Penampilan Mohamed Salah pada laga melawan Newcastle semalam tidak hanya mencerminkan keunggulan teknisnya, tetapi juga menyoroti mentalitas elit yang dimilikinya. Winger Liverpool ini menunjukkan ketangguhan batinnya dengan merespons gagalnya eksekusi penalti sebelumnya dengan penalti yang sukses di babak kedua.
Pertandingan di Anfield dini hari tadi memang diwarnai dengan intensitas tinggi sejak awal. Meskipun demikian, babak pertama menandai momen kurang bersinar bagi Liverpool yang membuang kesempatan emas melalui hadiah penalti. Mohamed Salah, yang menjadi eksekutor penalti, mengalami kegagalan dalam tugasnya di akhir babak pertama.
Namun, mental kuat Salah terbukti dalam babak kedua ketika Liverpool kembali mendapatkan hadiah penalti. Meski gagal sebelumnya, sang winger tidak gentar untuk mengambil tanggung jawab eksekusi penalti lagi. Kali ini, dengan dingin dan penuh konsentrasi, Salah berhasil menyarangkan bola ke gawang Martin Dubravka.
Sempat Dibuat Bingung
Mohamed Salah, dalam wawancara pasca-laga, dengan jujur mengakui kegagalannya dalam eksekusi penalti pertama. Ia menjelaskan bahwa kebingungannya timbul akibat gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Martin Dubravka, kiper Newcastle, yang berhasil membuatnya gagal dalam mengeksekusi tugasnya.
“Saya gagal mengeksekusi penalti yang pertama. Pada saat itu, saya mencoba tetap tenang dan menjalankan tugas saya,” ungkap Salah.
Pemain kelas dunia ini kemudian mengungkapkan bahwa saat itu, kebingungannya muncul karena gerakan-gerakan yang terus dilakukan oleh penjaga gawang lawan. Salah merasa terdorong untuk menendang bola ke tengah gawang sebagai respons terhadap gerakan Dubravka. Namun, kiper Newcastle tersebut tampil gemilang dan berhasil menyelamatkan penalti tersebut dengan baik.
Tebus Dikedua
Mohamed Salah menegaskan bahwa ia tidak merasa patah arang ketika mengalami kegagalan dalam penalti pertama ke gawang Newcastle. Sikap mental yang kuat itulah yang mendorongnya untuk tetap percaya diri dan mengambil tanggung jawab eksekusi penalti kedua, yang kali ini berhasil menjadi gol.
“Di jeda pertandingan, saya berusaha untuk tetap fokus. Saya ingin meningkatkan permainan saya dan menjadi perbeda bagi tim saya, dan saya merasa beruntung bisa melakukannya,” ungkap Salah.
Pemain Liverpool ini menjelaskan bahwa pada penalti kedua, ia memilih untuk menjalankan apa yang biasa dilakukannya dalam sesi latihan. Pendekatan ini membuktikan keberhasilan, dan eksekusi yang baik menghasilkan gol yang menguntungkan timnya.
Pernyataan Salah mencerminkan karakter seorang pemain yang tidak hanya memiliki keunggulan dalam aspek teknis, tetapi juga kemampuan untuk bangkit dan memberikan kontribusi positif setelah mengalami tantangan. Keberanian untuk mengambil tanggung jawab dan konsistensi dalam menjaga fokus adalah kualitas yang membuat Mohamed Salah menjadi pemain yang luar biasa dalam dunia sepakbola.
Puncak Klasemen
Dengan kemenangan gemilang 4-2 atas Newcastle, Liverpool memastikan diri sebagai pemuncak klasemen sementara English Premier League (EPL) musim 2023/2024. Tambahan tiga poin dari pertandingan ini semakin mengukuhkan posisi unggul mereka di puncak klasemen.
Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan performa konsisten Liverpool, tetapi juga menggambarkan ambisi dan kualitas tim dalam perburuan gelar juara. Mohamed Salah dan rekan-rekannya berhasil mengumpulkan 45 poin, menunjukkan dominasi mereka dalam persaingan tingkat tertinggi di sepakbola Inggris.
Puncak klasemen ini tentu menjadi sumber kegembiraan bagi para penggemar Liverpool, sementara para rival harus berusaha ekstra untuk mengejar ketertinggalan. Perjalanan panjang musim ini masih akan menghadirkan berbagai tantangan, namun saat ini Liverpool berada di posisi yang sangat kuat dan siap untuk melanjutkan pertarungan mereka menuju gelar juara EPL.
Top 5 Klasemen Premier League 2023/2024 Saat Ini
English Premier League musim 2023/2024 menegaskan dominasi Liverpool yang memuncaki dengan 45 poin dari 20 pertandingan, unggul 3 poin dari Aston Villa di peringkat kedua.
Liverpool menampilkan konsistensi dengan 13 kemenangan, sementara Aston Villa menonjol dengan 42 poin dan performa yang impresif. Manchester City dan Arsenal berada di peringkat ketiga dan keempat dengan 40 poin masing-masing, sementara Tottenham menutup lima besar dengan 39 poin.
Pertarungan sengit di papan atas menjanjikan persaingan yang memanas, menciptakan narasi menarik dalam perebutan gelar juara EPL musim ini. Akankah Liverpool mampu mempertahankan posisi mereka tersebut hingga akhir musim? Tentunya tim-tim besar Inggris lainnya tidak akan membiarkan itu terjadi, termasuk Manchester City yang menjadi juara bertahan.
