Saturday, April 27, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaJelang Piala Dunia U-20, Stadion Sepakbola di Indonesia Semakin Oke

Jelang Piala Dunia U-20, Stadion Sepakbola di Indonesia Semakin Oke

Jelang Piala Dunia U-20, Stadion Sepakbola di Indonesia Semakin Oke – Indonesia kini selangkah lebih maju dengan banyaknya stadion dan lapangan latihan berstandar internasional. Selain itu, lapangan-lapangan untuk latihannya juga kini lebih bagus dan layak.

Menjelang Piala Dunia U-20, revitalisasi sejumlah lapangan latihan berstandar internasional sedang digiatkan oleh pemerintah. Bahkan lapangan di Surabaya, Palembang, dan Surakarta sudah rampung.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Sedangkan proyek revitalisasi di Bali masih dalam proses renovasi mendekati rampung. Proyek tersebut meliputi Lapangan Gelora Trisakti Legian, Lapangan Gelora Samudra Kuta, Stadion Ngurah Rai, dan Stadion Kompyang Sujana.

Meski begitu, ada beberapa aspek yang masih belum dituntaskan. Jika empat lapangan tersebut sudah bisa digunakan, Bali tentu akan mendapatkan keuntungan besar. Llampu yang dipasang di semua lapangan menggunakan lampu berstandar FIFA dengan kapasitas 800 lux.

Jelang Piala Dunia U-20, Bali United juga mendapatkan keuntungan. Lapangan Gelora Trisakti yang merupakan tempat latihan mereka sejak pertama kali berdiri juga direvitalsasi.

Lapangan Gelora Samudra sendiri digunakan sebagai cadangan jika Lapangan Gelora Trisakti digunakan untuk upacara agama atau dalam pemeliharaan rumput.

Bek tengah Bali United, Leonard Tupamahu sempat berkunjung ke Lapangan Gelora Trisakti. Menurutnya, kondisi lapangan sudah jauh lebih baik dibandingkan saat Bali United terakhir kali menggunakannya untuk latihan jelang Piala Dunia U-20.

“Pas lagi cari makan, saya mampir dulu ke stadion Trisakti dan kondisinya jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Kualitas rumputnya semakin baik, dan malam hari tidak terlalu remang karena sudah dipasang lampu. Yang masih belum rampung hanya ruang ganti pemain dan pinggiran lapangan saja,” ucapnya.

Dengan fasilitas penunjang yang saat ini selangkah lebih modern, menurutnya hal tersebut akan berbanding lurus dengan prestasi klub atau pemain. Pemain dinilai bisa berkembang lebih baik, khusunya mereka yang masih muda.

Ia juga menambahkan bahwa pemain jadi memiliki motivasi lebih besar untuk tampil lebih maksimal dengan adanya fasilitas penunjang yang baru. Saat ini, Bali United sendiri sedang dalam tahap penyelesaian training ground di kawasan Pantai Purnama jelang Piala Dunia U-20.

Training ground tersebut dibangun di atas lahan seluas kurang lebih tujuh hektar. Tempat tersebut akan dimanfaatkan sebagai mes pemain dan kantor. Menurut rencana semula, setidaknya ada tiga sampai empat lapangan yang sedang dibangun.

“Fasilitas penunjang yang lebih baik bisa mempengaruhi perkembangan seorang pemain di lapangan. Jika dilihat secara mental, mereka pasti akan merasa nyaman saat menggelar latihan dengan fasilitas yang canggih dan memadai tersebut,” terang eks Persija Jakarta ini.

Pembangunan training ground tersebut tidak hanya dilakukan oleh Serdadu Tridatu. Ada juga klub-klub lainnya seperti Borneo FC, PSG Pati, Persis Solo, hingga PSS Sleman.

“Ini tentu saja menjadi perkembangan yang lebih baik karena setiap tim di Indonesia mulai melek dengan fasilitas penunjang. Ini jelas jauh berbeda jika dibandingkan saat saya menapaki karier sebagai pesepakbola di Indonesia,” tutupnya singkat.

Jelang Piala Dunia U-20, Beberapa Venue Sedang Tahap Renovasi

Gelaran Piala Dunia U-20 2021 dibatalkan FIFA pada 24 Juli 2020. Pembatalan tersebut tidak mengubah Indonesia yang nantinya bakal menjadi tuan rumah pada tahun 2023. Tidak sedikit stadion di Indonesia yang kini sedang dalam tahap renovasi. Anggarannya sendiri didapatkan dari pemerintah.

Jelang Piala Dunia U-20, ada beberapa stadion yang mendekati rampung karena proses renovasinya sudah lebih dulu dilakukan dibanding venue lain. Sebut saja salah satunya Stadion Gelora Sriwijaya di Palembang yang sudah tuntas dengan pembiayaan dari Pemprov Sumatera Selatan.

Namun, nasib pemeliharaan venue masih samar-samar karena Piala Dunia baru akan dipentaskan dua tahun lagi.

Menurut Menpora Zainudin Amali, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menjadi penanggung jawab pemeliharaan tersebut sampai akhir 2021. Di tahun berikutnya, pemeliharaan venue akan menjadi tanggung jawab daerah masing-masing hingga penghujung tahun 2022.

“Jika maih ada perbaikan, kam akan melakukan evaluasi, begitupun dengan Kementerian PUPR yang bertanggung jawab dalam perbaikan venue jelang Piala Dunia U-20. Venue bisa saja ada kerusakan saat tidak digunakan, apalagi jika digunakan,” kata Amali usai melakukan rapat virtual lintas menteri dan perwakilan enam provinsi terkait Piala Dunia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments