Siapa yang tidak kenal dengan Liverpool, tim yang bermarkas di Anfield Inggris ini merupakan salah satu klub terkenal dengan pemain luar biasa di dunia.
Semua pemain di bawah kolong langit pastinya sangat ingin membela Liverpool. Selain memiliki nama yang beken, pencapaian hebat, Liverpool juga memiliki para penggemar yang fanatik di seantero jagat.
Jadi, setiap pemain yang bergabung dengan The Reds, dapat dipastikan dirinya akan lebih terkenal dari klub sebelumnya.
Sebut saja Mohamed Salah. Penyerang berusia 32 tahun asal Mesir ini mencapai puncak ketenaran pada saat dirinya cabut dari AS Roma ke Anfield tahun 2017.
Sejak saat itu, bersamaan dengan permainan yang sangat memukau. Nama salah terus menjulang hingga kini.
Namun, ternyata ada juga sejumlah pemain yang di luar dugaan justru menolak pinangan sang klub raksasa Inggris. Dikabarkan The Reds harus gigit jari karena telah gagal untuk mendaratkan gelandang Real Sociedad, Martin Zubimendi.
Liverpool membutuhkan amunisi baru di lini tengah menjelang bergulirnya musim 2024/2025 dan manajemen mengarahkan radarnya ke Martin Zubimendi.
Hanya saja, gelandang Spanyol 25 tahun itu dikabarkan menampik dan lebih memilih untuk bertahan di Real Sociedad.
7 pemain yang pernah menolak The Reds.
Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo telah membuat banyak orang terkesan selama bertahun-tahun pembentukannya di Sporting Lisbon, dan pada tahun 2003 Gerard Houllier yang dimana melihatnya bermain di turnamen Toulon U-21 dan bertekat untuk membawanya ke Anfield.
Namun, Ronaldo yang saat itu berusia 18 tahun menolak untuk mengalah soal tuntutan gajinya yang dimana dianggap terlalu tinggi untuk struktur upah The Reds yang sangat ketat.
Saat Liverpool mempertimbangkan untuk merekrut seorang wonderkid tetapi membuat ruang ganti mereka kesal. The Reds Devils memainkan pertandingan persahabatan melawan Sporting Lisbon.
Cristiano Ronaldo yang tampil dengan sangat memukau dan dapat mengalahkan beberapa pemain Manchester United yang bersikeras agar Sir Alex Ferguson merekrutnya. Sisanya adalah sejarah.
Nemanja Vidic
Vidic merupakan salah satu bek terbaik dalam sejarah Liga Inggris, meskipun terus-menerus diganggu oleh Fernando Torres. Tetapi ia bisa bermain bersama dengan pemain asal Spanyol itu di Anfield jika sejarahnya sedikit berbeda.
Pada musim dingin 2005/2006, Rafa Benitez beberapa kali mencoba untuk meyakinkan untuk bergabung dengan The Reds. Namun sayang pemain asal Serbia itu khawatir untuk pindah ke Inggris.
Majulah Sir Alex Ferguson, yang dimana menghubungi Vidic selama negosiasinya dengan The Reds. Tidak butuh waktu yang lama untuk bisa meyakinkan bek itu bahwa Premier League merupakan tempat yang tepat untuknya, tetapi hanya sebagai pemain The Reds Devils.
Kesepakatan Liverpool telah dirampas oleh MU dan mereka merekrutnya dari Spartak Moscow seharga 7 juta pound.
Diago Costa
Diego Costa yang sangat agresif tampak sangat sempurna untuk bermain di Premier League dan The Reds ingin mendatangkan striker kelas atas itu ke klub pada tahun 2014. Untuk bisa menggantikan Luis Suarez yang keluar.
Namun, Jose Mourinho yang berbinar-binar dapat meyakinkan Costa untuk pindah ke The Blues akan lebih baik baginya dan pemain Spanyol itu akhirnya pindah ke Stamford Bridge.
