Thursday, April 18, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsHadiahnya Super Wow, Tak Heran Jika 12 Klub Ingin Ikut Kompetisi European...

Hadiahnya Super Wow, Tak Heran Jika 12 Klub Ingin Ikut Kompetisi European Super League

Kompetisi European Super League akhirnya resmi di umumkan oleh Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA. Mereka buka suara terkait kompetisi bergengsi tersebut. Ternyata ajang yang sering disebut juga dengan Liga Super Eropa itu akan menjadi pengganti Liga Champions milik UEFA.

Seperti diketahui jika European Super League (ESL) diprakarsai oleh 12 klub elite asal Eropa, enam diantaranya merupakan klub Liga Inggris. 6 klub tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United serta Tottenham Hotspur.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Selain 12 negara, klub Super League mengklaim jika ada tiga klub tambahan yang akan segera bergabung. Sehingga dalam pembentukan kompetisi baru nantinya diharapkan bisa di ikuti oleh 20 tim. Pernyataan tersebut baru saja disampaikan oleh pihak penyelenggara kompetisi European Super League.

Jelas saja pelaksaan ajang mentereng tersebut akan diramaikan oleh klub papan atas dunia. Bukan rahasia lagi para pemain top juga tampil pada kompetisi tersebut dan menampilkan aksi memukau. Terlebih setiap klub akan berjuang mati-matian untuk keluar sebagai juara.

Tim yang memenangkan kompetisi itu berhak menerima hadiah bernilai fantastis. Mereka akan mendapat uang tunai yang cukup digunakan untuk membiaya keperluan operasional klub selama satu musim penuh. Hadiah itu diperoleh dari patungan uang keikutsertaan para anggota European Super League.

Selama ini publik dibuat penasaran, sebenarnya berapa besar hadiah uang yang diterima oleh klub jika memenangkan kompetisi European Super League? Merasa penasaran juga? Berikut ini penjelasannya.

Besaran Hadiah Uang Tunai Dari kompetisi European Super League

Mantan pemain Manchester United, Roy Keane ikut buka suara terkait European Super League (ESL). Ia menyatakan jika pecahnya kompetisi di Eropa diakibatkan oleh persoalan uang dan juga keserakahan klub. Menurutnya kompetisi ESL yang sudah diprakarsai oleh 12 negara itu bukanlah sebuah ide menarik untuk sepak bola dunia.

Bahkan Keane saat ini sedang menunggu jawaban dari FIFA mengenai rencana besar tersebut. Pihak FIFA sudah gembar-gembor ingin segera merealisasikan kompetisi teranyar di kancah Benua Biru namun Keane justru berhadap kompetisi European Super League bakal dihentikan.

Dibalik pro dan kontra ESL, setiap tim yang mendukung ajang itu mengakui jika mereka termotivasi untuk menjadi juara bukan hanya sekedar menunjukan kekuatan skuad. Akan tetapi juga tergiur dengan hadiah yang bisa dibawa pulang berupa uang.

Dikabarkan jika pemenang European Super League akan membawa pulang hadiah uang tunai mencapai 400 juta euro atau setara Rp 7 triliun. Nominal tersebut terbilang fantastis sebab tiga kali lebih banyak dibanding hadiah yang didapat dari Liga Champions.

Saat ini tim yang berhasil memenangi Liga Champions berhak mendapat uang senilai 120 juta euro atau setara Rp 2 triliun. Angka itu memang sudah paten selama beberapa musim terakhir, hingga kini belum ada penambahan maupun pengurangan.

Selain berhadiah besar, kompetisi European Super League juga berkaitan erat dengan perputaran uang itu sendiri. Dimana ESL menghadirkan klub kaya raya yang siap menggelontorkan dana. Setidaknya dana yang dihabiskan untuk membiaya klub guna mengikuti kompetisi itu mencapai 1,95 mluar euro atau senilai Rp 34,1 triliun.

Dengan rincian 488 juta euro digunakan untuk pembayaran di muka. Kemudian sisanya 585 juta euro dibayarkan untuk sejumlah klub sesuai dengan hasil kerja keras masing-masing di ESL. Sisa lainnya sebesar 30 persen bakal dibayarkan sesuai koefisien klub dengan basis 10 tahun. Sementara 292 juta euro sebagai bonus.

Dari rincian itu bisa dijumlahkan jika total uang modal yang akan digunakan sebagai modal awal kompetisi European Super League mencapai 3,5 miliar atau senilai Rp 61,2 triliun. Dana sebesar 1,95 sudah diperinci di atas sementara sisanya merupakan dana yang akan digunakan sebagai biaya operasional lain.

Informasi tersebut diperloleh dari Marca yang diadopsi dari JP Morgan. Sepak bola Eropa memang tidak pernah main-main saat membuat sebuah kompetisi. Meskipun sering kali menimbulkan pro dan kontra, akan tetapi hal itu menunjukan jika persaingan sepak bola Benua Biru sangat ketat.

Klub yang mampu bertahan serta menunjukan eksistensinya bakal menuai sukses besar. Sementara klub yang tampil inkonsisten bisa dipastikan bakal merugi. Untuk itu setiap klub yang masuk dalam kompetisi European Super League bukanlah klub kelas bawah.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments