Manchester United (MU) mengalahkan Sheriff Tiraspol 2 – 0 pada laga kedua penyisihan Grup E Liga Europa di Stadion Zimblu, Kamis (15/9). Jadon Sancho menjadi pencetak gol pertama Setan Merah atas Hasil Sheriff. Setelah menerima umpan terobosan dari Christian Eriksen di depan kotak penalti, ia berhasil masuk ke gawang Maxim Kowal pada menit ke – 17.
Sheriff mencoba menyeimbangkan posisi dengan meningkatkan ritme serangan balik. Namun, upaya klub yang dilatih Stjepan Tomas itu belum membuahkan hasil. Pada menit ke – 39, Ronaldo mencetak gol pertamanya musim ini melalui tendangan penalti. CR7 mendapat kesempatan setelah Patrick Kpozo melanggar Diogo Dalot.
Manchester United mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 2 – 0. Skor terus berlanjut hingga akhir pertandingan. Berikut susunan pemain Manchester United melawan Tiraspol Sheriff:
- Manchester United: De Gea, Dalot, Martinez, Varane, Malaysia, McTominay, Eriksen, Fernandes, Anthony, Sancho, Ronaldo. Pelatih : Eric Ten Haag
- Sheriff Tiraspol: Kovar, Zohuri, Kiki, Radergic, Copozzo, Badolo, Kabu, Diop, Akambi, Atimvin, Ouattara. Pelatih : Yuriy Vernydub
Varane Menjelaskan Mengapa Ronaldo Tampil Buruk Musim Ini
Rekrutan baru Manchester United, Rafael Varane mengungkapkan alasan awal buruk Cristiano Ronaldo di musim 2022/2023. Varane, yang sudah mengenal Ronaldo sejak bermain bersama di Real Madrid, menilai pemain asal Portugal itu belum mengambil langkah awal. Ronaldo ada di sini seperti yang kita tahu. Mereka juga tahu bahwa dia tidak memiliki pramusim.
Anda tidak boleh kalah di pramusim. Itulah fondasinya. Pada awal musim 2022/2023, Ronaldo tidak bermain di pramusim bersama Eric Ten Haag. Izin Ronaldo karena masalah keluarga.
Selain itu, bos juara lima kali itu juga diterpa rumor hengkang dari Manchester United. Karena itu, Ronaldo terlambat bergabung dengan Manchester Reds. Terutama cara Mereka bermain, cara Mereka bermain. Cara Mereka bermain berbeda dari musim lalu dan tidak bisa dibandingkan. Butuh kerja sama, butuh posisi tertentu, penguasaan bola. Yang lainnya adalah kesehatan.
Ronaldo hanya tampil dua kali sebagai starter musim ini. Dan Machester United berlari tujuh kali di semua kompetisi. Setelah bermain 297 menit, Ronaldo belum mampu mencetak gol. Rekor ini jauh lebih rendah dibandingkan musim lalu. Pada musim 2021/2022, Ronaldo mencetak 5 gol dalam 7 laga pertama. Ronaldo kemungkinan akan kembali ke starting line – up ketika Manchester United menghadapi Tiraspol Sheriff di Liga Europa menyusul cederanya Anthony Martial dan Marcus Rashford.
2 Langkah Brutal Eric Ten Haag Untuk Membasmi Budaya Buruk Di Manchester United pasca Hasil Sheriff yang baik!
Finis kelima Manchester United di Liga Premier tidak lebih dari keputusan kejam oleh Eric Ten Hager. Eric Ten Haag bertanggung jawab untuk mengembalikan United ke kejayaan setelah lima musim tanpa trofi. Langkah pertama yang dilakukan Eric Ten Haag adalah meningkatkan kedisiplinan di ruang ganti. Kurangnya disiplin ini dianggap sebagai budaya dekaden di United.
Dikutip dari Mirror, pelatih asal Belanda itu menirukan gaya melatih Arsenal Mikel Arteta, yang menegakkan disiplin bagi The Gunners. Tidak ada toleransi untuk pemalas atau pembuat onar di Machester United selama dibawah pengawasan Ten Hag. Keputusan kejam pertama Eric Ten Haag adalah menendang Alex Telles dan Hannibal Mejbri.
Telles dan Mejbri sempat membuat keributan saat sesi latihan musim lalu. Ralph Rangnick yang saat itu masih menjabat sebagai pelatih interim dikecewakan oleh Thales dan Mejbri yang mengakhiri latihan lebih awal. Ten Haag juga mengambil pendekatan yang lebih percaya diri, mengirim Thales ke Sevilla dengan status pinjaman.
Tidak hanya Hannibal tidak merasa aman, dia juga dipinjamkan ke Birmingham City. Dengan keputusan ini, Ten Witch memastikan dirinya tidak gentar untuk mendisiplinkan skuat Machester United secara kolektif. Langkah brutal kedua pelatih berusia 52 tahun itu adalah berlari sejauh 13,2 km untuk menghukum para pemain Machester United.
Penalti itu diberikan menyusul kekalahan 4 – 0 di Liga Inggris dari Brentford pada 13 Agustus. Ten Haag menyuruh pemainnya berlari karena pemain Brentford mencatatkan lari lebih lama dari Machester United di pekan ke – 2 laga Premier League. Hukuman fisik ini sebagai bukti kekuatan Erik Ten Haag yang tidak mudah untuk disusupi kepentingan dari Manchester United itu sendiri (*)