Costa berhasil memenangkan Premier League bersama dengan The Blues pada tahun 2015 dan 2017. Sementara The Reds akhirnya memiliki Mario Balotelli dan Rickie Lambert sebagai pemimpin lini depan.
Namun, Liverpool mungkin telah memenangkan perang, yang dimana sang pemain penyerang memutuskan untuk meninggalkan The Blues dengan perasaan kecewa pada tahun 2018. Tepat pada saat trio Mane-Salah-Firimino mulai cocok.
Gareth Barry
Kenangan tentang kesediaan Rafa Benitez untuk menjual Xabi Alonso demi bisa mendatangkan Gareth Barry pada musim panas 2008. Dimana itu cukup bisa membuat para penggemar Liverpool berkeringat dingin.
Kepindahan itu tidak terwujud sebelum 2008/2009, tetapi Alonso tentu saja sangat kesal dan pindah ke Real Madrid 12 bulan kemudian.
Dengan lubang yang sangat besar harus diisi di lini tengah mereka. Th Reds berharap merekrut Barry, namun. Pemain asal Inggris itu lebih memilih untuk pindah ke Man City.
Liverpool akhirnya menghabiskan 17 juta pound untuk Alberto Aquiliani dan gagal menggantikan Alonso hingga jauh di era Klopp.
Gylfi Sigurdsson
Setelah mengukir namanya di Swanse berkat umpan-umpan bola mati dan ketenangannya Sigurdsson hampir direkrut Liverpool pada tahun 2012.
Namun, playmeker Islandia itu lebih memilih untuk bergabung ke Tottenham. Karena ia dilaporkan lebih terkesan dengan proyek ambisius mereka di bawah asuhan Andre Villas-Boas.
Rumor lebih lanjut mengisyaratkan keinginan Sigurdsson untuk bisa mendapatkan waktu bermain yang konsisten dan paket finansial yang sangat menarik juga berkontribusi pada kebutuhannya untuk menolak The Reds demi Spurs.
Ia akhirnya berlabuh di Merseyside pada tahun 2017 setelah menandatangani kontrak dengan Everton. Tetapi Sigurdsson pada akhirnya berada satu kelas di bawah standar Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp.
Christian Pulisic
“Saya tidak pernah benar-benar berpikir untuk pindah ke Liverpool.” Pulisic memberi tahun tentang penolakannya terhadap tawaran The Reds kepada Borussia Dortmund pada 2016.
“Dortmund telah memberikan segalanya bagi saya. Jika saya bekerja keras di sini, saya akan bermain, dan saya mencintai klub ini.”
3 tahun kemudian, hal yang sama terulang. Dalam upaya untuk mencari lebih banyak kreativitas, Klopp memandang Pulisic sebagai target utama dan mengadakan pembicaraan dengan Dortmund mengenai kemungkinan kepindahan, serta perwakilan pemain Amerika tersebut.
Namun, Pulisic memilih untuk pindah ke The Blues setelah dirinya dijanjikan peran kunci dalam pembangunan tim terbaru mereka.
Hal tersebut tidak pernah terjadi kepadanya di Stamford Bridge, tetapi bintang USMNT menikmati hidup di AC Milan.
Michael Laudrup
Salah satu pemain terhebat di generasinya, Michael Laudrup telah setuju untuk bergabung dengan The Reds pada tahun 1983. Tetapi kepindahan itu gagal ketika Liverpool meminta pemain internasional Denmark itu untuk menambah 1 tahun lagi dari kontrak 3 tahun yang telah disepakati sebelumnya.
Laudrup memutuskan untuk membatalkan kesepakatannya dengan klub Inggris itu, lebih memilih untuk bergabung dengan Juventus dari Brondby pada musim panas yang sama.
Salah satu gelandang serang terbaik di dunia pada masanya, tidak dapat disangkal bahwa Liverpool gagal dalam hal ini meskipun mereka sukses pada tahun 1980-an.