Arema FC bersiap menghadapi rival abadi Persebaya Surabaya pada pekan ke – 11 Liga 1 2022 – 2023 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (10 Januari 2022). Laga ini sangat penting karena membahayakan gengsi dan kebanggaan klub. Kegagalan juga merupakan harga mati yang harus dihindari. Karena itu Pemain Singo Edan ini yang juga mantan pemain persebaya ungkap kekuatan Persebaya surabaya.
Meski saat ini Persebaya sedang dalam kondisi buruk setelah diterpa sederet masalah internal. Setiap pemain Arema FC memiliki pendapatnya masing – masing saat menilai Persebaya sebagai pesaing. Namun semua pemain sepakat bahwa tim berjuluk Bajul Ijo ini merupakan lawan yang tangguh dengan spesialisasi.
Dedik Setiawan Penyerang Dedik Setiawan menyebut Persebaya sebagai tim yang dinamis. Setiap tahun ada pemain muda di sekitar pemain bintang yang telah menyempurnakan fondasinya. Persebaya hampir sama setiap tahun, banyak pemain muda. Meski semua pemain bintang harus waspada. Untuk situasi Persebaya saat ini, dia menutup mata.
Menurutnya, Persebaya akan lebih berbahaya dalam kondisi tersebut. Yang kalah di kandang harus dimotivasi dengan semangat yang lebih besar. Dendi Santoso Penilaian yang sama juga diberikan kepada Dendi Santoso, pemain paling setia Arema FC. Pemain yang sudah 14 tahun berkiprah di Arema FC itu menguasai derbi Jawa Timur melawan Persebaya.
Ia yakin Persebaya musim ini mengandalkan pemain muda yang masih “hijau” dari segi pengalaman. Namun dia mengingatkan bahwa bukan hanya pemain muda yang direkrut. Beberapa pemain sudah dicap Timnas Indonesia dan mampu menyusup ke timnas senior Indonesia, seperti Marselino Ferdinand, Koko Ari, dan Rizki Ridho.
Beberapa pemain lainnya juga menunjukkan potensi yang sama baiknya dan aktif di tim nasional kelompok umur. Namun yang terpenting, semua pemain muda ini diakui Persebaya sebagai perwakilan di lapangan. Dia kira lawan Dia tidak penuh dengan pemain muda. Jelas mereka sudah bermain di tim senior.
Sebut Kelemahan Persebaya
Mereka harus mempersiapkan mental untuk lawan Mereka, jadi Mereka harus lebih mempersiapkan diri. Selain itu, Derby Jatim selalu punya gengsi tersendiri. Motivasi, mentalitas, dan efektivitas tempur seorang pemain dapat membuat perbedaan besar di kemudian hari di lapangan. Secara individu, setiap pemain ingin menang,
Terutama karena Mereka dapat mengatakan bahwa Mereka adalah saingan utama Arema FC dan ini adalah kompetisi yang sulit. Rata – rata ingin menunjukkan yang terbaik. Evan Dimas Sementara itu, Evan Dimas Darmono menggunakan permainan ini untuk membuktikan profesionalismenya. Seperti yang kita ketahui bersama, dia adalah pemain asli dari Kota Surabaya dan pernah menjadi anak emas Persebaya.
Pemain nomor 6 itu menegaskan bahwa derby Jawa Timur ini tidak cocok untuk bernostalgia. Ia menegaskan saat ini bermain untuk Arema FCÂ Football Club dan menyulut kebanggaan tim berjuluk Singo Edan itu. Yang pasti lawan Persebaya kita main di kandang sendiri, jadi tiga poin pasti. Soal kekuatan lawan, Evan Dimas melihat keunggulan Persebaya dari sisi pemain muda.
Lawan didukung oleh pemain dengan semangat dan kekuatan tempur. Namun Arema FC juga memiliki keunggulan pengalaman. Pemain muda di Persebaya banyak yang penuh semangat, makanya Mereka harus memperkuat pengalaman Mereka di sini, dengan pemain senior terutama di laga kandang, Mereka harus mendapatkan tiga poin.
Pemain Singo Edan Ingin Rekor Jelang Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022 – 2023
Sebelum laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Singo Edan – sapaan akrab Arema FC – ingin mempertahankan gelar akan dibahas di artikel ini. Liga 1 2022 – 2023 akan dilanjutkan minggu ini setelah jeda karena jeda internasional. Pekan 11 Liga 1 2022 – 2023 menampilkan sejumlah derby populer, termasuk derby Jawa Timur antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Singo Edan akan menjadi tuan rumah di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022. Sementara itu, tim tamu Persebaya Surabaya memiliki catatan buruk saat bertandang ke Malang melawan Arema FC. Bajul Ijo – julukan Persebaya Surabaya – belum pernah menang sejak 1992. Seperti yang kita ketahui bersama, Persebaya Surabaya belum pernah menang di Malang hingga saat ini sejak bertemu Arema FC di Piala HUT Arema FC tahun 1992.
Saat itu Bajuul Iho kalah 0 – 2 dari Arema FC. Untuk itu, pemain Arema FC Dendi Santoso mengatakan ingin mempertahankan rekor positif tersebut. Selain itu, dalam beberapa laga sebelumnya, Arema FC gagal meraih hasil terbaik di kandang. Secara tidak langsung, rekor ini memotivasi Mereka untuk menang di kandang. Selain itu, Mereka tidak mendapatkan hasil terbaik dalam beberapa pertandingan di kandang kemarin. (*)
