Liverpool tersingkir dari Liga Europa 2023/2024 meski mencatatkan kemenangan tipis 1-0 dalam pertandingan leg kedua perempat final melawan Atalanta di Gewiss Stadium. Meskipun Mohamed Salah berhasil menggetarkan jala lawan melalui titik penalti pada menit ketujuh, performa yang kurang memuaskan dari skuat The Reds membuat mereka harus mengubur harapan untuk melangkah ke babak berikutnya.
Dengan tekanan berat setelah kalah telak 0-3 di kandang sendiri di Anfield dalam pertemuan sebelumnya, Liverpool datang ke Italia dengan tekad kuat untuk membalikkan keadaan. Namun, harapan itu pupus seiring permainan yang tidak konsisten dan kehilangan momentum dalam mengembangkan serangan.
Meskipun menciptakan sejumlah peluang, Liverpool kesulitan untuk memaksimalkan potensi serangan mereka. Sebaliknya, Atalanta mampu bertahan dengan kuat dan mengamankan keunggulan agregat mereka dengan cerdas. Meski hanya menang tipis, kemenangan ini tidak mampu mengubah nasib The Reds, dengan agregat akhir 1-3 yang memastikan Atalanta melaju ke semifinal dengan layak.
Kekecewaan mewarnai hasil akhir bagi Liverpool, sementara Atalanta merayakan pencapaian mereka yang gemilang. Bagi Liverpool, kekalahan ini menjadi momen introspeksi penting untuk mengevaluasi kembali strategi dan kinerja tim, sementara bagi Atalanta, mereka siap melangkah lebih jauh dalam pengejaran gelar Liga Europa.
Babak Pertama
Liverpool memulai pertandingan dengan memancarkan energi yang menggetarkan stadion. Hingga menit kelima, gelombang serangan terus menggempur pertahanan lawan. Dan saat itulah, suasana pun berubah drastis ketika wasit menunjuk titik putih setelah terjadinya pelanggaran handball yang dilakukan oleh Ruggeri, memaksa Atalanta memberikan hadiah penalti kepada The Reds.
Seperti seekor predator yang siap melumpuhkan mangsanya, Mohamed Salah dengan mantap mengambil tanggung jawab sebagai algojo. Dengan konsentrasi yang luar biasa, ia melangkah maju ke titik penalti. Ketika peluit wasit berbunyi, Salah melancarkan tendangan keras yang mengarah ke sudut kanan gawang lawan. Bola bergulir meluncur dengan kecepatan tinggi, tanpa ampun, dan berakhir dengan suara gemuruh dari pendukung Liverpool. Gol! Atalanta 0-1 Liverpool.
Kebangkitan awal ini seharusnya menjadi pemicu bagi Liverpool untuk semakin menggila dalam menyerang. Namun, seperti sebuah drama yang tak terduga, mereka justru terlihat kehilangan intensitas dalam permainan mereka selama 45 menit pertama. Meskipun begitu, Atalanta pun tak luput dari ancaman. Serangan balasan mereka lewat Koopmeiners nyaris saja membuat gawang Liverpool kebobolan, namun sayangnya gol tersebut dianulir karena adanya pelanggaran offside.
Dengan demikian, babak pertama berakhir dengan skor 0-1 untuk keunggulan Liverpool. Meskipun unggul, The Reds harus kembali menemukan ritme permainan mereka untuk memastikan kemenangan di babak kedua.
Babak Kedua
Babak kedua dimulai dengan tempo yang tidak jauh berbeda dari babak pertama. Liverpool masih mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang cukup tinggi, namun, intensitas serangan mereka terus menurun. Saat pertandingan mencapai menit ke-70, suasana tegang terus menyelimuti lapangan.
Walau Liverpool berhasil unggul secara skor, namun keunggulan ini belum cukup untuk menutupi ketertinggalan secara agregat. Tim asuhan Jurgen Klopp masih harus berusaha keras untuk meraih hasil yang diinginkan. Namun, sayangnya, meskipun memiliki kendali atas bola, serangan-serangan yang mereka bangun terasa kurang tajam. Para penyerang Liverpool tampak kesulitan menembus pertahanan rapat lawan, dan pergantian pemain yang dilakukan oleh Klopp pun tidak memberikan efek yang diharapkan.
Pertandingan memasuki fase krusial dalam 10 menit terakhir. Liverpool terus berusaha mencari celah untuk mencetak gol penyama kedudukan, namun, terlihat jelas bahwa serangan-serangan mereka tidak mampu mengancam gawang lawan. Skor pun tetap tidak berubah hingga peluit panjang berbunyi. Meskipun Liverpool berhasil memenangkan pertandingan ini dengan skor tipis 1-0, namun sayangnya keunggulan ini tidak cukup untuk membalikkan keadaan secara agregat. Atalanta berhasil memenangkan pertarungan ini dengan keunggulan agregat 3-1.
Formasi Tim
Atalanta (3-4-1-2):
- Kiper: Juan Musso
- Bek: Sead Kolasinac, Berat Djimsiti, Joakim Maehle
- Gelandang: Rafael Toloi, Marten de Roon, Teun Koopmeiners, Timothy Castagne
- Gelandang Serang: Ruslan Malinovskyi
- Penyerang: Duvan Zapata, Luis Muriel
Pelatih: Gian Piero Gasperini
Liverpool (4-3-3):
- Kiper: Alisson Becker
- Bek: Andrew Robertson, Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, Trent Alexander-Arnold
- Gelandang: Curtis Jones, Rodrigo Bentancur, Thiago Alcantara
- Penyerang: Mohamed Salah, Diogo Jota, Sadio Mane
Pelatih: Jurgen Klopp
