadap Barcelona tidak perlu dipertanyakan kembali. Ia sudah mengorbankan dirinya untuk bisa bertahan selama satu musim setelah adanya huru hara mengenai transfernya di tahun 2020.
Kenyataannya memang Barcelona hanya sukes menahan pemain tersebut sampai akhir musim ini, setelah sebelumnya sempat memagari dengan kalusul rilis harga melangit.
Kenyataannya sekarang Barcelona malah kehilangan Messi dengan cara gratis karena memang kontraknya sudah berakhir di tanggal 30 Juni 2021 ini. klub raksasa pastinya langsung mengincar nama Messi untuk dimasukkan ke daftar pemainnya.
Perginya Messi menjadi catatan bahwa La Liga ditinggal superstar yang tentu ini juga akan merugikan pihaknya sendiri. Sedangkan saat ini Paris Saint-Germain (PSG) sudah menjadi nama paling kuat muncul untuk mengambil Messi.
Jika Messi nantinya menyetujui untuk bergabung dengan PSG maka ia akan bergabung dengan klub rival bebuyutannya dulu yakni Sergio Ramos. Semuanya sudah tahu bahwa 2 nama tersebut adalah pemain besar di klub masing-masing.
Sergio Ramos merupakan pemain yang berasal dari Real Madrid. Ia datang ke PSG dengan cara gratis karena memang kontraknya sudah berakhir bersama dengan Madrid.
Tak bisa dibayangkan ketika dua nama tersebut akhirnya berada dalam satu klub yang sama. Jika dahulu mereka bertanding sebagai musuh nantinya akan bertanding dalam sebuah tim.
Skenario ini akan menjadi kenyataan jika Messi benar akan merapat ke PSG seperti rumor yang sudah beredar seperti sekarang ini. namun, hingga saat ini belum ada kabar pasti mengenai klub pilihan Messi.
Banyak yang menduga bahwa perginya Messi hanya sebagai gertakan agar ada persaan menyesal La Liga ditinggal superstar karena tak kunjung memberikan kelonggaran kepada Barcelona.
Telah diketahui selama 4 tahun terakhir ini memang La Liga sudah ditinggal oleh para megabintangnya yang memilih hijrah ke klub luar Spanyol. Apakah hal ini akan membuat salah satu Liga elite dunia ini sedikit menurun pamornya dengan perlahan?.
Apa Yang Terjadi Setelah La Liga Ditinggal Superstar?
Atmosfer Liga ini akhirnya banyak dipertanyakan setelah banyak kehilangan pemain superstarnya. Memang benar bahwa bukan hanya Messi saja yang menjadi pemain sepak bola disini.
Masih ada beberapa deretan nama calon bintang La Liga yang bisa menjadi bintang masa depan dan tidak boleh dipandang sebelah mata. namun untuk saat ini semuanya harus menerima fakta bahwa ada setidaknya 4 superstar telah pergi.
Salah satu contoh nyata La Liga ditinggal superstar adalah kepergian Neymar. Ia menjadi salah satu pemain fenomenal yang akhirnya diboyong oleh klub kaya raya yaitu PSG.
Jumlah transfer untuk Neymar bahkan menyentuh angka 200 juta euro lebih. Tentu nilai ini hanya bisa dibayarkan oleh klub kaya raya seperti PSG yang hingga kini juga masih stabil kondisi keuangannya.
Setelah kepindahannya ke PSG pemain asal Brasil ini sudah mengantongi banyak gelar. Sangat wajar karena sejak berada di Barcelona nama Neymar memang sudah bersinar terlebih dahulu.
Tak bisa dilupakan juga Cristiano Ronaldo yang dilepas oleh Real Madrid ke Juventus di tahun 2018 dengan harga yang tinggi juga. Kepindahan Ronaldo ke luar Spanyol saat itu membuat rival Messi di La Liga tidak ada lagi.
Sudah terjadi lebih dari satu kali La Liga ditinggal superstar, dan sebelum perginya Messi ini, ada Sergio Ramos yang lebih memilih untuk menyusul Neymar ke PSG.
Kehilangan sosok iconic satu persatu yang ada di dalam La Liga membuat atmosfer yang selama ini ada di Liga Spanyol terkikis perlahan. Setidaknya ada nama lain seperti Raphael Varane yang akhirnya juga keluar dari Spanyol.
Jadi apakah setelah La Liga ditinggal superstar ini akan tetap sama atmosfernya dalam menggelar kompetisi?. Sepertinya hal itu tidak akan mungkin bisa terjadi lagi karena tak semudah untuk membalikkan telapak tangan tentang kekecewaan para pecinta bola.
