Manajer Arsenal, Mikel Arteta menilai usai laga berakhir melawan man united.
Menurutnya ini adalah laga yang sangat menyenangkan untuk disaksikan.
Laga berjalan dengan tempo yang cepat, saling menyerang, tetapi dia meyakini Arsenal lebih dominan.
Arsenal menjadi tuan rumah bagi United pada laga pekan ke-34 Premier League musim 2021/2022, Sabtu (23/4/2022) malam WIB.
Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Emirates itu, Arsenal meraih hasil baik dengan skor 3-1.
Gol-gol Arsenal ke gawang United dilesatkan oleh Nuno Tavares, Bukayo Saka (penalti), dan Granit Xhaka.
Sementara, gol hiburan United datang dari aksi Cristiano Ronaldo. Selain 4 gol di atas, ada beberapa momen penting lainnya.
Arsenal punya gol dari Eddie Nketiah yang dianulir. United juga punya gol Ronaldo yang dianulir dan penalti Bruno Fernandes yang gagal.
Arsenal bermain terbuka. United melakukan hal yang sama.
Masing-masing tim melepas 14 tembakan sepanjang pertandingan, Arsenal 7 tepat sasaran, dan United 5.
Ada banyak peluang dan Arteta yakin fans sangat menikmatinya.
Ronaldo membobol gawang Arsenal pada menit ke-34, dua menit setelah gol Bukayo Saka.
Setelah gol Ronaldo, periode akhir babak kedua menjadi momen buruk bagi Arsenal karena mereka mendapatkan
banyak tekanan dari United. Pada awal babak kedua, Arsenal memiliki beberapa masalah untuk mendapat beberapa
ruang yang mereka kuasai dengan baik, dan memiliki begitu banyak kualitas untuk dintonjolkan.
Kemudian ketika setan merah gagal menendang penalti, The Gunners melakukan membuat perubahan bentuk
dan mencetak gol.
Kritikan Pada Dua Bek Setan pada laga tersebut
Kontribusi lini belakang Manchester United pada laga melawan Arsenal mendapat banyak kritik.
Salah satu yang cukup tajam adalah dari Martin Keown, menyatakan Alex Telles panik dan membuat kesalahan.
Martin Keown memberi kritik pedas pada aksi yang ditunjukkan Diogo Dalot.
Salah satu momen yang disorot adalah ketika Dalot tidak mengawal pergerakan dari Tavares pada proses gol pertama Arsenal.
Dalot dianggap bisa melakukan lebih baik lagi.
Keown menilai Tavares turun dari sisi kiri dan Dalot benar-benar tidak menjaganya dengan baik
dan pertahanannya buruk, malas untuk melangkahkan kakinya.
Dalot memang beberapa kali kehilangan posisi atau memberi ruang pada lawan.
Tapi, dia juga sempat punya peluang untuk mencetak gol. Peluang Dalot salah satunya ditepis Ramsdale dan
kemudian membentur tiang gawang. Selain Dalot, Alex Telles juga punya andil pada gol pertama.
Dia gagal menghalau bola dengan baik sehingga diambil alih oleh pemain lawan.
Selain itu, Telles juga melakukan pelanggaran konyol pada Saka yang berujung pada hukuman penalti.
Seperti Dalot, Telles juga kesulitan dalam menjalankan tugas bertahan.
Tapi, bek asal Brasil itu punya peluang bagus untuk mencetak gol tetapi masih mampu ditepis oleh Ramsdale.
Bruno Fernandes Gagal Eksekusi Penalti
Satu momen tidak wajar terjadi pada laga Arsenal vs Manchester United.
Saat Setan Merah mendapatkan penalti, bukan Cristiano Ronaldo yang maju sebagai penendang.
Melainkan Bruno Fernandes yang mengambilnya dan gagal.
United punya beberapa peluang bagus untuk mendapat lebih dari 1 poin.
Salah satunya dari penalti yang gagal menjadi gol dari Fernandes.
United mendapatkan penalti pada menit ke-56.
Nuno Tavarez melakukan handball pada situasi duel bola udara dan momen ini diperkuat oleh keputusan VAR.
Saat penalti diberikan, skor 2-1 untuk keunggulan Arsenal. Biasanya, Ronaldo akan maju sebagai eksekutor.
Tapi, kali ini Ronaldo tidak mengambilnya. Fernandes, yang merupakan ekskutor utama United sebelum Ronaldo
bergabung mengambil penalti pada laga ini. Rangnick selaku pelatih bicara dengan Ronaldo setelah laga dan bertanya soal ini.
Dia bilang bahwa dia tidak merasa harus mengambilnya dan itulah mengapa dia bilang lebih baik jika Bruno Fernandes mengambilnya.
Fernandes sebenarnya adalah penendang penalti yang bagus.
Tendangannya ke gawang Arsenal pun sukses mengecoh kiper Aaron Ramsdale.
Hanya saja, penalti mantan pemain Sporting CP mengenai tiang dan gagal membuahkan gol.
United memang kalah dari Arsenal dan ini bukan hasil yang baik untuk bersaing di 4 besar.
Tapi, jika melihat seperti apa performa United pada laga melawan Liverpool, Rangnick melihat ada sisi positif pada anak asuhnya.
Pelatih asal Jerman itu menilai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pertandingan di Liverpool.