Selain di The Blues, Timo Werner juga selalu dimainkan di starter Timnas Jerman. Ngomong-ngomong, apa Werner tidak capek?
Chelsea baru saja mendatangkan Timo Werner musim ini. RB Leipzig menjualnya seharga 47 juta paun atau setara Rp 873 miliar.
Awalnya, ia sempat kesulitan bermain di Chelsea. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Timo Werner bisa menjadi mesin gol untuk The Blues. Werner tidak absen mencetak gol di empat pertandingan terakhir.
Sejauh ini, Timo Werner sudah mencatatkan dengan delapan gol dan tiga assist di 12 pertandingan. Werner nampaknya sudah tau strategi bermainnya.
Dilansir dari Mirror, Timo Werner tidak pernah duduk di bangku cadangan dari delapan laga di Liga Inggris. Pemain berusia 24 tahun dimainkan sebagai starter sebanyak enam kali, dan digantikan hanya dua kali saja. Ini juga sama seperti di Liga Champions. Werner sudah bermain selama 90 menit penuh dari total tiga laga.
Pada jeda Internasional kali ini, Timo Werner juga bergabung dengan Timnas Jerman. Posisi lini serang masih menjadi favorit Werner, dan ia berhasil menyumbangkan dua gol dalam kemenangan Jerman kontra Ukraina pada Senin (15/11) kemarin di lanjutan UEFA Nations League.
Timnas jerman sendiri akan berduel dengan Spanyol pada Rabu (18/11) dini hari WIB nanti. Werner akan dimainkan sebagai starter. Chelsea sendiri akan bertandang ke markas Newcastle pada Sabtu (21/11) malam WIB.
Saat itu, banyak yang menanyakan apakah Timo Werner merasa lelah bermain di timas dan Chelsea. Jawabannya tentu saja lelah.
“dengan banyaknya pertandingan ini tentu saja saya merasa lelah,” ujarnya.
“Sebelumnya juga saya pernah mengalami kondisi seperti ini. Tapi, bermain bisa membuat saya bahagia,” tegas Werner.
The Blues Bisa Jadi Juara?
Manajer Chelsea, Frank Lampard, sangat dipercaya oleh gelandang tengah Chelsea, N’Golo Kante. Sejauh ini Lampard sudah membersamai The Blues dan kini optimis untuk meraih gelar juara.
Chelsea bermain cukup apik di Liga Inggris musim 2020/2021. Chelsea menduduki posisi kelima dengan total 15 poin di Klasemen Liga Inggris sementara. Pasukan Lampard berhasil menang empat kali, imbang tiga kali seri, dan satu kali kalah.
Di Liga Champions, Chelsea berada di posisi puncak Grup E. Sudah ada tujuh poin yang ditorehkan, sama dengan Sevilla dan hanya beda sedikit pada selisih gol.
Dilansir dari Metro, N’Golo Kante optimis Chelsea bisa keluar sebagai pemenang. Sejauh ini, manajer Frank Lampard berhasil membuat Chelsea begitu bersinar.
“Setiap tahunnya tim ini selalu mengalami perkembangan yang cukup pesat. Manajer dan pemain bisa bekerjasama dengan baik,” ujarnya.
“Klub selalu tepat dalam membei pemain. Kami terus mematuhi standar permainan Chelsea agar bisa menang dan menjadi yang terbaik di tanah Inggris,” lanjut pemain asal Prancis itu.
Di 10 besar, Chelsea menjadi mesin pencetak gol terbanyak dengan total 20 gol. Pemain barunya seperti Timo Werner, Kai Havertz, Hakim Ziyech, hingga Thiago Silva juga sudah menyumbangkan gol.
Chelsea sebenarnya punya strategi rahasia di musim 2020/2021 ini. Itu adalah bola mati. Chelsea sudah mencetak enam gol melalui kondisi bola mati, baik itu tendangan bebas maupun tendangan sudut. Jumlah gol itu merupakan sebagian dari gol yang dilayangkan melalui bola mati pada musim 2019/2020 dengan total 11 gol.
Chelsea saat ini memiliki eksekutor bola mati yang melimpah. Beberapa diantarany aada Mason Mount dan Reece James yang terus menunjukan perkembangan yang baik.
Selain itu, ada juga Hakim Ziyech dan Ben Chilwell yang jago mengoper bola. Sedangkan pada musim lalu, Willian lah yang lebih sering diandalkan.
Di posisi lain, ada dua bek tengah Chelsea yang jarang absen mencetak gol saat kondisi bola mati. Mereka adalah Kurt Zouma dan Thiago Silva.
Dari total tujuh penampilannya, Kurt Zouma suah mencetak tiga gol. Semua golnya didapatkan dari umpan tendangan sudut.
Frank Lampard nampaknya bisa membuat The Blues semakin gemilang. Para pemain barunya sangat cepat beradaptasi sekaligus memberikan kontribusi, juga pemain-pemain mudanya seperti Tammy Abraham nyaris tidak pernah absen mencetak gol.
Jadi, apakah Chelsea bisa juara lagi melalui bola mati?