Saturday, April 27, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ItaliaAntonio Conte Bisa Melatih Inter Lebih Lama dengan Syarat Ini

Antonio Conte Bisa Melatih Inter Lebih Lama dengan Syarat Ini

Menurut keterangan dari Antonio Conte, ia akan dengan senang hati jika harus melatih Inter Milan untuk jangka waktu lama. Ia pun memiliki satu rencana untuk Inter di masa depan. Apa itu?

Conte didatangkan Inter sebagai pelatih pada musim panas tahun lalu. Juru taktik asal Italia itu resmi dikontrak selama tiga tahun.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Di musim pertamanya, Conte berhasil memboyong Nerazzurri menududuki posisi kedua Liga Italia yang berbeda sedikit dengan Juventus yang berhasil raih Scudetto. Ia juga bisa membawa Inter ke final Liga Europa 2020, namun tidak berhasil meraih gelar juara karena Sevilla lebih unggul.

Meskipun ia belum mempersembahkan trofi untuk Inter Milan di musim pertamanya, Antonio Conte sudah merancang strategi yang kuat bagi Nerazzurri untuk pertandingan-pertandingan di masa mendatang. Ia pun mulai merealisasikan program-programnya untuk skuadnya.

Oleh karena itu, Conte tidak akan keberatan jika harus bertahan di Giuseppe Meazza dan Inter Milan mau memperpanjang kontraknya. Ia ingin merancang taktik yang lebih baik bersama La Beneamata sehingga skuadnya tersebut bisa meraih gelar juara di setiap ajang pertandingan.

Jika ia berhasil mempersembahkan trofi untuk Inter, Conte mengaku ingin bisa kembali melanjutkan kariernya di Liga Inggris. Sebelumnya, pelatih 51 tahun itu pernah menjadi manajer Chelsea selama dua musim pada 2016-2018.

“Saya mengalami momen yang luar biasa musim lalu, dan hanya selisih satu poin dari Juventus, bermain di semifinal Coppa Italia dan unjuk gigi di final Liga Europa. Ini adalah musim yang luar biasa bagi saya,” kata Conte, dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

“Saya baru saja merealisasikan prigram rancangan ini dan kami membuat taktik dasar, fondasi, agar klub tetap bisa meraih kesempatan di level tertinggi dan menjadi lebih agresif agar bisa meraih kemenangan di setiap musim,” dia menambahkan.

“Saya sudah berjalan selama satu musim dan kontrak say adi Inter sisa satu tahun lagi dan saya mulai menjalankan proyek ini. Sejujurnya, saya tidak ingin proyek ini berhenti di situ saja dan semoga saj abisa dilanjutkan untuk beberapa tahun karena kami sedang membangun tim yang kuat”.

“Meskipun begitu, hati kecil saya ingin kembali ke Inggris sehingga bisa mendapatkan pengalaman yang lebih menyenangkan,” demikian kata Antonio Conte perihal masa depannya bersama Inter Milan.

Antonio Conte Tidak Suka Dibandingkan dengan Inter Masa Mourinho

Antonio Conte tidak suka jika timnya dibandingkan dengan Inter Milan saat berada di bawah asuhan Jose Mourinho. Conte belum merasa hebat karena masih jauh dari kata sukses.

Mourinho bisa dibilang sebagai pelatih Inter yang paling sukses. Iapernah membawa Nerazzurri mengangkat lima trofi, termasuk treble pada musim 2009/2010.

Selain dengan Mourinho, Conte jua kerap dibanding-bandingkan dengan pelatih Helenio Herrera. Herrera termasuk eks pelatih Inter yang sukses karena sudah membawa Nerazzurri meraih tujuh trofi pada 1960-1968.

“Itu tentu saja pencapaian yang luar biasa. Saya pun ingin seperti itu,” ujar Conte kepada Gazzetta dello Sport.

“Tapit tidak perlu dibanding-bandingkan karena masanya berbeda. Inter-nya Herrera dan Mourinho dulunya adalah tim yang solid. Tim dengan orang-orang hebat di dalamnya.”

“Timnya dulu adalah orang-orang yang terbiasa dengan tekanan, tanggung jawab, dan tidak minim melakukan kesalahan di momen-momen tertentu.”

“Bahkan Inter di masa saya jelas berbeda, saya hanya tidak ingin membanding-bandingkan. Kami semua bekerja sama untuk menang,” kata Conte.

Antonio Conte didatangkan Inter sebagai pelatih pada 2019. Di musim pertamanya, eks pelatih Juventus itu berhasil membawa Inter finis runner-up di Liga Italia dan Liga Europa.

“Fans menginginkan banyak hal pada kami, tapi kami harus sadar bahwa kami bisa unggul karena kesalahan tim lain. Kami selisih satu poin di belakang Juventus karena, setelah jadi juara, performa mereka tidak oke di laga-laga terakhir,” ucap Conte.

“Saya bersyukur bisa finis di depan Napoli yang sebenarnya jadi pesaing juara. Saya sangat ingat saat kalah bertanding dengan Juventus sebelum lockdown. Mereka sangat agresif untuk bisa meraih juara. Kami pun tidak ingin kalah dan ingin ada di level yang sama,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments